Menyambung tentang pelampung,
Dulu waktu saya masih kecil, pelatih saya wanti-wanti ama ortu saya agar tidak 
membelikan pelampung untuk kami.

Ada beberapa pertimbangan, antara lain 'biasanya' orang tua/pengawas  akan berkurang 
perhatiannya karena 'percaya' pada si pelampung. Hal lain, tidak semua pelampung di 
desain untuk semua umur, kualitas pelampung juga belum standar.
Disamping itu, anak yang biasa menggunakan pelampung nggak PD kalo berenang tanpa 
pelampung.

Paling aman sih, pegangin tangannya(ketiak), dan selalu ada orang tua/pengawas jika 
anak berenang, walaupun airnya cuman setinggi 40 cm.

Saya juga punya pengalaman waktu ngajak bayi saya berenang dengan pelampung duduk 
(melanggar perintah pelatih saya dulu..:-((
Waktu itu anak saya mencoba meraih mainan di sampingnya dengan menjulurkan tangan dan 
badannya, uppsss hampir aja kejungkel (apa sih basa indonesianya kejungkel ya :-))
Jadi sekarang kami lebih extra awas lagi deh kalo ngajak Gilang berenang :-))
Lagian ntar lagi plampungnya udah expired, udah kekecilan sih :-))

Wasalam and best regards,
Ita-bundanya Gilang

> ----------
> From:         Thomas Haryanto[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Tuesday, March 21, 2000 9:31 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] Hati..hati Pelampung Rompi..!!!!!!
> Importance:   High
> 
> Saya mau berbagi pengalaman dengan semua rekan di Balita:
> 
> Anak saya, laki-laki umur 3th, ada pelajaran EksKul berenang di Playgroup
> nya, karenanya saya belikan dia pelampung merk "Wet..." saya lupa
> lengkapnya, saya belikan dia model pelampung seperti yang ada di kapal,
> kayak rompi yang dikenakanan dibadannya seperti baju / rompi. Dia berenang
> sama teman-temannya dan gurunya dikolam anak, tinggi airnya kurang lebih
> cuma sebatas perut dia, ketika asyik maen air, rupanya dia berusaha jalan di
> air dan suatu ketika dia rupanya akan jatuh kedepan sehingga kaki-kakinya
> mulai kehilangan kontak dengan dasar kolam, apa yang terjadi kemudian,
> karena ada pelampung tsb perlahan-lahan badan dia mulai terangkat dengan
> posisi telungkup, mukanya menghadap ke air dan kaki terangkat, beruntung
> saya tidak lepas perhatian, ketika tanganya mulai menggapai-gapai, saya
> sadar bahwa anak saya sedang kesulitan bernapas karena muka dan badannya
> telungkup di air dan terapung karena pelampung, segera saya angkat dari
> kolam dan benar saja dia menangis tidak bisa bernapas dan pasti sudah
> meminum air kolam.
> 
> Saya segera belikan dia pelampung yang cuma seperti balon yang dipasang di
> kedua lengan atas, rasanya ini lebih aman dari model rompi / pelampung
> kapal. Semoga hal ini tidak menimpa rekan-rekan sekalian. Hati..hati...
> 
> Salam,
> Papanya Edwin
> 
> 
        -deleted by ita-

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]










Kirim email ke