Berikut saya sampaikan ulasan mengenai cmv yg saya peroleh dari mailing list
MLDI... barangkali berguna:

----** From: [EMAIL PROTECTED]


CMV (Cytomegalovirus) ditemukan hampir disemua lokasi geografis dan
menyerang
hampir semua kelas sosio ekonomi. Sekali orang terinfeksi Virus ini maka dia
akan tinggal didalam tubuh manusia seumur hidupnya.   Virus ini temasuk yang
paling banyak mengenai bayi sebelum dia lahir.   Meski begitu hanya sedikit
orang yang lantas menderita penyakit karena vitus ini kecuali dia mengalami
masalah kekebalan, misalnya saat mendapatkan pengobatan imuno terapi.
Karenanya
bagi sebagian besar orang, CMV bukanlah masalah penting.
Namun ada kelompok tertentu yang resiko tinggi akan infeksi virus ini :
- para janin didalam kandungan
- mereka yang kekebalan tubuhnya terganggu, misalnya yang baru mengalami
transplantasi organ, atau -tentu saja- pengidap HIV.

Infeksi awal biasanya tidak meninbulkan gejala atau tanda apa apa,  lantas
virus
itu tinggal dan  di dalam sel, masih tanpa gejala apa apa.  Ngga tahu
bagaimana
mekanismenya, gangguan kekebalan akibat suatu penyakit atau pengobatannya
dianggap dapat memicu virus untuk aktif.
Virus yang infeksius dapat menyebar dari cairan tubuh orang yang sebelumnya
telah terinfeksi, terutama dalam urine, darah, saliva, cairan sperma, ASI,
dan
air mata.  Penyebaran virus dapat terjadi intermiten dan berulang tanpa
menimbulkan gejala atau tanda penyakit.  Jadi memang dibutuhkan kontak yang
relatif dekat bagi seorang untuk dapat tertular virus ini.

PEnularan/pencegahan.
cara penularan yang paling mungkin adalah hubungan dekat dan intim dengan
orang
yang dalam cairan tubuhnya mengandung infeksius virus , apakah itu saliva,
air
susu, urine air mata.   PEnyakit ini bisa juga ditularkan melalui hubungan
seksual, air susu, transfusi darah, atau transplantasi organ.   Bisa juga
terjadi kontak dengan orang yang cairan tubuhnya mengandung virus, kemudian
mengenai tangan dan tangan itu dipakai mengusap hidung atau mulut.   Karena
itu
kebiasaan mencolek hidung dan mulut harus dihindari, sebaliknya kebersihan
tangan harus jadi nomor satu.

Masalah timbul jika terjadi infeksi pada:
- wanita hamil: bagi ibu, infeksi biasanya tidak menimbulkan gejala, tapi
bagi
janin merupakan resiko besar.
ada dua kemungkinan bagi janin :
1. ter infeksi menyeluruh dengan gejala mulai dari pembesaran liver dan
limpa
dengan terjadinya jaundice/kuning sampai gejala yang fatal. Dengan
pengobatan
suportif bayi kecil itu bisa bertahan hidup, namun 80-90% ada komplikasi
dalam
beberapa tahun  misalnya termasuk gangguan penglihatan, tuli, dan berbagai
derajat keterbelakangan mental.

2.sekitar 5-10% tidak menunjukkan gejala apa apa saat kelahiran, tapi dalam
tehun berikutnya bisa terjadi gangguan pendengaran, penglihatan, gangguan
mental, dan gangguan koordinasi organ tubuh.

Jika infeksi terjadi sedikitnya 6 bulan sebelum hamil, resiko janin
terinfeksi
menjadi sangatr kecil.  Demikian pula jika bayi tertular dari cairan vagina
ibu
saat melahirkan, atau dari ASI, maka jarang bayi itu lantas terinfeksi dan
menderita kelainan.
Saran untuk ibu hamil dalam hal ini:
1. Hygiene personal yang maksimal, terutama cuci tangan.
2. Bagi yang mengalami gejala infeksi virus, secepatnya periksa untuk
konfirmasi.
3. Tes antibodi terhadap CMV.
4. Jangan takut memberi ASI karena manfaatnya jauh lebih besar ketimbang
kekhawatiran akan CMV
5. Tidak perlu screening tes bagi anak anak karena kebanyakan mereka memang
ada
virus ini didalam tubuh anak atau orang yang sehat.

- pekerja yang berhubungan dengan anak anak, terutama wanita usia subur.
Misalnya pada panti penitipan anak. Hal ini mungkijn karena virus dapat
disebarlkan melalui cairan saliva dan urine anak.  Ibu ibu, baby sitter,
mereka
kemungkinan tertular virus ini.   Meski bagi mereka tidak berbahaya, namun
saat
meraka hamil dan tiba tiba virus didalam tubuhnya aktif, maka yang kasihan
adalah janin yang belakangan ini.

- mereka yang kekebalan tubuhnya terganggu.  INfeksi baru pada golongan ini
tidak begitu berbahaya, tapi yang berbahaya adalah re aktivasi virus yang
sudah
lama ada.  Yang temasuk golongan ini antara lain:  pasien transplantasi
organ,
pasien hemodialisa, kanker, pengobatan imunosupresif, HIV.  Manifestasinya
adalah retinitis dan pneumonia.

Diagnose:
1 orang yang mengalami gejala infeksi virus ringan, demam berkepanjangan,
gejala
hepatitis ringan,
2. hasil pemeriksaan hepatitis A, B, C negatif

Pemeriksaan lab. yang tersedia adalah pemeriksaan serologi ada tidaknya
Antibodi
CMV dalam tubuh, serta kalau mungkin pemeriksaan kultur.
Serologi tes dilakukan 2 kali, pertama saat dicurigai, kedua 2 minggu
setelah
itu.  Yang dilihat adalah IgG dan IgM.
Hasil IgG yang tinggi belum tentu dia sakit, tapi bila IgG meningkat sampai
4
kali pada pemeriksaan yang kedua , serta IgM lebih dari 30% IgG, patutlah
dinyatakan terkena CMV.

Pengobatan.
Hingga saat ini belum ada pengobatan untuk itu.  Sedang diteliti penggunaan
antivirus pada bayi dan pasien dengan kekebalan tubuh rendah.   Upaya
pengadaan
vaksin juga masih dalam tahap penelitian.

Karena itu yang terpenting adalah pencegahan, khususnya bagi kelompok resiko
diatas, karena virus ini memang normal berada hampir di semua tempat.

Sekian semoga bisa membantu.
dr. ady


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]











Kirim email ke