Minggu, 30 Oktober 2005

Hari Ini Pintu Tol Mulai Satu Arah 

Waspadai jalan rusak dan titik-titik rawan kecelakaan. 


PURWAKARTA-- PT Jasa Marga akan mulai memberlakukan kebijakan pintu 
keluar-masuk tol satu arah, mulai Ahad (30/10). Hal ini dilakukan karena 
diprediksi mulai Ahad ini akan terjadi lonjakan kendaraan yang akan digunakan 
untuk mudik. 

''Rencananya memang begitu. Tapi, kita juga belum bisa memastikan mengenai 
waktu pemberlakuannya,'' kata Kepala Tol Cikopo dan Kalihurip, Muhammad Dimyati 
kepada Republika, Sabtu (29/10). 

Menurut Dimyati, pihaknya hanya tinggal menunggu informasi mengenai arus 
kendaraan yang masuk dari Tol Jatibening, dan beberapa pintu tol lain yang 
mengarah ke Tol Cikopo. ''Jika di Tol Jatibening arus kendaraan mudik sudah 
melonjak, otomatis kita akan langsung memberlakukan kebijakan satu arah keluar 
di Cikopo. Meskipun itu terjadi pada pukul 19.00 WIB,'' katanya. 

Dari data yang berhasil dihimpun di kantor Tol Cikopo, PT Jasa Marga 
memprediksi jumlah kendaraan yang akan keluar dari pintu tol Cikopo akan mulai 
melonjak pada H-4, yakni sebanyak 32.641 unit kendaraan. Sedangkan pada H-3, 
arus mudik kendaraan yang menggunakan pintu keluar Tol Cikopo akan mencapai 
puncaknya dengan 36.131 kendaraan. 

Pada H-5, kemarin, situasi arus mudik di Pantai Utara (Pantura) lengang. 
Bahkan, di sejumlah ruas jalan, hanya sedikit kendaraan yang melewati jalur 
tersebut. Begitupun untuk jalur lalu lintas ke arah Jabar Selatan.

Berdasarkan pantauan Republika mulai dari Cileunyi-Sumedang-Cadas 
Pangeran-Cikamurang-Subang-Lembang, kondisi lalu lintas lancar. Sepanjang jalur 
tersebut belum terlihat aktivitas mudik. Kemacetan sempat terjadi di Pasar 
Sumedang. Kemacetan terjadi karena pasar tumpah, becak dan angkot yang tidak 
tertib dan pembeli yang hilir mudik membeli kebutuhan Lebaran. Pengaturan di 
jalur tersebut ditingkatkan. Itu terlihat dari banyaknya polisi yang diturunkan 
yang mendapatkan bantuan dari pramuka.

Secara keseluruhan jalan dari Cileunyi hingga Cikamurang sudah selesai 
diperbaiki. Namun di jalur alternatif ini, jalan sedikit bergelombang. Pada 
jalur Cikamurang ini tidak ada pom bensin dan wc umum. Di sepanjang jalan 
tersebut terdapat beberapa posko yang disediakan tim pengaman arus mudik. Di 
Nagreg Garut, sistem one way siap dilakukan. Sistem ini akan diberlakukan dari 
Pamucatan Nagreg hingga Malangbong di saat macet. Diprediksikan, mulai malam 
ini akan terjadi penumpukan kendaraan. Pemudik yang akan menggunakan jalur 
alternatif di wilayah Kabupaten Garut harus berhati-hati. Pasalnya, beberapa 
jalan alternatif yang biasa dilalui pemudik kondisinya banyak yang rusak.

Seperti diketahui, di wilayah Garut terdapat setidaknya empat jalur alternatif 
yang bisa digunakan untuk menghindari kemacetan di jalur utama 
Bandung-Nagreg-Tasikmalaya. Keempat jalur itu adalah Cijapati, Limbangan, 
Sesakbeusi, dan Bandrek. Selain itu jalan tembus Wado Sumedang-Malangbong pun 
bisa digunakan sebagai jalur alternatif.

Kabag Binamitra Polres Garut, Kompol Edi S Haryono, mengingatkan, agar para 
pemudik yang melintasi jalur Cijapati berhati-hati terutama saat memasuki 
Bangbayang Kandugora. Di tempat itu ada pintu lintasan KA yang kerap 
menimbulkan tabrakan antara kendaraan bermotor dengan KA. Di sekitar 
Bandrek-Garut pada jalur Bandrek-Suci yang berjarak sekitar 25 km mengalami 
kerusakan. Begitu juga sebagian jalan di wilayah Wanaraja dan Karangpawitan. 

Berdasarkan pada catatan Satlantas Polres Garut, jalur 
Nagreg-Limbangan-Malangbong-Gentong, merupakan jalur paling sering terjadi 
kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu banyak terjadi terutama sekitar Kp 
Cioray yakni di KM 57-58. Titik rawan lainnya di sepanjang jalur itu ada di 
Cijolang Limbangan, Pasar Limbangan, Sasak Beusi, sekitar Rumah Makan Kartika 
Sari Cibatu, Kubang Bandrek, Pasar lewo, Ciloa, dan Malangbong.

''Yang menyebabkan jalur tersebut rawan kecelakaan antara lain karena faktor 
geografis. Jalan ini berkelok-kelok dengan kemiringan jalan yang curam. Banyak 
tikungan tajam serta licin sewaktu ditimpa hujan,'' kata Edi.

(epe/ren/rfa ) 

Kirim email ke