Saya ingin tahu alamat dokter Yakoeb "Sam Marie" Jl.Wijaya No.45. Ini
didaerah mana yach ?.. tolong detailnya ..

Regards,

Rudy Christna

                -----Original Message-----
                From:   [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
                Sent:   Thursday, October 28, 1999 11:39 AM
                To:     [EMAIL PROTECTED]
                Subject:        [balita-anda] Re: Salam Kenal




                Salam sejahtera ibu Dewi...,

                Tepatnya besok, hari jum'at 29 Oktober usia perkawinan kami
2thn 7bln.
                Kami menikah pada Sabtu, tgl 29 Maret 1997.
                Pada mulanya kami sepakat merencanakan penundaan ± 1 thn
untuk tidak memiliki
                anak, tapi menjelang usia perkawinan kami memasuki bulan
ke-6, kami mulai merasa
                tidak enak mendengar bisik-2 tetangga (kayak lagu dangdut
'ya?), terlebih
                rekan-rekan sekantor dan sanak family.

                Kurang lebih setelah berjalan 5 bulan (6-bln menunda + 5-bln
menanti) kami mulai
                mendengar nasehat-2 dari saudara-2, tetangga, untuk
mendengar pendapat mereka
                sebaiknya dokter yang mana baik dikunjungi.

                Awalnya kami pergi ke Klinik kandungan/bersalin "Mulya"
dikawawan kebayoran
                lama, sebab dari pendapat orang tua & rekan-2 kami,
kemungkinan itu hanya
                masalah kesuburan saja atau masalah sepele saja 'gitu, jadi
hanya perlu obat-2
                kesuburan dan pola makanan yang sehat.
                Jadi menurut mereka kami hanya perlu konsultasi saja pada
dokter tersebut
                (DSAK), kalau tidak salah dokter tersebut: "Dr.Sudarman".

                Kunjungan pertama kami, dokter tersebut memberikan saran &
Tips, serta
                menanyakan keluhan-2 kami seputar hubungan sex kami.
Kemudian kami diberikan
                obat penyubur buat istri saya. Sebulan kemudian kami datang
setelah 3 (tiga)
                hari istri saya haid. Kemudian dokter tersebut melakukan
tindakan melihat
                saluran dari kandungan serta sel terlur istri saya. Kemudian
dokter tersebut
                memutuskan melakukan tindakan bulan depan (ke-4) peniupan
saluran kandungan dan
                pengangkatan "polip" pada mulut rahim. Yang oleh dokter
katanya mengalami
                penyempitan. Setelah melakukan "peniupan" dan operasi
pengangkatan "polip",
                dokter menyarankan melakukan terapi 20x pemanasan
(istilahnya:"diatermin" atau
                "physioteraphy"). Kunjungan bulan ke-5, kami tetap tidak
berhasil juga, oleh
                dokter menyarankan untuk melakukan photo terhadap saluran
induk telur dan rahim
                istri saya. Minggu depannya kami pergi ke rumah sakit RSP
"Pertamina", dan oleh
                dokter rumah sakit "Pertamina" tersebut dinyatakan "PATEN"
(saya lupa nama
                dokter yang menanganinya).

                Bulan ke-6 (setiap kunjungan berikutnya dokter "Sudarman"
menyarankan, 2-3 hari
                setelah masa haid) kembali kami datang, setelah dokter
melihat hasilnya, dokter
                tersebut masih "ngotot" untuk melakukan peniupan ulang lagi,
yang katanya
                "kurang berhasil" ? Dokter tersebut menyarankan akan
melakukannya minggu ke-2
                untuk tindakan tersebut.
                Tapi dokter tersebut masih tetap memberikan kita obat-2
kesuburan.
                Setelah kami pertimbangkan dan menceritakan permasalahan ini
ke mertua saya
                (kebetulan ibu mertua saya adalah bidan dan ke-2 adik istri
saya adalah dokter
                umum), mertua saya tidak setuju dan menyarankan "ganti"
dokter saja !

                Dokter berikutnya, ibu mertua saya menyarankan pergi ke
dokter "DR.Dr.dr. Nukman
                Moeloek DSAnd" di Jln.Malabar (daerah guntur), sebab dokter
tersebut katanya
                "Maha Guru" spesialis Pria !
                Awalnya saya marah dan menolak ! Rasa "curiga" dan "gengsi"
sama ibu mertua saya
                begitu mendalam sekali. Sepertinya saya dianggap ada yang
tidak beres. Nach !
                ini ibu mertua saya kok buanyak ikut campur gitu dalam hati.
Tapi saya pikir
                positip ini tidak ada salahnya dan saya rasa tidak ada
salahnya.  Nach! Setelah
                ±2-bulan masa penenangan, bulan berikutnya, giliran saya
sebagai "pesakitan" !
                Lho kok pesakitan ? habis saya kalau kunjungan bulan
berikutnya, saya harus
                melakukan maaf "onani", untuk diperiksa tingkat kemajuan
sperma saya. Dokter
                yang menangani ini memvonis saya bermasalah, yaitu: tingkat
spermatazon saya
                sangat jelek, yaitu faktor untuk hidup dan berjuang. Dokter
tersebut mengatakan
                hanya ada ± ratusan saja (spermatazon), sedangkan normalnya
harus diatas juta-2.
                Hampir ± 6 bulan lebih saya ditangani dokter tersebut, dan
kemajuannya tidak
                baik sekali. Terakhir ± ratusan ribuan spermatazon. Saya
lupa nama-2 obat yang
                diberikan (tertinggal dirumah). Kemudian kami mulai merasa
jemu dengan dokter
                tersebut. Malahan dokter tersebut pernah memvonis saya akan
sangat sangat sukar
                sekali memiliki anak !!!?

                Akhirnya kami memutuskan pindah dokter saja. Hal ini setelah
melihat
                keberhasilan saudara kami (anak perempuan paman saya) dan 2
teman satu gereja
                kami. Nama klinik ini adalah "Sam Marie" Jl.Wijaya No.45.
                Dokter yang menangani istri saya DR.dr.Jacoeb DSOG, dan saya
sendiri adalah:
                Dr.Indar G.Mansyur DSAnd pada klinik yang sama juga.
                Yang menarik ke-2 dokter tersebut saling berkomunikasi dan
sama-2 mencoba
                melakukan pendekatan dan penerapan yang sangat sejalan
menurut kaca mata kami
                sebagai orang "awam". Pada istri saya dilakukan tindakan: -
Bulan ke-1 :
                Pengambilan sampel darah, untuk pemeriksaan  hormon darah
dan virus
                (mis:"toksoplasma").
                         - Bulan ke-2 : "Hydrotubasi", yaitu penyemprotan
cairan pada saluran
                induk telur, dibarengi dengan "diatermin" 15x.
                         - Bulan ke-3 : "Micro Curettase", yaitu pemeriksaan
jaringan dari induk
                telur dan saluran induk telurnya. Pada bulan ini pula saya
mulai diperhitungkan
                untuk melakukan pemeriksaan pada dokter Indra, seperti
pengukuran kantung biji
                dan pemeriksaan ulang sperma saya.
                Pada bulan ke-2 ditemukan istri saya memiliki beberapa virus
dan kuman pada
                saluran dan kantung sel telur. Dengan kata lain penyebabnya
pada istri saya
                adalah virus (mis:toksoplasma, dll) dan mempunyai kandungan
hormon kekebalan
                terlalu tinggi terhadap sperma saya. Oleh dokter selama
bulan ke-2 dan ke-3
                diberi obat-2 yang sangat mahal sekali, hampir setiap bulan
kami menghabiskan
                dana ± 1.5 juta.
                         - Bulan ke-4 : saya ditemukan juga ada virus yang
menyebabkan sperma
                saya mati dan tidak berproduksi, disamping biji telur saya
kecil dari ukuran
                normal. Dan diberi obat-2. Oleh dokter indra diinformasikan
saya penyebab utama,
                sedangkan istri katanya sudah baik (ditangani dokter Yakoeb)
dan siap untuk
                pembuahan !
                         - Bulan ke-5 : sunggu sangat fantastic ! hasil
pemeriksaan berikutnya
                sperma saya ± ribuan juta-an dan biji telur saya mulai
normal kembali, saya
                benar-benar senang sekali mendengar berita ini.
                Dokter ini langsung mengatakan bulan depan istri saya pasti
bisa hamil, wow...
                kami mendengarnya sagat gembira sekali ! Dan dokter
menyarankan kami harus tetap
                gairah melakukan hubungan intim.
                         - Bulan ke-6 : benar lho ibu dewi, istri saya
positip, dan 2 minggu
                setelah telat masa haidnya, kami kembali ke dokter Yakoeb,
dan menyarankan kami
                tetap menjaga, serta meminum obat-2an selama 3 bulan
ke-depan anti virus dan
                penguat serta vitamin.


                Demikianlah ibu dewi pengalaman kami, rasa dari semua
tersebut yang terpenting
                dari ke-2 pasangan tersebut adalah:
                     - siap mental
                     - siap materi dan
                       lebih dari itu jangan lupa selalu berdoa.
                Rasanya dari itu semua yang terpenting kita harus selalu
berdoa (percaya),
                berserah diri padaNya dan harus terbuka melakukannya.

                Dari sinilah kami semakin saling mencintai dan semakin
menyadari arti dari
                berkeluarga. Rasa kecewa, duka, gunjingan, dll, semuanya
kami kalahkan bersama,
                rasanya kami melakukannya (sewaktu berobat) seperti
berpacaran kembali dan kami
                meluangkan buanyak waktu untuk tersebut.
                Justru sekarang waktu tersebut semakin kurang, habis kalu
diajak istri saya
                bilang capek dan pegal, apalagi kalau datang mualnya...
'yeah begitulah kalau
                hamil (saya bilang dalam hati).

                Sudahan dulu ya ibu dewi, mudah-2 ibu cepat mendapatkan
momongan bayi, dan kami
                akan doakan. Oh ya salam buat suaminya.

                Salam,
                [EMAIL PROTECTED]


                -----Original Message-----
                From: [EMAIL PROTECTED]
                To  : Victor Siagian/JKT/ID/Avon@Avon
                Date: Wednesday, October 27, 1999 8:08 PM
                Subject: Salam Kenal.

                Selamat Siang.......Pak victor..........dan salam
kenal.........
                saya juga anggota mail list balita-anda.....dan setelah
membaca surat anda
                di balita-anda tentang USG Kehamilan, saya tertarik pada
baris pertama
                kalimat anda karena saya juga mengalami hal yang sama.
Karena sudah menikah
                kurang lebih 1,5 tahun, belum dikaruniakan seorang anak.
Saya suka sekali
                mendengar pengalaman-pengalaman orang tentang usahanya untuk
mempunyai anak
                karena akan saya praktekan sendiri. Kalau Pak Victor tidak
keberatan, saya
                ingin mendengar pengalaman usaha Pak Victor & Istri untuk
memiliki
                momongan.
                Terima Kasih banyak sebelumnya.....dan saya tunggu
balasannya.........


                -Ny. Dewi-





                Kunjungi:
                http://www.balita-anda.indoglobal.com
                "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat &
cerdas"

        
------------------------------------------------------------------------
                Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
                Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
                EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email:
[EMAIL PROTECTED]
                Panduan Menulis Email yang Efektif
http://hhh.indoglobal.com/email/ 
                http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian
Informasi di Internet





                

Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

------------------------------------------------------------------------
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke