Susah jg ya kalau ke"betulan" dapat suami yang susah "ridho"nya...walaupun istri sudah semaksimal mungkin untuk berbuat yang terbaik tp tetap dipandang kurang oleh suami sehingga diapun tidak mendapat "ridho" suami, yg berarti tidak jg mendapat Ridha Allah... Tapi enak jg ya kalau yang kebetulan dapat suami yang gampang "ridho" ..artinya suami yang mudah melihat sisi baik istri & mudah untuk di"puaskan" hatinya.. Apa mungkin kalau kita "telanjur" dapat suami yang susah ridhonya mendingan ganti aja dengan suami yang gampang ridhonya ya..
Ossi(BundaGhazy&Ibam) Zainal Arifin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dari kacamata Agama Islam ... Membaca pendapat para ibu yang sudah mau bekerja keras untuk membantu para suami dalam menangani tugasnya menafkahkan anak dan istri serta membantu berperan dalam memberikan jaminan pendidikan, tempat tinggal dan lain-lain membuat aku jadi terharu. Ternyata masih banyak yah wanita yang merelakan dirinya bersusah payah untuk itu. Padahal secara hukum itu merupakan kewajiban para suami. Subhanallah. Maka, kalau ibu rela melakukan ini semua mudah2an Allah ridho seiring dengan keridhoan suami ibu yang bersedia mengizinkan ibu membantu tugas mereka. Namun, ibu.. Tentunya semuanya menjadi halal dan bermanfaat jika sudah dikompromi dan atas persetujuan suami kan ? Karena bagaimanapun besarnya penghasilan yang diperoleh istri tetaplah merupakan pendapatan lainnya dalam menunjang penghasilan utama dari si suami sendiri. Lain halnya kalau memang karena sesuatu hal fungsi tersebut malah berpindah ke tangan istri. Ingat lho, ridhonya Allah karena ridhonya suami, murkanya Allah juga karena murkanya suami. Jadi usahakan segala sesuatu yang bisa dan mau ibu kerjakan adalah atas sepengetahuan dan seijin suami. Berpuasa sunah saja (yang berpahala) itu musti dilakukan atas ijin suami apalagi mencari nafkah yang notabene bukanlah kewajiban ibu.. (mudah2an suami juga berlapang dada untuk mau kompromi dan mempertimbangkan segi baik buruknya kalau istri beraktivitas baik di dalam maupun di luar rumah). Tapi perlu juga ibu ketahui bahwa menjaga kehormatan suami, menjaga harta suami (termasuk di dalamnya anak, rumah beserta isinya) juga suatu yang wajib ibu pegang lho Bu.. Hati2 dengan fitnah yang mungkin bisa saja timbul. Jadi, pintar2lah menjauh dari fitnah.. Apakah di dalam hati ibu timbul suatu pertanyaan mengapa suami yang tidak perlu izin sedangkan istri perlu izin ?.. 1. karena suamilah yang berkewajiban dan bertanggungjawab dalam menafkahi keluarganya ? Sehingga jika fungsi ini ditinggalkan dengan sengaja dan tanpa hambatan maka berdosalah ia sedangkan ibu tidak.. 2. karena suamilah yang bertanggungjawab menjaga keluarganya dari api neraka, sedangkan istri hanyalah menjaga amanah.. 3. karena suamilah yang berkewajiban mendidik anak sedangkan istri membantunya dalam menjalankan amanah tersebut.. Jadi, mulailah berkompromi dengan suami, mencapai ridho suami, dengan tidak lupa menjaga amanah dan fitnah. Karena anak dan istri adalah merupakan ujian yang dapat memberatkan suami untuk menuju syurga (karena sedemikian beratnya tanggungjawab yang harus dipikulnya). Sedangkan suami dan anak tidaklah menjadi ujian yang dapat memberatkannya menuju syurga. Maaf jika ada tulisan yang tidak berkenan. Wassalam, AyahTasha -----Original Message----- From: vinty novitasari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 05, 2005 2:11 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Kewajiban Istri Sekedar sharing pak agus, saya istri sekaligus ibu beranak 2 yang masih bekerja, dan sudah tinggal terpisah dari orang tua, kenapa saya masih bekerja ? banyak orang yang bertanya begitu. Dalam hati kecil saya sangat ingin berhenti bekerja, karena mencari pembantu untuk mengurus rumah dan anak bukan main sulitnya, belum lagi rasa bersalah meninggalkan anak dirumah. yang membuat orang masih bekerja walaupun hati kecilnya menolak, adalah kebutuhan pak, yang paling utama adalah kebutuhan ekonomi. Mari berhitung secara rasional, maka bapak akan menemukan bahwa saat sekarang ini kebutuhan rumah tangga (belanja dapur, sekolah, rumah sakit, sosial, rekreasi ) sudah sangat luar biasa, dan yang paling mengetahui masalah ini adalah istri. Jika suami bisa memberikan jaminan kepada istri bahwa kebutuhan akan terpenuhi dari sumber-sumber yang secara rasional bisa terlihat, dimana pada saat ini bagi pasangan muda masih merupakan impian, maka istri akan tenang meninggalkan pekerjaan diluar rumah. percayalah pak, kein ginan terbesar seorang ibu adalah mengurus anak/keluarga sebaik-baiknya.Menjadi ibu rumah tangga profesional adalah karir yang tidak mudah dijalani, dan dengan penghargaan yang masih sangat kecil dari lingkungan masyarakat kita (atau malah lingkungan keluarga kita sendiri ? ). Maka sekarang yang bisa saya lakukan adalah membuat rencana anggaran keuangan keluarga (family planning) yang sebaik-baiknya, sehingga diharapkan tidak harus bekerja diluar rumah sepanjang sisa hidup. paling tidak harus memanfaatkan nilai yang diperoleh setiap bulannya dengan perencanaan yang baik, dan dengan target yang jelas, misalnya, paling tidak 5 tahun lagi saya akan berhenti bekerja, dari sekarang sudah mencari alternatif pekerjaan yang bisa menutup kekurangan yang terjadi akibat berhenti.Bagaimanapun pak kekhawatiran istri jika harus menghadapi 1,2,3, orang anak yang sakit, atau uang sekolah yang mesti dibayar, atau beras yang tinggal 1 liter, sedangkan uang tak ada, harus dipertimbangkan. memang rejeki bisa datang dari mana saja, dan dari sumber yang tak diduga-duga, namun, prinsip lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah harus tetap diusahakan, lebih baik jika kita bisa menolong diri kita dahulu, paling minimal, tidak merepotkan orang lain. salam v > ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------- Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. --------------------------------- Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. ---------------------------------------------------------------------- This e-mail, including any attached files, may contain confidential and privileged information for the sole use of the intended recipient. Any review, use, distribution, or disclosure by others is strictly prohibited. If you are not the intended recipient (or authorized to receive information for the intended recipient), please contact the sender by reply e-mail and delete all copies of this message. ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]