Thanks to mbak Rukmi, Uci dan Ayahnya Irfan untuk advicenya perihal diatas....komplit dgn artikelnya.....it really helps.....
Barusan dah telp. kerumah, dan puji tuhan gejala2 yg disebutkan mbak Rukmi & Uci tidak terjadi pada Bram.....mudah2an ga pengaruh ke otaknya...itu yg saya kuatirkan.... Rgds, Ira Ibune Abraham -----Original Message----- From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 11, 2005 11:35 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] RE: balita-anda] Q: Bayi terbentur kepala (dpn & belakang sekaligus) Duhhhh Bam2 kasian bgt yah.. But puji Yuhan masih ceria yah... Emang sih benturan kepala kalo terlalu keras n jatuhnya dr tempat tinggi lebih dr 1, meter cukup berbahaya.. pa lagi kalo anak sampe kehilangan kesadaran..duhhhh ngeri bgt.. (artikel lebih lanjut ada di bwh ini ya...) Sebaiknya juga diobservasi dulu yah .. krn kadang gak lsg reaksinya Kalo memar sih artinya ada trauma di bawah kulit... semacam pendarahan lah di bawah kulit.. lama2 juga bisa ilang sih... pake minyak tawon juga bisa dikit Bantu ngurangin Kalo ttg Bam2 yg suka bentur2in kepala kalo jengkel tuh namanya Temper Tantrum.. sering terjadi pd 4 tahun pertama usia anak... Bisa ilang sih dengan cara mengalihkan perhatian anak .. .. artikelnya ada nih ntar tak kirim terpisah... Ok, moga2 dikit Bantu yah.. salam to Bam2 Uci mamaKavin Trauma kepala Ringan Pengirim : Irawan Mangunatmadja IDAI Cabang : DKI Jakarta Jatuh adalah satu kejadian yang sering terjadi pada anak baik di dalam maupun di luar rumah. Orangtua tentunya sangat khawatir akan akibat yang terjadi, banyak pertanyaan yang timbul pada saat orangtua mengetahui anaknya jatuh, terutama bila kepla terbentur lantai. Beberapa pertanyaan yang timbul adalah: apa yang harus orangtua lakukan, haruskah segera dibawa ke Rumah Sakit. apakah perlu di lakukan pemeriksaan CT Scan kepala, apa yang harus diperhatikan setelah jatuh, apakah akan berpengaruh di kemudian hari, bagaimanakah mencegah anak jatuh? Trauma kepala dengan luka di sekitar kepala, tidak selalu menimbulkan kegawatan. Sebaliknya benjolan di daerah samping kepala akibat jatuh ternyata dapat menimbulkan kegawatan. Oleh karenanya, diperlukan pengetahuan yang benar tentang trauma kepala ringan. Menurut American Academy of Pediatrics (1999) trauma kepala ringan didefinisikan sebagai trauma kepala dengan status mental dan neurologis pada pemeriksaan awal normal, dan tidak adanya fraktur tulang kepala pada pemeriksaan fisis. Pada keadaan ini dapat disertai kehilangan kesadaran < 1 menit, kejang singkat setelah trauma, muntah, sakit kepala dan lesu. Problem anak jatuh Tidak semua orangtua mengetahui apa yang harus dilakukan saat melihat anaknya jatuh. Sebenarnya informasi yang perlu diketahui tentang anak jatuh adalah: Posisi anak jatuh, bagian yang terbentur lantai: muka, kepala, atau bagian tubuh lainnya Apakah anak pingsan, berapa lama - Adakah benjolan di daerah kepala Adakah patah tulang: leher, bahu, lengan, atau tungkai Adakah sakit kepala atau muntah Untuk mengetahui akibat jatuh, orangtua seharusnya perlu melakukan pemeriksaan: Yakinkan apakah anak sadar atau tidak: panggil namanya, goyangkan badannya. Rabalah seluruh bagian kepalanya dengan sedikit penekanan, sehingga memastikan adakah benjolan (hematom), nyeri, atau "dekok" (fraktur kompresi) di kepala. Bila ubun-ubun belum menutup, rabalah ubun-ubun apakah membonjol atau tidak. Ubun-ubun membonjol tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak, dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan. Gerakkan kepala, dan tangan kakinya untuk memastikan tidak ada patah tulang leher, bahu, tulang belakang atau ekstremitas. Perhatikan dengan teliti: mata, kelopak mata, raut wajah atau senyumnya adakah perubahan?. Pastikan penglihatannya tidak terganggu. Pada anak jatuh terutama dengan kepala terbentur lantai, beberapa keadaan darurat dapat terjadi: Anak tidak sadar, dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala (perdarahan epidural, subdural), atau akibat pembengkakan (edema) otak, terkenanya pusat kesadaran saat kepala terbentur. Benjolan (hematom) di kepala terutama bila terdapat di daerah samping kepala (temporal), karena fraktur/retak tulang di daerah tersebut dapat merobek pembuluh darah di dinding tulang kepala. Terbenturnya kepala bagian belakang (oksipital) dengan keras dapat menyebabkan pembengkakan otak sehingga penglihatan menjadi terganggu atau buta dalam beberapa hari. Terbenturnya bagian depan kepala (frontal) dapat menyebabkan hematom di pelipis awalnya. Kadang hematom ini akan turun sehingga kedua kelopak mata atas menjadi bengkak. Kekakuan di leher dapat disebabkan perdarahan subdural yang pada pemeriksaan funduskopi didapatkan papil edema atau perdarahan subhialoid. Keluar cairan atau darah dari hidung dan lubang telinga. Bawalah segera anak ke rumah sakit bila didapatkan kelainan di atas. Tetapi bila tidak, anak dapat diobsevasi di rumah. Pengawasan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan setiap 2 -3 jam perhari sampai 3 hari setelah anak jatuh. Selama observasi anak tidak diberikan obat muntah, karena dapat menghilangkan gejala muntah yang bertambah. Bawalah anak segera ke rumah sakit bila selama observasi didapatkan: Anak menjadi tidak sadar atau tidur terus. Anak menjadi delirium, bingung, dan iritabel. Kejang/kelumpuhan pada wajah atau ekstremitas. Sakit kepala atau muntah yang menetap atau semakin bertambah. Adanya kekakuan di leher. Timbul benjolan di kepala terutama pada daerah samping kepala (temporal). Di rumah sakit perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk melihat adakah fraktur tulang kepala atau perdarahan otak. Rontgen kepala saat ini tidak dianjurkan lagi. Pemeriksaan kepala dilakukan atas indikasi bila dicurigai adanya perdarahan otak dan tidak harus segera setelah jatuh. Ini disebabkan perdarahan otak dapat berlangsung sedikit demi sedikit. Anak yang mengalami perdarahan otak ringan umumnya tidak akan mengalami gangguan perkembangan di kemudian hari. Pencegahan Pencegahan sebaiknya dilakukan untuk menghindari anak jatuh atau terbentur kepalanya. Pencegahan dapat dilakukan: Pada bayi <6 bulan, apabila sudah dapat berguling, taruhlah kasur di samping tempat tidur. Bila bayi sudah dapat berdiri berikan pelindung di tempat tidurnya. Bila anak sudah dapat berlari awasi dengan ketat, jangan sampai menarik taplak meja atau pintu rak lemari. Hindari pemakaian baby walker tanpa pengawasan. Jangan biarkan air seni berserakan di lantai. Kakak jangan nakal terhadap adik, misalnya: main dorong dorongan Kesimpulan Dari uraian di atas, beberapa hal penting pada kedaruratan anak jatuh terutama bila kepala terbentur lantai: Lakukan tindakan pencegahan anak agar tidak jatuh. Periksalah dengan teliti bila anak jatuh, terutama bila kepala terbentur lantai. Observasi klinis anak jatuh di lakukan selama 3 hari setelah anak jatuh. Bawalah ke rumah sakit bila dicurigai adanya perdarahan otak. Pemeriksaan CT Scan kepala dilakukan sesuai indikasi, tidak selalu dilakukan segera setelah anak jatuh. Daftar Pustaka AAP. Pediatrics 1999;104:1407-15. Palchak MJ. Am Emerg Med 2003;42:492-506. ------------- balita-anda] Q: Bayi terbentur kepala (dpn & belakang sekaligus) Ira Rahmawati Thu, 10 Nov 2005 20:01:30 -080 Siang Smart Parents, Mo konsultasi nih ke parents sekalian, tadi malam Bram (14 bln) jatuh nggeblak kebelakang dan kepalanya bentur lantai (cukup keras) dan saat mo bangun dahi nonongnya kebentur lagi dipan kayu krn saat jatuh posisi kepala langsung dikolong tempat tidur...... Jadi kepala depan & belakang terbentur dua2nya. Hal ini diakibatkan krn saat Bram joged2 sambil lepas tangan hanya bertumpu pada dengkulnya saja, sehingga keseimbangannya kurang terjaga...... Sebelumnya juga sdh pernah jatuh nggeblak kebelakang dan dia menangis cukup keras.... Yang ingin saya tanyakan fatalkah jika anak jatuh mengenai kepala belakang / otak belakang??? krn kejadian ini bukan yg pertama....Setelah jatuh tadi malam, lgs digendong yangtinya dan kepalanya saya olesin minyak tawon sambil dipijat perlahan......sempet ada memar merah dikepala belakangnya...tapi ga sampai 5 menit dah ceria lagi dan niat mo joged lagiii.....pagi ini agak sumer dahinya tapi aktivitas masih spt biasa....... Sbg ortu saya kasihan bgt liat dia krn saya yakin sakit sekali saat kepalanya membentur lantai & dipan kayu.....Memang saat itu kami sedang lengah juga ga terlalu ngawasi posisi Bram..... Satu lagi, Bram jika kesal/jengkel selalu memukul kepalanya dgn kedua tangannya dan suka bentur2in kepala ke tembok juga...walo udah dikelilingi dgn bantal guling, tapi msh aja tuh anak nyari bid. keras spt tembok or lantai utk bentur2in kepalanya.....Normal ga ya sikap bram ini?? apakah ada parents yg punya pengalaman serupa dgn anak saya?? Sebaiknya saya memeriksakan ke dokter atau tidak karena kejadian jatuhnya tadi malam?? Tengkiu so much utk advice dari parents sebelumnya......en maap kalo kepanjangan nanya & curhatnya.... Salam, Ira Ibune Abraham Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]