Sekadar sharing saja.
Putri pertama kami oleh ayahnya diberi nama Azalika. Singkatan dari Anak
Indonesia Limapuluhtahun Merdeka karena lahir tanggal 17 Agustus 1995
(Indonesia Emas). Tadinya sih mau kasih nama meniru buku nama-nama bayi
terjemahan Barat. Tapi khawatir, nanti bu gurunya akan mengira kami orang
bule.
Lalu soal urutan: anak kedua kami, nama awalnya B: Betsyiela. Kalau nanti
ada adik2nya (sekarang belum!), rencananya,  kami akan memberi nama
berinitial C, D, E dst.
Yang penting kami sebagai ortunya sreg, dan punya niatan baik.
Nah untuk Pak Deny saya punya bahan bacaan berikut yang saya kutip dari
http://www.indomedia.com/intisari/
Mudah2an Anda tidak tambah bingung.
Salam.
(m. nurani)

-------------------------------------deleted--------------------------------
-----------------------
>Memilih nama untuk anak
>Tak jarang, nama menjadi cerminan dari harapan orang tua terhadap anak.
Makanya, dalam memilihkan nama untuk anak, orang tua biasanya akan
mempertimbangkan beberapa faktor.
>
>Di masyarakat Barat banyak orang tua memilih nama anaknya dari nama tokoh
yang disukai atau dikagumi. Misal, nama bintang film, politisi, teman semasa
kecil, dsb. Dengan harapan si anak akan "mewarisi" kualitas yang dimiliki
tokoh yang dikagumi itu. Sedangkan pasangan Jody Wobser dan Jim, seperti
ditulis Alison, memberikan nama bagi enam anak mereka dengan inisial "J"
(Jake, Jaclin, John, Joe, Jayme, dan Jared). Masing-masing diambil dari nama
bintang film yang digabung dengan nama sahabat dekat pasangan itu. Selain
memberikan nama yang individualistis, mereka juga mempertimbangkan definisi,
makna, dan konotasi nama itu. Keluarga ini merasa, definisi dan makna nama
memberikan kepribadian dan karakter kepada yang bersangkutan.
>
>Perihal memilih sebuah nama, Iin SP menyarankan, sebaiknya dihitung dulu
berdasarkan perhitungan neptu Jawa. Calon-calon nama yang akan dipakai
dihitung berdasarkan perhitungan neptuJawa. Selain harus memenuhi kategori
cocok (unsur "Sri", "Lungguh", "Gedhong"), sekiranya perlu memilih nama yang
akan kuat disandang oleh anak itu. "Pilihlah nama yang tidak terlalu
muluk-muluk, sak madya (yang biasa) saja. Nama yang 'berat' atau muluk, bisa
jadi anak tidak kuat menyandangnya, akibatnya malahan sakit-sakitan,"
tuturnya.
>
>Misal, calon nama yang ingin diberikan adalah Hendi Susanto. Menurut
perhitungan Jawa, nilai nama itu adalah 10 {Hen(ha = 1) + di (da = 1) + Su
(sa = 3) + san (sa = 3) + to (ta = 2) = 10}, berarti jatuh pada unsur
"Pati". Unsur ini, dalam perhitungan Jawa, menunjukkan konotasi arti yang
negatif, yakni berumur pendek. Maka dari itu perlu diupayakan agar jatuh
pada unsur yang mempunyai arti positif ("Sri", "Lungguh", atau "Gedhong").
Misal, namanya diubah sedikit menjadi Hendi Susantho, sehingga nilainya
menjadi 12 {Hen (ha = 1) + di(da = 1) + Su (sa = 3) + san (sa = 3) + tho
(tha = 4) = 12}, dan jatuh pada unsur "Lungguh". "Mudah-mudahan kelak anak
itu akan punya kedudukan yang baik," kata Iin SP.
>
>Contoh lain, Nindita. Nama ini kelihatan keren, tapi memiliki makna yang
tidak bagus, yakni tercela. Berdasarkan perhitungan neptu Jawa, Nindita
memiliki angka 5 {Nin (na = 2) + di (da = 1) + ta (ta = 2) = 5}, dan jatuh
pada unsur "Pati". Jadi, selain punya makna kurang baik, nama itu pun tidak
cocok. Si pemilik nama itu diyakini akan berumur pendek. Tapi akan lain
kalau pada nama itu disisipi huruf "h", sehingga menjadi Ninditha. Nilai
nama itu pun menjadi 7 {Nin (na = 2) + di (da = 1) + tha (tha = 4) = 7}, dan
jatuh pada unsur "Lungguh". "Dengan sedikit mengubah nama itu, mudah-mudahan
bisa mengubah nasib pemilik nama yang bersangkutan," ujar Iin SP.
>
>Penggantian atau pengubahan nama, tutur Iin SP, tidak harus secara total.
Artinya, bisa hanya dengan menyisipkan, menambahkan, atau mengurangi satu
huruf, boleh di depan maupun belakang nama itu. Pergantian nama itu pun
tidak harus sekaligus mengubah akte lahir. "Yang penting niat batinnya ingin
berganti nama. Kemudian dalam pergaulan keseharian menggunakan nama baru
itu. Sementara untuk urusan resmi tetap bisa menggunakan nama sesuai akte
lahir," ujarnya.
>
>Perihal perhitungan nama, kata Iin, tidak hanya berlaku untuk pemberian
nama diri seseorang, tetapi juga bisa untuk nama toko, perusahaan, atau yang
lainnya. "Kalau sebuah nama jatuh pada unsur 'Sri', toko atau perusahaan itu
bisa laris dan maju," katanya.
>
>Terlepas dari keterangan di atas, persoalan nama memang sepenuhnya
terpulang kepada pendapat pribadi Anda masing-masing. Mau percaya, tidak ada
yang melarang. Tidak percaya, ya, monggo. Kalau penasaran ingin mengetahui
makna nama Anda, silakan mencoba menghitung sendiri. (Rye/Yan)
>



At 07:10 AM 12/17/98 +0700,  you wrote:
>Saya pria, baru mau punya baby. Di kepala saya, sekarang udah banyak calon
>nama baby. Maklumlah, calon ayah baru. Cuman, persoalan yang saya hadapi,
>kalau nama2 itu saya share ke istri, istri mencela melulu. Misalnya
Maudy...
>dibilang, Maudiapa-apain.... Mau saya kasih nama Mawar...  istri keberatan
>kalau baby kita dipanggil War..War..... Pendeknya pusing deh. Jadinya di
>rumah kami ribut melulu.
>Apakah pengalaman serupa juga dialami oleh anda?
>Apa sih sebetulnya pertimbangan untuk membuat nama bayi kita?
>Apakah saya tidak boleh memberi nama baby saya nanti dengan angka (bukan
>huruf), misalnya, 1, (untuk anak pertama), 2 (untuk anak kedua)?
>Thanks untuk
>jawabannya.
>
>-deny
>







---------------------------------------------------------------------
"Milis Bagi Orangtua Yang Menyayangi Balitanya"
To subscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
HI-Reliability low cost web hosting service - http://www.IndoGlobal.com

Kirim email ke