Sekedar tambahan informasi,

Dulu saya lahir sumbing penyebabnya menurut ibu saya beliau pernah
menggunakan salep yang mengandung 'kaledomit', karena saat hamil besar
sempat sakit gatal-gatal. Selain itu juga memang 'kekurangan gizi' (penyakit
orang miskin, hehe).
Kemudian untuk operasinya ternyata memang dilakukan secara bertahap. Pertama
saat berat badan sudah mencapai 6 kg. (umur 3 bulan). Kedua, saat gigi
pertama muncul, Ketiga, setelah gigi anak lengkap. Tahap satu s/d tiga
tersebut adalah tindakan operasi untuk merapatkan gusi dan bibir yang
bolong. Sementara tahap keempat, lima dan enam untuk bedah estetika-nya.
Jadi keseluruhannya ada enam tahap operasi.
Untuk informasi tentang operasi, kalau enggak salah sekarang sudah banyak
kegiatan sosial operasi bibir sumbing, deh, coba aja, malah gratis kok.

Demikian infromasi dari saya, semoga bermanfaat bagi semuanya.

Wassallam,
Bapaknya Jodie



----------------------------------------------------------------------------
----------------------------
Ingin foto keluarga diabadikan di kanvas tapi tidak punya waktu untuk ke
studio foto?
Hanya sempat kumpul keluarga hari Sabtu & Minggu? Sekarang tidak perlu
repot-repot cari studio foto, kami akan hadirkan studio foto di rumah anda!
Hubungi 08129307389 atau 08161864028



----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 25, 2000 3:23 AM
Subject: [balita-anda] Mengapa Lahir Bayinya Bisa Begitu ???


> Salam Balita,
>
> Rasanya hati ini berat menceritakannya ke-rekan2 netter, tapi sepertinya
> saya merasa sedikit beban ini berkurang seandainya ada dari rekan-2 netter
> bisa sedikit sharing, terlebih memberi jalan keluarnya. Ceritanya begini:
>
> Beberapa bulan yang lalu, saudara saya melahirkan seorang anak laki-laki
> yang sehat, anak pertama yang telah lama mereka tunggu-2 dan harapkan.
> Singkat cerita, anak yang mereka tunggu tersebut ternyata mengalami lahir
> kurang normal, yaitu lahir dengan bawaan  sumbing (mohon maaf), dimana
> bibir atas terbelah hingga kelobang hidung bayi tersebut.  Setiap orang-2
> yang pingin melihatnya pasti menetaskan air mata, .... rasa terenyuh bila
> melihat kondisi bayi tersebut.
>
> Saya tidak bisa membayangkan bagaimana caranya Ibu bayi tersebut
memberikan
> eksklusif asi-nya, terlebih bila memberi dengan dot (susu formula).
Rasanya
> pasti bayi tersebut terus merasa kekurangan asi atau susu formula, sebab
> kemungkinan besar akan banyak tumpahnya dari yang bisa mampu diminum oleh
> bayi atau bisa-bisa berakibat fatal ter-'sedak' masuk kelobang
tenggorokkan
> si-'bayi'.
> Saya sering membayangkan begitu pahitnya ibu dan bayi tersebut menerima
> keadaan seperti tersebut.
>
> Suatu saat saya menghubungi Ibu  tersebut, menanyakan kondisi bayinya, Ibu
> tersebut mengatakan kondisi bayinya sehat-sehat saja. Ibu tersebut
> menceritakan telah memesan suatu alat khusus (dot susu khusus) untuk
> bayinya.
> Ibu tersebut ingin mengetahui adakah rumah sakit dan dokter khusus yang
> rekan-2 netter ketahui bisa menangani kasus bayinya ??
> Seperti melakukan tindakan operasi ?? Apakah bayinya sudah sanggup untuk
> melakukan operasi tersebut ?? Atau bukankah lebih baik sejak dini (saat
> bayi) dilakukan operasi ?? atau ???
> Begitu banyak pertanyaan ibu tersebut ... rasanya pertanyaan-nya
> bertubi-tubi datang kepada saya....
>
> Saya pingin sekali mengurangi beban ibu tersebut, adakah dari rekan-2
> netter mengetahui Rumah Sakit atau Praktek Dokter khusus yang bisa
> menangani bayi tersebut. Dan berapakah perincian biayanya, dari mulai
> pengobatan hingga melakukan tindakan operasinya.  Kalau ada rekan-2 netter
> mengetahui, seandainya dilakukan tindakan operasi, langkah-2 bagaimana
yang
> harus ibu tersebut ketahui dalam setiap tindakan operasi tersebut.
>
> Sepertinya ibu tersebut 'cemas', bila tindakan operasi dilakukan apakah
ada
> efek sampingannya ?? Atau sepertinya ibu tersebut tidak mengetahui persis
> dimana Rumah Sakit yang tepat melakukan tindakan operasi tersebut ?? Ibu
> tersebut takut kalau-2 tindakan operasi tersebut hanya cuma menjahit atau
> merapatkan bibir bayi tersebut, sedangkan biayanya begitu besar ....
(takut
> tertipu !).
> Sekali tolong netter bantu ibu bayi tersebut. Saya akan secepatnya
> mengabarkan ke-Ibu tersebut bila ada netter mengetahu tempat RS dan
prakter
> Dokter yang bisa menangani bayinya.
>
> Dibenak saya selalu bertanya-tanya, mengapa bisa bayi ibu tersebut lahir
> begitu. Sedangkan faktor turunan dari Ibu atau suaminya tidak ada seperti
> tersebut. Apakah ada faktor yang lainnya ??? Mungkinkah ini dari kurang
> gizi ? Atau efek dari apakah ini ???
>
> Begitulah ceritanya, sampai saat ini rasanya tangisan bayi ibu tersebut
> selalu tergiang-ngiang ditelinga saya. Semoga ada dari rekan-2 netter bisa
> memberikan 'sharing' dan terlebih mengerahui Rumah Sakit dan Dokter yang
> mampu menangani bayi tersebut.
>
>
> Salam Sejahtera,
> [EMAIL PROTECTED]
> Div.ITS
>
>
> >> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
> >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


>> www.jajak.com >> Pilih jawabannya dan rebut hadiahnya <<
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke