Rabu, 4 Agustus 1999 

Racun Dioksin Ditemukan dalam Air Susu Ibu 
SUPLEMEN 


----------------------------------------------------------------------------

----

TOKYO (Antara/AFP): Jepang menyatakan, Selasa, pihaknya menemukan dioksin
dalam air susu ibu (ASI) pada tingkat yang sedemikian tinggi yang mungkin
diminum bayi 26 kali dari dosis maksimum harian yang direkomendasikan. 

Namun kementerian kesejahteraan dan kesehatan menekankan masih aman bagi
para ibu untuk menyusui bayi mereka mengingat ASI hanya dikonsumsi bayi
sekitar setahun dan belum ada dampak yang ditemukan. 

Perdana Menteri Keizo Obuchi menyatakan belum menerima laporan terperinci
tapi "mempertimbangkan langkah-langkah realistis mengingat dioksin
merupakan masalah yang mendesak". 

Survei pada 415 ibu di wilayah Jepang yang melahirkan 30 hari lebih awal,
ditemukan rata-rata 22,2 picogram dioksin per gram dalam lemak ASI mereka,
demikian hasil survei itu. Satu picogram setara dengan sepertriliun gram. 

Kementerian kesehatan menyatakan, batas keselamatan mengkonsumsi dioksin
adalah empat picogram per hari per kilogram bobot tubuh seseorang. 

Namun rata-rata bayi dapat mengkonsumsi sekitar 103,6 picogram dioksin per
hari dari ASI dalam survei tersebut, yang dilakukan selama 12 bulan hingga
31 Maret tahun ini. 

''Jelas amat berisiko jika seseorang mengkonsumsi dioksin pada tingkat itu
sepanjang hidupnya. Namun risiko minum ASI tidak sedemikian rupa
dibandingkan dengan standar orang dewasa," kata pejabat kementerian
kesejahteraan setempat. 

Seorang peneliti senior di bidang lingkungan hidup menyampaikan
ketidaksetujuannya menanggapi hal tersebut. 

''Tahap pertama dua atau tiga tahun termasuk saat mengkonsumsi ASI
merupakan masa paling mudah terserang bagi para bayi," kata Teiichi Aoyama,
Direktur Institut Penelitian Lingkungan Hidup. 

''Penilaian mereka tidak berdasarkan atas pandangan ilmiah dan tindakan
pencegahan. Itu agak politis," katanya memperingatkan. 

Kementerian kesehatan Jepang mengkhawatirkan terjadinya kepanikan yang
berbuntut penolakan untuk menyusui bayi di salah satu negara industri
paling tercemar dioksin di dunia. 

''Dampak dioksin terhadap para bayi jauh lebih besar dibandingkan terhadap
orang dewasa,'' kata Aoyama. ''Kami berbicara mengenai sesuatu yang efeknya
dapat mengemuka hanya setelah satu atau dua dasawarsa, mencakup sejumlah
generasi.'' 

Survei itu tidak menjelaskan tinggi tingkat dioksin kendati Jepang dengan
daratannya yang terbatas membakar banyak sampah dan sejumlah tempat
pembakaran sampah di negara tersebut kerap memproduksi partikel tingkat
tinggi yang dapat mencemarkan makanan. 

Keterbukaan manusia dalam jangka pendek terhadap dioksin akan mengakibatkan
sejumlah luka di kulit dan meningkatkan fungsi hati, demikian keterangan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Aoyama mengatakan, beberapa jenis ikan yang hidup di dekat dasar laut
perairan Tokyo diketahui memiliki kandungan dioksin hingga 16 picogram per
gram. Sekitar 80-90 persen dioksin pada tubuh manusia berasal dari rantai
makanan, kata peneliti itu, khususnya ikan di Jepang. (Men) 




Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

------------------------------------------------------------------------
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, kirim email ke: 
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke