Buat rekan-rekan netters, Selama ini saya adalah anggota pasif mailing-list ini, tetapi banyak sekali ilmu yg telah saya dapatkan. Melalui milis ini saya sangat mohon saran & pertimbangan rekan2 atas masalah yg sangat pelik yg sedang saya hadapi. Saya sudah mempunyai keluarga dg 1 orang anak (2,5 thn), Rihan Fathirizza namanya, dan sangat sehat. Saat ini istri saya sedang hamil 18 minggu. Masalahnya, dari test thd kehamilan tsb, ternyata bayi tsb terkena infeksi toxoplasma akut (istilah kesehatannya, IgM positif dan IgG positif ; kalau salah satu saja ada yg negatif masih termasuk belum akut). Infeksi toxoplasma adalah infeksi virus yg tertular dari binatang peliharaan spt kucing, dll., atau infeksi dari masakan yg kurang matang ("well-done") dalam pengolahannya. Akibat dari infeksi ini adalah anak akan lahir cacat seperti kebutaan, tuli dan/atau keterlambatan pertumbuhan mental / idiot (ini kemungkinan yg terbesar, yaitu 75%). Menurut hasil USG, saat ini (hamil 18 minggu) bayinya masih dalam keaadan sehat, tetapi menurut dokter dan buku2 kesehatan, biasanya gejala akan muncul pada kehamilan 6 bulan (24 minggu) keatas. Masalahnya, saat ini saya oleh dokter diminta utk mengambil keputusan, apakah kehamilan ini akan tetap diteruskan atau akan digugurkan, karena menurut hukum kesehatan di Jepang (maaf belum dijelaskan didepan, saat ini saya sedang tinggal di Jepang), bayi hanya boleh digugurkan sebelum usia kehamilan 21 minggu. Setelah itu, maka apapun yg terjadi harus dilahirkan. Saya sendiri adalah orang yg sangat menentang pengguguran bayi. Apalagi setelah membaca kiriman artikel seorang rekan yg lalu mengenai pengguguran bayi dan juga saya sudah bisa melihat sendiri bayi tsb melalui USG, dimana saat ini sangat sehat. Tetapi saya sangat takut sekali apabila akhirnya nanti bayi tsb lahir tidak sehat. Kasihan sekali dia nanti kalau hidup di dunia dalam keadaan yg lain dari orang-orang normal. Saya sangat takut nantinya bukannya memberikan kebahagiaan kepadanya, tetapi justru beban yg harus ditanggungnya seumur hidup. Dia pasti akan menyalahkan kami sebagai orangtuanya, kenapa dilahirkan seperti itu. Sebaliknya, apabila ternyata akhirnya dia tidak mengalami kelainan apapun, maka saya akan merasa sangat bersalah dan berdosa kepadanya dan kepada Tuhan karena tidak memberikan kesempatan hidup bersama di dunia ini. Saya telah merebut hak hidup dia. Terus terang, istri saya hanya bisa menangis utk menentukan pilihan ini. Sayapun saat ini sangat sedih dan bingung, APA YANG HARUS SAYA PUTUSKAN ??????? Ternyata kemajuan teknologi kadang2 membuat kita sangat tidak enak, karena bisa tahu apa yg akan terjadi nantinya, walaupun hanya kemungkinan2 yg tidak mutlak 100%. Saya sangat mengharapkan masukan2 dari rekan2 semua dalam saya harus mengambil keputusan yg sangat sangat sangat sulit ini. Terima kasih sekali sebelumnya atas masukan2-nya. Taufan >> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya << >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke