Rekans,
Tadi pagi saya mau kirim ini,
tapi malah keduluan ada yg ngirim undangan seminar.
Selamat membaca.
--
Sabtu kemarin juga ada seminar di Bandung, tentang Gangguan Perkembangan
Anak - Autisme,
tapi saya kehabisan tiket.
ada yg punya pengalaman dg anak penderita autisma ?

=============================
Gatot Imam Sukoco
Permata Cimahi M9-14
Cimahi 40552
phone : 022 - 662 3353
=============================

By:  Ema Sukaema, SPsi
 << OLE Object: Microsoft Word Picture >> Mengajar Bayi Anda Membaca


Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua
makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. Membaca
merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa
semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.
Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah
kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun-
dan mereka menyukainya.
Tahun 1961 satu timahli dunia yang terdiri atas, doter, spesialis membaca,
ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian “Bagaimana otak anak-anak
berkembang?”. Hal ini kemudian berkembang menjadi satu informasi yang
mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang dipelajari
anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak.
Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera otak-pun dapat
membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi.  Jelaslah
bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, pada anak-anak
sehat, jika di usia ini belum bisa membaca.
Penelitian tentang Otak Anak
Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia ‘melihat’ atau ‘mendengar’
sesuatu.Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah
suara itu cukup kua tdan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan
itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat
menafsirkan.
Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan,
maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls
elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan
diartikan menkjadi kata-kata yang dapat dipahami.  Begitu pula kalau mata
melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi
serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat
melihat, untuk disusun kembali dan dipahami.  Baik jalur pengkihatan maupun
jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan
otak dengan proses yang sama.
MEMBACA
Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
1. Sikap dan pendekatan orang tua: syarat terpenting adalah, bahwa diantara
oran tua dan anak harus ada pendekatan yang menyengakan, karena belajar
membaca merupakan permainan yang bagus sekali.  Belajar adalah:
Hadiah bukan hukuman
Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja
Bersenang-senang, bukan bersusah payah
Suatu kehormatan, bukan kehinaan
Hal penting kedua adalah membatasi waktu untuk melakukan permainan ini
sehngga betul-beetul sengkat. Hentikan permainan ini sebelum anak itu
sendiri ingin menghentikannya.

2. Bahan yang sesuai:
a.      bahan-bahan dibua tdari kertas putih yang agak kaku (karton poster)
b.      kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar
c.      tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten
Tahap-tahap mengajar
Tahap pertama: (perbedaan penglihatan)
Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata
saja. Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk
melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain:
1.      Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm
2.      Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm,serta setiap huruf berjarak
kira-kira 1,25 cm
3.      Huruf berwarna merah
4.      Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital)
5.      Buatlah hanya 15 kata, misal IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH)
6.      Ke-15 kata-kat pertama harus terdiri dari kata-kat yang paling dikenal
dan paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota keluarga,
binatang peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting
untuk siketahui oleh sang anak.
Hari pertama, Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat
benda-benda yang dapat mengalihakan perhatian, baik pendengarannya maupun
penglihatannya. Misalnaya jangan ada radio yang dibunyikan.
1.      Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya
2.      Jangan sampai ia dapat menjangkaunnya
3.      Katakan dengan jelas ‘ini bacaannya IBU/AYAH
4.      Jangan jelaskan apa-apa
5.      Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik
6.      Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama
7.      Jangan anak suruh mengulang apa yang anda ucapkan
8.      Setelah kata ke-5, peluk, cium denga hangat dan tunjukkan kasih sayang
dengan cara yang menyolok
9.      Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1 jam
Hari kedua
1.      Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali
2.      Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari
kedua. Jadi ada 6 pelajaran
3.      Jangan menunjukkan rasa bangga anda
4.      Jangan lakukan test, belum waktunya:
Anak-anak tidak suka di-test (seperti orang dewasa)
Test kebalikan dari belajar
Makin sering di-test makin lambat belajarnya dan makin malas
Test harus dilakukan setelah anak secara sukarela menunjukkan minat
Hari ketiga
1.      Lakukan seperti hari ke-2
2.      Tambahkan lima kata  baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran
Hari keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah
kata-kata baru.
Hari ketujuh beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:
1.      Pilih kata kesukaannya
2.      Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas ‘ini apa?’
3.      Hitung dalam hati sampai sepuluh
Jika anak anda mengucapkan, pasti anda gembira dan tunjukkan kegembiraan
anda
Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembiara
apa bunyi kata itu dan terukan pelajarannya.
Ancaman
Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan.
“Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada
mengajarnya terlalu cepat”
Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan:
1.      Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia telah
melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu
dengan yang lainnya.
2.      Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa
dalam hidupnya: dia dapat membaca kata-kata. Hanya ada satu lagi abstraksi
besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad
Tahap kedua (kata-kata diri)
Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata ‘diri’
karena anak memang mula-mula mempelajari badanya sendiri.
1.      Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang
2.      Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm
3.      Huruf dan warna seperti tahap pertama
4.      Buat 20 kata-kata tentang dirinya:

tangan  kaki    gigi    jari    Kuku
lutut   mata    perut   lidah   pipi
kuping  dagu    dada    leher   paha
siku    hidung  jempol  rambut  bibir
5.      Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil
masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua
6.      Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 kelompok
kata masing-masing 5 kata
7.      Jadi sekarang anda memiliki:
3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah kata-kata baru
2 kelompok kata baru dari tahap kedua
total 5 kelompok kata = 25 kata
8.      Lakukan seperti tahap pertama
9.      Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru,
sehingga anak mempelajari 5 kata baru
10.     Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok
data dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata
baru masing-masing datu dalam setiap kelompok kata,dan 5 kata lama diambil
setiap harinya.
TIPS:
1.      Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara
berurutan, misalnya ‘lidah’ dengan ‘lutut’
2.      Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan. Lakukan dengan cara yang
persis sama kalau anda mengajarnya berbicara
3.      Ingat, membaca bukan berbicara
4.      Usaha mengajar bayi membaca dapat membaca dapat mempercepat berbicara dan
memperluas perbendaharaan kata.

Tahap ketiga (kata-kata ‘rumah’)
Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan
membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa anda sedang
menanamkan cinta belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan ini akan
berkembang terus sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira
dan penuh semangat.
1.      Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang
2.      Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat
3.      Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua
4.      Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta lebih dari 2 suku
kata, misalnya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga, jendela, dll
5.      Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah 5 kata baru
dari tahap ke tiga
6.      Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas, topi,
baju, jeruk, celana,s epatu, dll
7.      Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk, berdiri, tertawa,
melompat, membaca, dll
8.      Pada tahap kata perbuatan , agar lebih menarik, sambil menunjukkan kata
tersebut, anda praktekkan sambil katakan ‘Ibu melompat’, ‘kakak melompat’,
dsb
Tahap keempat (susunan kata dalam kalimat)
1.      Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang
2.      Ukuran huruf 2.5 cm
3.      Huruf kecil, warna hitam
4.      Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan misalnya
‘ini’ dan kata ‘bola’
5.      Setelah itu pilihkan buku sederhana dengan syarat :
Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata
Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata
Tinggi huruf tidak kurang dari 6,25 cm
Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah
Carilah yang mendekati persyaratan tersebut
6.      Pilih salah satu halaman yang ada di buku
7.      Pindahkan kata-kata yang ada di halaman tersebut ke dalam satu kartu.
Jadikan kartu-kartu ini ‘susunan kata-kata’ yang akan digunakan pada tahap
kelima. Jumlah kartu ‘susunan kata-kata’ sama dengan jumlah halaman buku.
Ukuran kartu harus sama walaupun jumlah kata tidak sama.
8.      Buat kartu ukuran 7,5 cm tinggi dengan tinggi huruf 5 cm, warna hitam.

Tahap kelima (susunan kata-kata dan kalimat)

1.      Sekarang anda sudah mempunyai kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam
setiap halaman buku yang akan dibaca anak. Lubangi sisi kartu-kartu untuk
dijilid menjadi sebuah buku yang isinya sama namun ukuanya lebih besar
2.      Tunjukkan kartu pertama dan ucapkan perkataannya lambat-lambat. Setiap
hari harus diselesaikan 5 kartu
3.      Setiap kartu sudah diperintahkan tiga kali sehari selama lima hari.



Catatan
Ditulis ulang dari materi Lingkar Studi Parismu (masjid Al-Murosalah  Al
Murosalah - TELKOM Gegerkalong - Bandung )
Sumber: Buku ‘Mengajar Bayi Membaca” - Glenn Doman ¨


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
-> Kompetisi puluhan juta rupiah - http://satunet.com/kompetisi/?ref=61 <-
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]










Kirim email ke