hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia pasti jawab: Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang semuaaa!!!
MentangĀ² disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^ Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah kwalitas bukan kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina, tapi Angina tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu juga yg membuat oma Angina "sirik" dan suka sebel, karena klo ada saya dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak ada saya dan misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang kampung aja deh. trus Angina merajuk "jangan oma, aku ikut oma. Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini "iya deh, oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu... Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik menjadi ibu bekerja maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya. jadi ibu bekerja, dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus dipergunakan semaksimal mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak ada hari libur, karena hari libur, full saya pakai buat handle Angina. Dan omanya, full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi FTM? Kesempatan yg sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak. Harus bisa menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan asik sendiri. :-) So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg penting jalani keduanya dengan baik. -- Best regards, Angina's Mom http://www.tristania-angina.com/blog Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote: BY> Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita BY> di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya BY> berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya, BY> Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..). BY> Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau BY> bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang BY> pengalaman saya waktu istri saya bekerja. BY> Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama BY> mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai BY> anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak salah...) dan waktu itu anak BY> di asuh sama mbah utinya... BY> Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya.. rizky... sayang mana... papa BY> atau mama ? BY> kemudian dia jawab mbah uti.... sedih hati ini jadinya. Saya tanya lagi... BY> sayang papa mama apa mbah uti... di jawab lagi... mbah uti............ BY> Kemudian malamya saya diskusikan sama istri untuk memintanya berhenti BY> bekerja dan mengurus anak di rumah. Saya sampaikan kekawatiran saya ( bukan BY> hanya kasus diatas aja) tetapi ada tambahannya lagi, kekhawatiran saya BY> sebagai suami. BY> Pertama, saya sangat kuatir akan keselamatan istri waktu beliau berangkat BY> bekerja dan pulang bekerja (apalagi lembur sampai malam...) rasa was2 BY> menunggu istri pulang (biar pun sering saya jemput). Kedua, kawatir dia BY> kecapaian bekerja dan jatuh sakit dan ketiga masalah anak yang lebih memilih BY> mbah utinya daripada papa dan mamanya.... BY> Akhirnya istri bersedia berhenti bekerja tetapi ada saratnya....... BY> syaratnya harus pisah dari mertua. Waktu itu saya berfikir.... untuk beli BY> rumah uang tabungan belum cukup, akhirnya saya mengontak rumah dan kami BY> tinggal bertiga. Waktu itu kami sempat kawatir kalau penghasilan saya ngak BY> cukup untuk ngontak + biaya sehari2, tapi allah maha sempurna lagi maha BY> pengasih.... BY> Dia limpahkan rizky untuk hambanya ini.... dan alhamdullilah sekarang kami BY> sudah menempati rumah sendiri. BY> Sekarang anak kami yang kedua (Adara) umurnya baru 5 bulan dan semoga jika BY> dia nanti di tanya... sayang mana... papa dan mama apa mbah utinya......dia BY> akan menjawab papa dan mamanya..... amin ya. robil alamin....... BY> Maaf kepanjangan ceritanya... Mohon maaf buat yang kurang bekenan... BY> Terima kasih, ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]