TIPS AGAR ASI LANCAR & BANYAK
Dirangkum dan ditulis dari berbagai sumber
(AAP, La leche league, breastfeeding.com, WHO, dsb)
oleh Luluk Lely Soraya I


1. Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. 
Jika anak belum mau
menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah ASI. 
Ingat ! produksi ASI
prinsipnya based on demand sama spt prinsip pabrik. 
Jika makin sering
diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg
ASI yg diproduksi.

2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.
Bahasan ini masih terkait dg point di atas. Makin
sering dikosongkan, maka
produksi ASI juga makin lancar.

3. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan
RELAKS. KONDISI
PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan
ASI eksklusif.
Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu
menyusui dalam
memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu
menyusui. Ingat : 1
pikiran ìduh ASI peras saya cukup gak ya?î maka pada
saat bersamaan
ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon
oksitosin (produksi
ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI
menurun.
Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar sang
ayah.
Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar. Mendukung
bisa dg berbagai cara
mulai dari menyemangati istri hingga hal2 lain spt
menyendawakan bayi
setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke
ibunya, dsbnya.

4. Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya
masih sedikit
atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera
memberikan susu formula.
Padahal
pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI
semakin tidak
lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung
puting terutama
pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan
susu formula, maka
saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga
volume ASI makin
berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin
sedikit ASI yg
diproduksi.


5. Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknya
Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun
memilih susu formula)
berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot !
Saat ibu memberikan dg
dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple
confusion). Kondisi
dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti
ketika menyusu dot.
Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola
(bag. gelap di
sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi.
Akhirnya, si kecil jadi
ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa
betapa sulitnya
mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol,
hanya dengan menekan
sedikit saja
dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari
penggunaan dot dsbnya.

6. Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk
menghubungi atau konsultasi
dg klinik laktasi.  Disana ibu dan ayah mendapatkan
masukan secara teknis
agar ASI tetap optima.

7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.

8. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan
payudara dan kompres
air hangat & air dingin bergantian.

(Luk)

--- Wilma Magdalena <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Halo... nama saya wilma... saya ibu 2 anak (laura 2
> tahun 6 bulan dan
> joe 5 bulan). Denger2 mama kavin ini pakarnya asi di
> milis BA...boleh
> dong saya minta masukannya...
> Anakku yang kecil (joe 5 bulan) minum asinya buanyak
> banget... Saya
> memang bertekad untuk memberikan asi eksklusif
> 6bulan.  Yang ingin saya
> tanyakan gimana sih caranya supaya produksi asi bisa
> berlimpah?  Seperti
> yang saya baca di artikel2 or sharing di milis ini,
> saya sudah makan
> daun katuk 2x sehari, minum susu 3x sehari, minum
> air putih yang banyak,
> diperah 2-3 jam sehari, tapi rasanya tetap saja
> kurang...
> Saya seperti kejar setoran... walaupun begitu, saya
> tetap memaintain
> pikiran saya agar tidak stress dan demotivasi, abis
> takut gara2 gitu
> jadi gak bisa produksi asi kasian anakku...
> 
> Menurut ibu apa lagi yang harus saya lakukan???
> 
> Thx,
> wilma
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, October 26, 2005 9:36 AM
> To: balita-anda@balita-anda.com
> Subject: Re: [balita-anda] Ask: Makanan u/ Bayi umur
> 5 Bulan
> 
> Dear Mbak Lis,
> 
> Sebaiknya sih baby tu ASI ekslusif sampe 6 bln...
> alias makanannya ya susu sampe 6 bln..
> 
> ntar 6 bln abaru deh dikasih makanan pendamping....
> sebaiknya sih sbg awalan dikenalkan dg bubur susu dr
> tepung beras or tepung beras merah yg terbuknti non
> alergen awalnya sbg pengenalan dibuat encer dulu..
> trus lama baru ditambah kekentalannya dikit2...
> pertama
> kasihnya juga 2 sendok kesil aja.. trus kalo beras
> dirsa ok gpp bisa diganti bubur susu dr kacang ijo
> (tepung kacang ijo..)..
> 
> 7 bln aku mulai kasih pisang, jeruk, dll... n
> buburnya
> pelan2 berail ke bubur pake sayur2an dll.. 8 bln
> mulai
> tim saring.. 
> 
> 10 bln mulai tim... 1 tahun mulai nasi lemes... 
> skedar tips di bawah 1 tahun jgn kasih gula or
> garam...
> ati2 aja bisa ngerusak ginjalnya..
> diharapkan nih usia 1 tahun udah bisa makan makanan
> keluarga
> 
> Uci mamaKavin
> http://oetjipop.multiply.com
> PS: ini ada artikelttg MPASI dr milis sehat smoga
> membantu yah....
> 
> Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) :
> Berikan yang terbaik untuk buah hati anda
> 
> Memperkenalkan makanan pertama kepada bayi anda
> merupakan pengalaman 
> yang sangat istimewa untuk anda dan juga bayi anda.
> Ini adalah 
> langkah yang sangat besar untuk si kecil menuju
> dunia
> yang penuh 
> dengan cita rasa.
> 
> Berbagai Manfaat ASI
> 
> Pada 6 bulan pertama awal kehidupan bayi, ia hanya
> memerlukan tidak 
> lebih dari Air Susu Ibu (ASI) sebagai asupan untuk
> memenuhi kebutuhan 
> energi dan nutrisinya. ASI mengandung banyak
> antibodi
> and sel darah 
> putih yang sangat membantu melindungi bayi dari
> berbagai infeksi. 
> Selain itu ASI juga kaya akan Omega 3, suatu asam
> lemak yang sangat 
> penting untuk memenuhi kebutuhan perkembangan otak.
> 
> Penelitian terakhir membuktikan bahwa bayi yang
> diberikan ASI 
> mempunyai IQ lebih tinggi daripada bayi yang
> diberikan
> susu formula. 
> Penelitian juga membuktikan bahwa memberikan ASI
> selama 13 minggu 
> atau lebih mengurangi bayi dari resiko
> gastroenteritis
> dan infeksi 
> pernafasan. Pemberian ASI juga menunjukkan dapat
> memperlambat / 
> mengurangi terjadinya alergi pada anak-anak.
> Terutama
> bagi mereka 
> yang memiliki sejarah alergi di keluarganya seperti
> asma, hayfever, 
> eksim dan alergi makanan. Kolostrum pada ASI yang
> dihasilkan di hari-
> hari pertama adalah sumber antibodi yang sangat
> penting bagi bayi. 
> Disinilah pentingnya pemberian ASI bagi sang bayi,
> karena manfaatnya 
> yang luar biasa bagi bayi.
> 
> Berapa banyak ASI / susu yang diberikan ?
> 
> Antara usia 4 sampai dengan 6 bulan, bayi harus
> mendapatkan minimum 
> 600 ml ASI atau susu formula setiap harinya.
> Meskipun
> untuk ASI, 
> kebutuhan tsb tidak dapat ditakar dg berapa cc atau
> ml
> yg harus 
> diberikan. Yang paling tepat adalah berikan ASI
> sesering mungkin dan 
> kapanpun anak menginginkannya.
> 
> Di usia hingga 6 bulan, ASI (atau susu formula bagi
> mereka yang tidak
> memberikan ASI) merupakan makanan utama bagi bayi.
> Jangan memberikan
> minuman, seperti jus atau yg lainnya kepada bayi.
> Hal
> ini dikarenakan 
> ASI( susu formula) sudah lebih dari cukup untuk
> memenuhi asupan 
> cairan yang dibutuhkan oleh tubuhnya.
> 
> Memperkenalkan Makanan Padat
> 
> Dari sejumlah penelitian medis terakhir menyarankan
> bahwa makanan 
> padat sebaiknya dikenalkan pada bayi saat ia berusia
> 6
> bulan. Karena 
> di usia tersebut, sistem pencernaan dan sistem
> kekebalan tubuh anak 
> relatif sudah sempurna dan siap untuk menerima
> makanan
> padat. Hal ini 
> akan mengurangi kemungkinan resiko terkena alergi
> makanan.
> 
> 
> Di 6 bulan pertama kehidupan seorang anak, ia
> mempelajari dengan baik 
> cara untuk menyusu pada ibunya ataupun menghisap
> dari
> botol susu.
> Saat bayi mulai fase makan (> 6 bl), maka ia akan
> mempelajari keahlian
> baru. Mulai dari bagaimana ia belajar untuk
> mendorong
> makanan di 
> rongga mulut dengan lidahnya, hingga masuk ke bagian
> belakang mulut 
> kemudian menelannya.
> 
> Saat makanan dimasukkan dengan sendok ke dalam
> mulut,
> bayi harus 
> belajar menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan
> ke arah belakang 
> dan bukan kearah depan. Ia juga belajar menggunakan
> bibirnya untuk 
> mengambil makanan dari sendok. Sebelum bayi
> diperkenalkan makanan 
> padat, ia hanya menggunakan otot rahang dan pipi
> untuk
> menyusu. 
> Disinilah keisitimewaan dari pengenalan pertama
> makanan padat, karena 
> momen tersebut merupakan pengalaman yang sangat baru
> dan luar biasa 
> bagi si kecil.
> 
> Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian dengan
> makanannya, terutama 
> diawal-awal ia belajar makan. Ini dikarenakan ia
> mungkin saja tersedak
> setiap saat. Jika pengenalan makanan padat terlambat
> (usia >6
> bln)diberikan, maka beberapa bayi seringkali
> kesulitan
> 
=== message truncated ===


Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke