Rekan-rekan netters,
Mohon komentar mengenai kasus ini.
Terima kasih

> -----Original Message-----
> From: Muhardi, Andika 
> Sent: Friday, November 12, 1999 9:12 AM
> To:   Tatag Hendrata; Asep Komaruddin; Marina Naba; Indah Wahyuningrum;
> Veronica Harkandini; Farida Aryani; Asep Permana
> Subject:       Subacut sclerosing panencepalitis buat yang punya anak
> kecil
> 
> 
> Subject:  [anak90] [Fwd: Subacut sclerosing panencepalitis]
> 
> Buat calon ayah dan ibu
> Buat semua jugalah, informasi.
> 
> Peace
> WFH
> 
> 
> 
> [Muhardi, Andika]  FYI 
> 
> 
> Assalamu'alaikum wr.wb.
> 
> Sebagai informasi bagi para (calon) bapak/ibu.
> Anak seorang teman saya (13 th) saat ini sedang dirawat di RS Pelni,
> Petamburan karena sakit yang menurut diagnose dokter disebut Subacut
> Sclerosing Panencepalitis.
> Penyakit ini disebabkan (menurut catatan medis) oleh pembentukan antibody
> yang tidak sempurna ketika dilakukan vaksinasi. Diduga ini akibat
> pemberian
> vaksin campak ketika anak tersebut masih berusia 18 bulan. Proses yang
> tidak smooth tersebut justru berakibat virus dalam vaksin tersebut aktif
> dan
> menyerang si recipient pada bagian syaraf otak.
> Gejala yang dapat dikenali yaitu :
> 1. Terjadi penurunan daya ingat (deterioration), sampai kehilangan seluruh
> memory
> 2. Anak tidak bisa lagi mengenali dirinya sendiri dan lingkungannya
> 3. Antara fungsi cognitif otak dengan psycomotor fisik tidak nyambung,
> sehingga otak tidak bisa lagi memberikan perintah kepada fisiknya.
> Saat ini kondisi anak tersebut dalam keadaan kejang, tidak bisa
> berkomunikasi, pandangan kosong dan mengeluarkan suara erangan seperti
> tangisan tapi tanpa air mata.
> Upaya pengobatan sudah dilakukan sampai di RS Elisabeth Singapre, tapi tim
> dokter sudah angkat tangan. Menurut mereka penyakit ini hanya terjadi pada
> 1/1 juta orang, dan biasanya terjadi di rural area dan belum ada referensi
> yang cukup.
> Dokter memutuskan tidak bisa memberikan jawaban sebab dari penyakit
> tersebut.
> Menurut analisa lain, vaksinasi campak harus diberikan pada usia antara
> 9-12 bulan tidak kurang dan tidak lebih. Dalam kasus ini anak tersebut
> mendapat imunisasi campak setelah berumur 18 bulan, jadi kemungkinan ini
> yang menyebabkan kegagalan pembentukan antibody oleh vaksin tersebut.
> Analisa lain lagi ini penyakit karena kena santet(???).
> Apapun sebabnya, barangkali kita lebih percaya pada analisa medisnya dan
> kita bisa mencegah supaya hal ini tidak terjadi di lingkungan kita dengan
> cara memberikan vaksin sesuai jadwal atau tidak sama sekali (ketika
> kondisi
> anak sedang tidak fit).
> 
> Wass.wr.wb.
> 
> be careful
> AZ


Kunjungi:
http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"

------------------------------------------------------------------------
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ 
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet






Kirim email ke