Sorry yah nimbrung dikit...

Masa sih kalo engga disunat, wanita dewasa jadi punya hasrat seksual berlebihan, 
apalagi sampe tidak mampu menjaga kehormatan dan martabatnya.
Saya sendiri tidak disunat, keluarga saya juga, bahkan terus terang...dari semua temen 
wanita saya, saya cuma kenal satu saja yang disunat waktu kecil. Nah, temen-temen plus 
saya yang disunat tidak merasa hypersex koq, apalagi sampe mengorbankan kehormatan dan 
martabat. Wah...sama sekali engga deh. Saya jadi tidak sependapat nih. Kalau menurut 
saya, akhlak itu tidak semata ditentukan dari disunat apa tidak, kalau seseorang 
mendapat ajaran agama dan moral yang baik, hidup dilingkungan yang baik, maka 
akhlaknya tentu terpengaruh jadi baik juga kan.
Eh, ini cuma pendapat saya saja loh...abis gimana ya..saya engga disunat kok...tapi 
sungguh , jauh sekali saya dari perbuatan hypersex apalagi mengobral kehormatan dan 
martabat saya. Wah...syerem...!

salam,

stella m
--

On Thu, 9 Mar 2000 13:39:58    Ito BKC1085 Muhito wrote:
>
>
>Assalamu'alaikum wr.wb.
>
>Ikut nimbrung....
>Menurut buku : 25 Nasehat Rosul, Karangan Mazdi Fayid Ibrahim, di sebutkan :
>
>Sunat bagi perempuan hukumnya sunah, yang di potong (disunat) bukanlah
>clitorisnya seperti
>disebut netter sebelumnya, tetapi hanya sebagian kecil dari ujung kulit
>kemaluan.(seperti kulit
>jengger ayam).
>Sunat bagi perempuan ada tata cara pemotongannya, antara lain : Pemotongan hanya
>sedikit saja
>dari ujung kulit kemaluannya dan di larang berlebihan dalam memotong (menyunat).
>Sunat bagi perempuan tidak ada pengaruhnya terhadap kesehatan/kebersihan, tapi
>lebih berpengaruh
>terhadap moral ( akhlak ) setelah baligh/dewasa.
>Apabila perempuan tidak di sunat, ada kecendrungan dia mempunyai hasrat sexual
>yang berlebih (hyper)
>sehingga di hawatirkan tidak bisa menjaga kehormatan & martabatnya sebagai
>perempuan.
>Meskipun begitu sunat bagi perempuan di larang berlebihan, hanya sedikit saja
>dari ujung kulit kemaluannya
>(kulit seperti jenger pada ayam). Hal ini dimaksudkan agar perempuan tersebut
>tidak kehilangan gairah
>sexsualnya & tidak dingin terhadap laki-laki (hanya mempunyai sedikit keinginan
>sexsualnya).
>Dengan dilakukan sunat pada perempuan, diharapkan ada keseimbangan pada
>kebutuhan sesualnya.
>Ada sebutan di negara arab bagi perempuan yang suka mencari laki-laki (u/
>memenuhi kebutuhan sex)
>dengan panggilan " Wahai Wanita Yang Tidak Di Sunat ".
>
> Kata buku ini begituu..
>Saya tidak tau apakah ini benar atau tidak , karena tidak disebutkan apakah ada
>penelitian dengan masalah
>tersebut ?
>Tapi kalau saya boleh memilih, jika saya mempunyai bayi perempuan saya ingin
>bayi perempuan saya di sunatt.
>
>calon ayah
>
>
>
>Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
>Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
>Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


MailCity. Secure Email Anywhere, Anytime!
http://www.mailcity.com

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]









Kirim email ke