Saran untuk Pencegahan Flu Burung 

 Mungkin perlu di-print untuk panduan di rumah. 

  

Penyebaran  flu burung di daerah yang tertular bisa dicegah 

- orang sebaiknya  menghindari kontak dengan ayam, bebek dan unggas
lainnya kecuali sangat  perlu. Ini  adalah cara terbaik untuk mencegah
infeksi oleh flu  burung. 

- Anak anak memiliki resiko  yang lebih tinggi karena mungkin mereka
bermain di tempat di mana  unggas berada.    

  

Ajarilah  anak anak untuk mengikuti petunjuk berikut: 

O Hindari kontak dengan  unggas jenis apapun, dengan bulu bulunya, kotoran
maupun  limbahnya. 

O Jangan memelihara unggas  sebagai hewan kesayangan. 

O Cucilah tangan dengan air  dan sabun setiap sesudah bersentuhan dengan
unggas.   

O Jangan tidur di dekat  tempat pemeliharaan unggas. 

  

- Jangan memindahkan unggas  baik yang hidup maupun yang mati dari satu
tempat ke tempat lain,  bahkan sekalipun anda kira unggas  tersebut sehat. 

- Menangani unggas di daerah  tertular harus dilakukan ditempat,  tanpa
memindahkannya ke luar dari  area  tersebut. 

- Jangan memasak unggas  berasal dari daerah tertular untuk makanan
keluarga maupun hewan peliharaan  anda.  Penyembelihan dan penanganan
unggas tersebut untuk makanan adalah  berbahaya. 

- Apabila anda secara tidak  sengaja kontak dengan unggas di daerah
tertular, seperti misalnya  menyentuh  badan unggas, feses atau kotoran
unggas yang lain, atau berjalan  di atas tanah di mana ada kotoran
unggasnya:   

o Cucilah tangan sampai  bersih memakai air dan sabun sesudah setiap
kontak.   

O Lepaskan sepatu di luar  rumah dan dibersihkan. 

O Periksa suhu tubuh anda  sekali setiap hari selama 7 hari. Apabila anda 
demam ( di atas 37.5 oC), periksakan diri anda ke  dokter atau ke rumah
sakit terdekat dengan segera.     

Penanganan yang benar  terhadap unggas yang sakit, diduga karena flu
burung atau unggas yang mati  merupakan kontrol yang  penting untuk
mencegah penyebaran penyakit. 

- Anak anak di jaga agar  tidak mendekati unggas yang sakit atau mati. 

- Apabila anda harus  menangani unggas yang mati atau sakit, pakailah alat
pelindung, seperti   masker,  goggle (pelindung mata), sepatu boot, sarung
 tangan..   

Apabila peralatan tersebut  tidak tersedia, gunakan kain/sapu tangan untuk
menutup mulut dan hidung,  pakailah kaca mata, gunakan tas plastik sebagai
sarung tangan dan pembungkus  sepatu dan mengikatnya pada pergelangan
tangan  dan kaki dengan karet. Pakailah baju overall yang bisa  dicuci. 

- Apabila anda baru pertama  kali mendapati unggas yang sakit atau mati
dan tidak yakin situasinya,  segera  beritahu petugas yang berwenang dan
serahkan penangan unggas  tersebut kepada ahlinya.  

Dekontaminasi kebun atau  kandang ayam akan membantu menghambat penyebaran
 penyakit. 

- Apabila mungkin, mintalah  jasa petugas yang ahli untuk membantu
dekontaminasi kebun atau kandang  ayam. 

- Apabila hal itu tidak  mungkin, dan anda harus mengejakannya sendiri,
pakailah perlengkapan untuk   melindungi mata, kepala, tangan, kaki dan
bagian bagian lain yg tidak tertutup  pakaian. 

- Unggas yang mati harus  dikubur dengan aman (lihat bab berikutnya) 

- Pembersihan yang efektif  akan menghilangkan bulu bulu atau feses yang
tertinggal di  kandang. 

- Virus flu bisa bertahan  untuk sementara waktu di bahan bahan organic,
jadi melalui pembersihan  total dengan deterjen merupakan  langkah yang
amat penting. Semua bahan organic harus  disingkirkan dari kandang  ayam
sedapat  mungkin. 

- Oleh karena area terbuka  (pekarangan) yang digunakan untuk memelihara
unggas sulit untuk di  bersihkan  ataupun didesinfeksi, unggas sebaiknya
ditiadakan dari area  tersebut selama paling sedikit 42 hari untuk
membiarkan radiasi ultraviolet  menghacurkan sisa sisa virus.  Periode 
pengosongan ini perlu diperpanjang pada musim  dingin (hujan). 

- Penyemprotan desinfektan  pada tumbuh tumbuhan di pekarangan/kebun
maupun pada tanah hampir  tidak ada  gunanya, karena bahan kimia tersebut
akan diinaktifkan oleh  bahan organic. Pengupasan lapisan tanah biasanya 
tidak dianjurkan  kecuali bila kontaminasi feses pada tanah tersebut
sangat  berat.  

Unggas yang mati dan  feses/kotorannya harus dikubur.     

- Sedapat mungkin,  mintalah bantuan dari petugas peternakan setempat
bagaimana cara mengubur  bangkai  unggas dengan  aman. 

- Pada waktu mengubur  bangkai unggas dan fesesnya, usahakan untuk tidak
menimbulkan  debu. Semprotlah terlebih  dahulu area penguburan dengan air
untuk melembabkan.  Kuburlah bangkai unggas dan  fesesnya dengan kedalaman
paling sedikit 1 meter.   

- Setelah bangkai unggas  telah dikubur dengan benar, bersihkan seluruh
area dengan seksama  menggunakan  deterjen dan air. Virus flu relatif bisa
dimatikan oleh  berbagai jenis deterjen dan desinfektan.   

Pakaian pelindung yang  terkontaminasi harus ditangani dengan benar atau 
dimusnahkan. 

- Setelah area dibersihkan,  lepaskan semua perlengkapan pelindung dan
cucilah tangan dengan air  dan  sabun. 

- Cucilah pakaian  menggunakan air panas atau air sabun yang hangat.
Jemurlah dibawah sinar  matahari. 

- Letakkan sarung tangan  bekas pakai dan benda benda lain yg akan
dimusnahkan ke dalam kantung  plastik  untuk dimusnahkan dengan aman. 

- Bersihkan semua  perlengkapan yang bisa dipakai kembali seperti misalnya
sepatu boot dan kaca  mata  pelindung menggunakan air dan deterjen, tapi
jangan lupa untuk  mencuci tangan setelah memegang benda benda  tersebut. 

- Benda benda yang tidak  dapat dibersihkan dengan baik harus dimusnahkan. 

- Bersihkan badan/ mandi  dengan air dan sabun. Cucilah rambut juga. 

- Hati hati untuk tidak  menyentuh lagi pakaian atau benda yang
terkontaminasi, atau mengotori lagi  area yang telah  dibersihkan. 

- Yang paling penting,  cucilah tangan setiap selesai menangani benda
benda yang  terkontaminasi.   

Alas kaki/sepatu juga harus  didekontaminasi. 

- Setelah berjalan di area  yang mungkin terkontaminasi ( misalnya:
peternakan, pasar, kebun tempat  memelihara  ayam), bersihkan sepatu
sebaik mungkin menggunakan air dan  sabun. 

- Pada saat membersihkan  sepatu, berhati hati agar tidak ada kotoran yang
terpercik ke wajah atau  ke  baju. Pakailah kantong plastik untuk
melindungi tangan, lindungi  mata dengan kaca mata atau goggles,  tutuplah
hidung dan mulut dengan kain/  saputangan. 

- Tinggalkan sepatu dan  sepatu boot di luar rumah sampai kita merasa
yakin sepatu tersebut sudah  benar benar  bersih.  

Orang orang yang menderita  gejala flu/pilek sebaiknya lebih berhati hati. 

- WHO percaya bahwa  sangatlah penting untuk mencegah penyebaran flu
manusia pada area yang terkena  flu  burung. Apabila flu manusia dan flu
burung saling kontak, ada  resiko terjadinya pertukaran materi genetis 
yang bisa menimbulkan terbentuknya jenis virus baru.   

- Setiap orang yang sedang  menderita flu/pilek haruslah berhati hati
dengan kotoran dari   hidung(ingus) dan mulutnya pada saat berada di
sekitar orang lain, terutama anak  anak, untuk mencegah penularan flu
manusia. 

- Tutuplah hidung dan mulut  pada waktu batuk atau bersin. Gunakan tissue
dan dibuang setelah sekali   pakai. Ajarkan anak anak untuk melakukan hal
ini  juga. 

- Selalu mencuci tangan  dengan air dan sabun setiap sehabis menyentuh
kotoran hidung atau mulut  karena  kotoran tersebut bisa mengandung 
virus. 

- Anak anak cenderung untuk  menyentuh wajah, mata dan mulut dengan tangan
yang masih kotor. Ajarkan  pada  anak anak untuk mencuci  tangan setelah
batuk, bersih dan menyentuh benda benda yang  kotor. 

- Laporkan ke petugas  kesehatan segera dan konsultasikan ke ahli
kesehatan apabila anda  menderita  demam dan atau gejala seperti flu. 

  

Tindakan  pencegahan bisa dilakukan apabila mengunjungi teman/saudara yang
dirawat di  rumah sakit 

- Apabila anda mengunjungi  pasien yang menderita flu burung, ikuti
petunjuk dari petugas rumah sakit  untuk  mengenakan pakaian pelindung,
termasuk masker, jas laboratorium,  sarung tangan dan goggles (pelindung
mata). 

- Pakaian pelindung seperti  itu dibutuhkan apabila anda akan kontak
secara langsung dengan pasien atau   lingkungan di mana pasien berada. 

- Pastikan bahwa masker yang  anda kenakan unkurannya pas buat anda. 
Apabila tidak, bicarakan  dengan petugas rumah  sakit. 

- Pada waktu anda  meninggalkan ruangan pasien, anda harus melepaskan
semua pakaian pelindung  tersebut dan  mencuci tangan dengan air dan 
sabun.  

Di daerah tertular, di mana  adanya flu burung telah dipastikan, jangan
mengkonsumsi daging ayam yang  berasal dari ayam yang sakit  atau mati. 

- Di daerah tertular,  disarankan untuk tidak memanfaatkan ayam sakit atau
mati untuk makanan  orang  maupun hewan. Walaupun nampak sehat, ayam yang
berasal dari  daerah tertular jangan dimanfaatkan untuk makanan  .  

Di daerah sekitarnya ( yang  berdekatan dengan daerah tertular) beberapa
tindakan pencegahan perlu  dilakukan. 

- Secara umum, hanya unggas  yang sehat yang boleh dimanfaatkan sebagai
bahan  makanan. 

- Untuk memotong/mematikan  unggas, gunakan cara cara  agar anda maupun
lingkungan di rumah anda  tidak  dicemari oleh darah, debu, feses maupun
kotoran lain yang berasal  dari unggas tersebut. Tanyakan ke  petugas 
peternakan setempat mengenai prosedur pemotongan unggas yang  benar. 

- Untuk pencabutan bulu,  gunakan cara yang benar agar tidak mengotori
anda maupun lingkungan tempat  tinggal anda. Cara terbaik  adalah dengan
merendam unggas tersebut di dalam air panas sebelum mencabuti  bulunya. 

- Untuk membersihkan isi  perut dan usus unggas gunakan cara yang benar
agar tidak mengotori lingkungan  tempat  tinggal anda. 

- Jangan menyentuh benda  benda lain maupun wajah anda (misalnya: mengusap
mata) pada saat anda  melakukan  prosedur prosedur tersebut di atas,
kecuali setelah anda mencuci  tangan dengan air dan sabun.  

Lakukan semua tindakan  pencegahan untuk memastikan bahwa unggas atau
produk asal unggas diproses dengan  benar dan aman untuk di  konsumsi. 

- Ayam diproses secara  higienis dan di masak sampai matang, contohnya:
sudah tidak ada lagi  cairan  berwarna kemerahan, ayam dianggap aman untuk
di  makan. 

Tetapi perlu diingat bahwa  apabila ayam tersebut mengandung penyakit
menular spt misalnya flu burung, orang  yang memasak ayam tersebut
mempunyai resiko tertular demikian juga lingkungan  tempat ayam itu
dipersiapkan untuk dimasak bisa tercemar oleh virus.    

- Telur juga bisa membawa  bibit penyakit, seperti misalnya virus flu
burung di bagian dalam telur maupun  di kulit luarnya. Telur  mentah dan
kulit telur harus ditangani dengan hati  hati. Cucilah kulit  telur 

dengan air sabun dan cucilah  tangan setelahnya. Telur yang dimasak sampai
matang (direbus selama 5 menit  pada temperature 70oC) tidak akan
menularkan virus flu burung apabila dimakan.    

- Secara umum, semua makanan  harus dimasak sampai matang, mencapai
temperatur paling sedikit 70oC atau   lebih di bagian dalam. 

  

Diterjemahkan  dari : "Advice for people living in areas affected by bird
flu or avian  influenza".  8 November 2004.  World Health Organization –
Western  Pacific Region. 




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke