uang yang seharusnya disubsidikan untuk rakyat kecil...
justru disubsidikan ke para koruptor.... 

*gelenggelengkepala* 
 




"Rita,SatriaJKEAA" <[EMAIL PROTECTED]>
09/30/2005 04:56 PM
Please respond to balita-anda

 
        To:     <balita-anda@balita-anda.com>
        cc: 
        Subject:        RE: [balita-anda] OOT: SBY dan BBM


waduh..... seru banget ya ngebacanya , coba sang koruptor diperlakukan 
sama seperti di Cina, nyang curi minyak di exekusi baik dia maupun 
keluarganya, nyang nyuri hutan diexekusi juga, pati polri yang korupsi di 
exekusi juga, orang pajak nyang suka majakin perusahaan utk resturusi juga 
diexekusi juga, penjahat negara semuanya diexekusi juga jangan nyang 
penjahat kecil aja yang digebukin masa, polri nyang jual narkoba juga 
diexekusi, pokoke niru  Zhu banget dech...., bisa gak ya...SBY kayak 
gitu....., masalh bbm naik mengakibatkan masalah pencuri minyak kita 
menghilang dari peredaran...........

-----Original Message-----
From: Fira House [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 30, 2005 4:30 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] OOT: SBY dan BBM


wah... uraiannya menarik sekali, kalau BBM naik saya gak masalah, tapi 
kalau 
SBY dibilang sebagai pembrantas korupsi??? itu baru tahap awal, karena 
sampai 
saat ini tidak ada satu pun pelaku korupsi yg benar2 diputus pengadilan 
bersalah dan dipenjara, semuanya masih proses..... gak jelas deadline-nya. 

dan gak semua kasus berani diungkap......

Pati Polri punya rekening milyaran???? (sekarang hilang.....)
Pajak??? (udah nguap lagi..... sejak faisal basri dan KKG)
Bea Cukai??? (apalagi...... sejak dapat urutan 2 terkorup.....)

Kalau seperti Zhu di Cina (di bawah ada beritanya) baru kita bisa bilang 
sebagai pemimpin yang membrantas korupsi, sekarang sih cuma bermanis-manis 

ria aja... masih pura2 membrantas...... belum ada bukti.......

salam,

Fira

Bangsa Ini Memerlukan Zhu

Oleh: Asro Kamal Rokan (Republika Online)

Xiao Hongbo telah dihukum mati pekan lalu. Delapan orang pacarnya -- yang
dibiayai dalam kehidupan mewah-- mungkin hanya menangisi lelaki berusia 37
tahun. Tidak ada yang bisa membantunya.

Deputi manajer cabang Bank Konstruksi China, salah satu bank milik negara,
di Dacheng, Provinsi Sichuan, itu dihukum mati karena korupsi. Xiao telah
merugikan bank sebesar 4 juta yuan atau sekitar Rp 3,9 miliar sejak 1998
hingga 2001. Uang itu digunakan untuk membiayai kehidupan delapan 
pacarnya.

Xiao Hongbo satu di antara lebih dari empat ribu orang di Cina yang telah
dihukum mati sejak 2001 karena terbukti melakukan kejahatan, termasuk
korupsi. Angka empat ribu itu, menurut Amnesti Internasional (AI), jauh
lebih kecil dari fakta sesungguhnya. AI mengutuk cara-cara Cina itu, yang
mereka sebut sebagai suatu yang mengerikan.

Tapi, bagi Perdana Menteri Zhu Rongji inilah jalan menyelamatkan Cina dari
kehancuran. Ketika dilantik menjadi perdana menteri pada 1998, Zhu dengan
lantang mengatakan, ''Berikan kepada saya seratus peti mati, sembilan 
puluh
sembilan untuk koruptor, satu untuk saya jika saya melakukan hal yang
sama.''

Zhu tidak main-main. Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis Cina,
dihukum mati karena menerima suap lima juta dolar AS. Tidak ada
tawar-menawar. Permohonan banding wakil ketua Kongres Rakyat Nasional itu
ditolak pengadilan. Bahkan istrinya, Li Ping, yang membantu suaminya 
meminta
uang suap, dihukum penjara.

Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi, Hu Chang-ging, pun tak luput dari peti
mati. Hu terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senil ai Rp 5
miliar. Ratusan bahkan mungkin ribuan peti mati telah terisi, tidak hanya
oleh para pejabat korup, tapi juga pengusaha, bahkan wartawan. Selama 
empat
bulan pada 2003 lalu, 33.761 polisi dipecat. Mereka dipecat tidak hanya
karena menerima suap, tapi juga berjudi, mabuk-mabukan, membawa senjata di
luar tugas, dan kualitas di bawah standar. Agaknya Zhu Rongji paham betul
pepatah Cina: bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera.

Dan, sejak ayam-ayam dibunuh, kera-kera menjadi takut, kini pertumbuhan
ekonomi Cina mencapai 9 persen per tahun dengan nilai pendapatan domestik
bruto sebesar 1.000 dolar AS. Cadangan devisa mereka sudah mencapai 300
miliar dolar AS.

Sukses Cina itu, menurut guru besar Universitas Peking, Prof Kong Yuanzhi,
karena Zhu serius memberantas korupsi. Perang terhadap korupsi diikuti
dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Zhu mengeluarkan dana 
besar
untuk pendidikan manajemen, mengirim ribuan siswa belajar ke luar negeri,
dan juga mengundang pakar bisnis berbicara di Cina.

Kini, lihatlah apa yang terjadi di Indonesia.

Pengangguran terus bertambah, anak-anak gadis dari desa terpaksa menjadi 
pe
lacur di kota, lulusan SMU menjadi pengamen, anak-anak SD yang malu tidak
dapat membayar uang sekolah, bunuh diri. Ratusan ribu orang tumpah ke
kota-kota karena di desa tidak ada harapan. Ratusan ribu orang menjadi
tenaga kerja di luar negeri, ditipu calo dan disiksa majikannya. Mereka
adalah korban. Koruptor menghisap hidup mereka, bertahun-tahun tanpa ada
yang menolong. Koruptor mengambil hak mereka atas tanah, hak mereka atas
air, hak mereka untuk sekolah, hak mereka untuk berdagang, hak mereka 
untuk
bekerja, hak mereka untuk mendapatkan layanan, hak mereka untuk kesehatan.
Apalagi hak yang tersisa untuk orang-orang miskin itu?

Pemerintah bukan penolong orang-orang miskin, terkadang mereka juga
mengambil uang dari orang-orang miskin. Bangsa ini memerlukan orang 
seperti
Zhu Rongji, bukan pesolek.

Sebab, inilah keadaan utama Indonesia:

Jatuhkanlah tiga buah batu dari pesawat udara di wilayah Indonesia, maka
yakinlah satu di antara batu itu akan mengenai kepala koruptor!





On Friday 30 September 2005 12:55 pm, Henry Leon Tai wrote:
> Menyikapi kenaikan BBM, mari kita berfikir arif. Saya Sukarnois, so saya
> lebih cinta terhadap negeri ini. SBY sudah berusaha keras menyelamatkan
> negeri ini (Coba bandingkan dengan upaya-upaya apa yang pernah dibuat 
oleh
> Presiden2 RI sebelumnya? Nol dan ngutang demi subsidi). Kalo BBM tidak
> dinaikkan, lalu gaji pegawai negeri dibayar pake apa ? pake daun ? 
karena
> uangnya digunakan untuk menutupi subsidi ..
>
> Namun perlawanan dari para Koruptor dan Mafia Judi begitu keras untuk
> merusak upaya pemerintahan SBY menyelamatkan bangsa ini untuk menghabisi
> penyakit2 negeri ini). Mereka mempermainkan BBM dan Dollar untuk 
merongrong
> pemerintahan SBY. Selama ini Indonesia belum pernah punya pemimpin spt 
SBY
> yang memiliki niat dan upaya untuk memperbaiki negeri ini.
>
................delete..........................
-- 
Fira House
Villa Indah Permai (VIP) Blok H14/11 Bekasi
(+62 21) 888 77 968
[EMAIL PROTECTED]
www.geocities.com/fira_house/clothing
www.geocities.com/fira_house/publisher


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]





    
----------------------------------------------------
EMAIL DISCLAIMER
    
This email and any files transmitted with it is 
confidential and intended solely for the use of
the individual or entity to whom it is addressed.
Any personal views or opinions stated are solely 
those of the author and do not necessarily 
represent those of the company.
   
If you have received this email in error 
please notify the sender immediately. 
Please also delete this message and 
attachments if any from your computer.

Kirim email ke