Ada doong no. telpnya...langganan tiap lebaran...
MAHARANI (tapi nggak mahal lho..) 021-86601874

Dini
----- Original Message ----- 
From: "intan dima" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Thursday, October 20, 2005 10:39 AM
Subject: Re: [balita-anda] tanya no. telp toko kue maharani


> wah ngga tau mbak, tapi saya ada artikel ttg kue maharani ini...
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0402/04/metro/832236.htm
>
>
> Maharani Menawarkan Harga Murah
>
>
> JIKA Anda membeli lapis legit, lapis Surabaya, kue sus, brownies, atau
black
> forest di sebuah toko roti atau pusat perbelanjaan, bisa jadi kue itu
> bikinan perusahaan kue Maharani Cake, yang pabrik dan tokonya berlokasi di
> Pondok Kopi, Jakarta Timur.
>
> Rotinya enak, lembut, dan pulen. Bagi yang awam, roti itu tidak ada
bedanya
> dengan roti buatan perusahaan lain. Namun, banyak pelanggan yang bilang
> rasanya lebih enak. "Entah apa," kata Anwar, pelanggan dari Menteng.
>
> Sampai-sampai banyak pembeli yang penasaran ingin melihat pabriknya yang
> terletak di belakang dan depan tokonya. "O, ini pabriknya, kami hanya mau
> melihat-lihat saja," kata beberapa ibu sambil melihat berkeliling dengan
> tersenyum.
>
> Sebenarnya bukan hanya rasanya saja yang membuat Maharani Cake dikenal.
Yang
> utama adalah harga kue di Maharani Cake jauh lebih murah dibandingkan
dengan
> yang dijual di toko-toko roti. "Memang kebanyakan mereka membeli di sini
> dalam jumlah besar untuk dijual kembali," kata Eno, Kepala Produksi
Maharani
> Cake.
>
> Harga kue memang murah. Kue sus isi vla, misalnya, harganya cuma Rp 750.
> Padahal di toko kue lain, kue tersebut dijual Rp 1.500 atau bahkan lebih.
> Lalu kue rol cake besar, harganya cuma Rp 1.000 per potong, begitu pula
> dengan rol legit besar. Untuk rol cake dan rol legit kecil cukup Rp 700.
>
> Untuk ukuran loyangan, harga juga relatif lebih murah. Lapis Surabaya
Flam,
> misalnya, harga termurah Rp 35.000 untuk ukuran 22 x 11 cm, sedangkan
harga
> termahal Rp 90.000 untuk ukuran 30 x 30cm. Harga itu pun untuk kategori
> super atau paling enak. Untuk kategori biasa, ukuran 30 x 30 cm hanya Rp
> 60.000, sedangkan untuk kategori spesial Rp 75.000.
>
> Maharani Cake tidak hanya membuat kue yang dipanggang. Di sana dibuat pula
> pastel isi rogout, sus isi rogout, tahu isi goreng, lemper, roti pisang,
> hingga kue-kue kering. Pendek kata, pembeli bisa membeli aneka macam kue
dan
> makanan ringan langsung ke pabriknya dengan harga murah.
>
> BAGI yang belum biasa, mencari toko dan pabrik kue yang nylempit di
> permukiman penduduk itu tidaklah mudah. Tidak ada papan nama dan petunjuk
> lokasi toko. Satu-satunya patokan hanyalah gedung bekas Hero Supermarket
> Pondok Kopi di Jalan Robusta.
>
> Abdul Syukur (50) sebagai pemilik toko dan pabrik Maharani juga tak mudah
> untuk ditemui untuk keperluan publikasi. Sejumlah wartawan, katanya, sudah
> berkali-kali mencoba mewawancarai. Tetapi ia selalu menolak. "Saya tidak
mau
> diekspos. Semua yang saya miliki ini tidak ada harganya. Semua ini ada
> karena Tuhan," katanya merendah.
>
> Kepada Kompas, lelaki keturunan Tionghoa yang tidak tamat sekolah lanjutan
> tingkat pertama (SLTP) itu mengaku tidak mempunyai ilmu membuat kue.
Apalagi
> sampai sekolah khusus. Semuanya ia mulai dari nol. "Saya hanya bisa
> merasakan. Saya membuat kue dengan belajar sendiri. Soal rasa, tinggal
> campur-campur bumbu saja. Kalau kurang enak, ditambah bumbu atau bahan
lain
> sampai terasa pas. Kalau pun ada bedanya dengan kue dari perusahaan lain,
> paling hanya sedikit," katanya.
>
> Usaha kue baru dia mulai tahun 1986 dengan satu oven (pemanggang kue).
Tahun
> 1992, dengan hanya bermodalkan uang Rp 5 juta, Syukur nekat membeli 2.144
> meter persegi tanah di Pondok Kopi. Waktu itu harganya Rp 90.000 per meter
> persegi.
>
> Mestinya, ia harus membayar Rp 192 juta lebih, tetapi ia dapat meyakinkan
> pemilik tanah bahwa ia sanggup melunasi dalam waktu satu bulan. "Saya
> mencari dengan cara macam-macam, tetapi halal, dan alhamdulillah bisa.
Semua
> itu pertolongan Yang Kuasa," katanya.
>
> Sejak itu usahanya terus berkembang. Sekarang ia memiliki 200 karyawan,
> mulai dari yang bertugas mengocok telur, memasak, mengemas kue ke dalam
dos,
> hingga menjaga tokonya.
>
> Kenapa orang menyukai rotinya? Syukur tidak dapat menjelaskannya. Untuk
> pemasaran, ia juga mengaku tak pernah beriklan di surat kabar atau radio.
> Lewat "iklan" dari mulut ke mulut, pelanggannya terus berdatangan.
Menjelang
> perayaan hari-hari besar, seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, tokonya
> yang sempit itu selalu penuh, baik mereka yang membeli langsung atau yang
> mengambil pesanan.
>
> Harga kuenya yang murah mendorong orang untuk mencari. Bayangkan, harga
kur
> taart untuk ulang tahun yang di toko lain Rp 180.000, di Maharani hanya Rp
> 90.000.
>
> Kalau ditanya soal keuntungan, Syukur selalu berkelit. "Tanyakan kepada
para
> karyawan, masuk akal enggak harga sekian bisa menghasilkan keuntungan.
> Rasanya mustahil, tetapi kok ya bisa," katanya. "Kuncinya hanya satu.
Jangan
> mengantongi rezeki sendirian. Dermakan kepada orang yang membutuhkan,"
> katanya.
>
> Ia juga mendermakan cara membuat kue kepada semua karyawannya. "Tidak ada
> yang saya tutup-tutupi. Kalau ada yang keluar lalu mendirikan usaha kue
> sendiri, saya justru senang," katanya.
>
> Eno, yang saat ini menjadi kepala produksi, menyatakan bergabung dengan
> Maharani Cake dari awal toko itu berdiri. "Saya waktu itu berumur 19
tahun.
> Sekarang sudah 35 tahun dan punya dua anak. Saya cocok sekali dan memang
> tidak mau pindah," katanya.
>
> Kenapa Maharani yang menjadi merek dagang? Abdul Syukur mengaku nama
itulah
> yang terlintas begitu saja ketika ia membulatkan tekat berbisnis kue.
>
> Abdul Syukur dengan Maharaninya hanyalah salah satu wiraswasta yang tekun,
> ulet, dan beruntung. Banyak usahawan lain yang mungkin lebih sukses
> mengembangkan talentanya masing-masing. (Susi Ivvaty)
>
> ----- Original Message ----- 
> From: "Santy Dian Lestari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Sent: Wednesday, October 19, 2005 11:23 AM
> Subject: [balita-anda] tanya no. telp toko kue maharani
>
>
> Moms...helps dong
> Ada yang tau no. telp toko kue maharani di Pondok kopi?
> Temenku ada yang butuh no. telp.nya
>
> Thanks ya moms sebelumnya
>
> Salam,
> Santy
>
>
>
>
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>



================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke