http://www.kompas.com/kesehatan/news/0511/21/071533.htm
>
> Jangan Kerdilkan Anak
>
> Jakarta, Kompas
> Nilai pelajaran di sekolah, menurut Dr Ratna Megawangi (46), bukan
> segala-galanya dalam perkembangan anak. Potensi intelektual hanya
berperan
> 20 persen dalam perkembangan manusia, kata ahli perkembangan anak dan
> keluarga itu.
>
> Potensi lain yang sama pentingnya adalah potensi fisik, emosi, potensi
> kreatif, potensi sosial, dan spiritual. Kecerdasan pun memiliki delapan
> aspek, bukan satu aspek saja, dan tiap aspek sama pentingnya, katanya.
>
> Pendidik yang memimpin yayasan pendidikan berbasis karakter, Indonesia
> Heritage Foundation, itu menegaskan, pelajaran yang penuh beban akan
> membunuh insting belajar anak, membuat mereka tak punya kegembiraan dalam
> belajar (joyful learning), dan merampas hak anak untuk bermain serta
> bereksplorasi.
>
> Kurikulum yang terlalu berat hanya dapat diikuti 15 persen siswa
> terpandai, ujarnya.
>
> Dia juga menengarai, banyak materi pelajaran yang tak banyak gunanya.
> Seperti anak disuruh menghafal nama-nama menteri. Apa perlunya? Apalagi
> kalau menterinya sering ganti- ganti, sambung Ratna. Banyak guru tidak
> mendorong anak menjadi paham pada apa yang dipelajari, tetapi menghafal.
>
> Itu sebabnya, semua anak tahu kejujuran adalah hal utama, tetapi tetap
> menyontek agar mendapat nilai bagus. Banyak anak tahu bagaimana menjaga
> lingkungan, tetapi membiarkan sampah berserakan dan menyumbat saluran
air.
>
> Keadaan seperti itu terbawa dalam tindakan hingga anak menjadi manusia
> dewasa. Ini menurut Ratna menjadi sumber kegagalan sebagai bangsa.
>
> Nilai sekolah, menurut Ratna, tidak boleh mengerdilkan anak. Nilai buruk
> bukan berarti anak bodoh. Di sekolah kami anak tidak mendapat nilai
sampai
> kelas IV SD supaya anak tak terpenjara dalam orientasi nilai-nilai
> pelajaran di sekolah, Ratna menjelaskan.
>
> Karakter
>
> Penentu keberhasilan, kata Ratna, bukan nilai-nilai pelajaran di sekolah,
> bukan aspek kognitif, tetapi karakter. Ia menyebut sembilan pilar
karakter
> yang penting dikembangkan dalam diri anak supaya tumbuh menjadi manusia
> yang baik. Di antaranya kejujuran, kepedulian, kerja sama, kreatif, kerja
> keras, percaya diri, rendah hati, hormat, toleransi, cinta damai,
> mencintai Sang Pencipta dan seluruh semesta ciptaan-Nya.
>
> Sayangnya, banyak orangtua dan guru justru menghambat perkembangan
> karakter anak. Penghargaan berdasarkan ranking, persaingan tak sehat,
team
> work rendah, orientasi nilai dan tingkah laku yang snob, tidak mendukung
> pembentukan karakter anak, tutur Ratna.
>
> Ada pula guru dan orangtua yang mengukur kemampuan anak dari kemampuannya
> sendiri. Kalau anak tidak mengerti akan dibentak, gitu aja kok enggak
> ngerti. Bila anak nilainya jelek diancam tak naik kelas. Sikap ini
membuat
> anak takut jujur dan takut salah. Ini sangat menghambat pembentukan
> karakter anak, kata Ratna dengan tegas.
>
> Beban di sekolah saat ini membuat seakan-akan yang terpenting adalah
> pendidikan sampai universitas lalu menjadi pegawai. Ratna meyakini semua
> pekerjaan yang menyumbangkan kebaikan bagi kemanusiaan adalah baik dan
> layak dilakukan dengan cinta dan rasa bangga.
>
> Luka yang menetap dalam batin anak yang dimaki, dihardik, dan dicemooh
> orang yang lebih tua sulit disembuhkan. Sekalipun yang melakukannya sudah
> minta maaf dan mungkin saja si anak mengatakan sudah memaafkan. Ibarat
> memasukkan kembali susu yang sudah dibuang dan bercampur tanah ke dalam
> gelas. Kata-kata yang menimbulkan luka tak bisa ditarik lagi.
>
> Hanya cinta dan kasih sayang yang menjadi cahaya bagi perkembangan anak,
> ujar Ratna.(MH)
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research
Hospital.
http://us.click.yahoo.com/vJUKhA/lbOLAA/a8ILAA/DDOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

Untuk berlangganan, kirim e-mail kosong ke
[EMAIL PROTECTED]

Untuk berhenti berlangganan, kirim e-mail kosong ke
[EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/balitacerdas/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke