Mbak kebetulan saya masih simpan articlenya.

IBU HAMIL RUGI KALAU TIDAK BERENANG
> Renang adalah olahraga yang dianjurkan para dokter kandungan bagi ibu
> hamil, bahkan  pada kehamilan bermasalah atau kehamilan kontra indikasi
> absolut.  
> 
> Ny. Santi yang sedang hamil 5 bulan, akhirnya  tak tahan juga dengan
> kondisi tubuhnya yang kian  hari kian  terasa tidak fit.  Habis, sejak
> hamil bulan pertama, dia berhenti olahraga, sih.  Sedang di rumahnya,
> dengan adanya  Si Bibik, Ny. Santi relatif kurang kegiatan. "Mas, antar
> aku ke counter baju renang, yuk. Mulai besok aku mau berenang, ah,"  ujar
> Ny. Santi  sambil menggandeng tangan suaminya di mal,  sore itu. Sang
> suami agak heran. "Sejak kapan kamu  tertarik berenang?" "Lho, Mas ingat
> nggak pesan  dokter Tam-Tam (dokter kandungan Ny. Santi)? Selama hamil,
> kan aku harus tetap aktif,   termasuk berolahraga. Rasanya badanku juga
> nggak enak nih, sudah mesti dibawa gerak. Aku pilih renang saja, deh,"
> jawab Ny. Santi.  "Aman nggak sih, Ma? Waktu trimester pertama dulu kan,
> hamil Mama sempat ada ada fleknya?" kejar suami Ny. Santi lagi,  kali ini
> bernada khawatir. Ny. Santi  cuma senyum. Tangannya asyik membolak-balik
> gantungan baju renang. "Renang itu olahraga paling aman buat ibu hamil,
> Mas, termasuk 
> buatku. Tenang, aku sudah konsultasi ke dokter, kok." "Iya, deh. Asal
> jangan terlalu capek, ya," pesan suami Ny. Santi sambil manggut-manggut.
> 
> Aman, Sehat, Segaaar!
> 
> Memang benar, Bu. Kalau ada olahraga yang  aman dilakukan selama hamil,
> termasuk pada kehamilan trimester pertama yang serba rawan itu, jawabannya
> adalah renang. Bukan  cuma kalau kandungan ibu  normal, bahkan  jika
> kandungan bermasalah atau kehamilan dengan kontra indikasi absolut, misal,
> pernah melahirkan prematur,  mengalami kehamilan dengan kondisi placenta
> previa  (ari-ari menutupi jalan lahir),  wanita hamil dengan panggul
> sempit, atau kehamilan dengan kontra indikasi relatif, seperti ibu hamil
> dengan anemia,  pembesaran kelenjar gondok,  diabetes,  hamil sungsang,
> hamil dengan badan terlalu kurus atau terlalu gemuk,   atau hamil yang
> pernah mengalami perdarahan pada trimester pertama -- tapi bisa
> dihentikan, ibu hamil masih tetap bisa melakukan olahraga air ini,
> setelah berkonsultasi dan dengan pengawasan dokter.  
> 
> Renang  bisa dikategorikan salah satu jenis aerobik dengan gerakan-gerakan
> tubuh tertentu yang dilakukan  dengan cara mengambang di air.  Dokter
> kandungan menganjurkan ibu hamil melakukan olahraga ini sebagai pilihan
> saat hamil, lantaran   ketika hamil suhu  dalam rahim satu derajat lebih
> tinggi daripada suhu tubuh ibu. Dengan berenang,  suhu badan Anda tidak
> akan cepat meningkat. Sehingga risiko terjadinya gangguan pada janin
> akibat suhu tubuh  yang meningkat dengan cepat,  bisa berkurang. 
> Berenang juga termasuk olahraga yang dilakukan dengan  gerakan tenang,
> perlahan, dan tanpa benturan, sehingga tidak akan 'menggoncangkan'  rahim.
> Selain memperbaiki sistem pernapasan dan jantung, olahraga ini juga
> menguatkan otot tubuh, khususnya otot bagian kandungan,   juga punggung,
> perut, dan kaki. "Berenang juga  meningkatkan kebugaran tubuh selama hamil
> dan menjelang persalinan. Ini karena  sejuknya air  pasti menyegarkan dan
> memiliki efek memijat," ujar spesialis  kedokteran olahraga, dr. Sadoso
> Sumosardjuno, D.S.O.R.
> Hm, asyik kan, Bu?
>      
> Pilih-pilih Gaya 
> 
> Meski aman dan banyak manfaatnya bagi  ibu hamil,   tidak berarti olahraga
> renang dapat dilakukan tanpa aturan main. Yang pasti, ibu hamil harus
> mempertimbangkan keadaan  janin dalam kandungannya. Jadi, aturan main
> sebelum nyebur antara lain,   mencermati pilihan gaya renang, waktu
> latihan, intensitas latihan, dan pemanasan sebelum renang. Khusus
> kehamilan bermasalah,  jangan lupa ngobrol dulu dengan dokter ya, Bu.
> Menurur dr. Sadoso,  gaya berenang yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah
> gaya bebas dan gaya dada. Ini mengingat gerakan  kedua gaya ini tenang,
> perlahan, tanpa benturan.  
> 
> Gaya punggung tidak dianjurkan karena posisi tubuh  Anda dalam keadaan
> telentang. Dalam posisi ini dikhawatirkan  terjadi penekanan pada pembuluh
> darah di bagian belakang rahim, karena menahan berat janin. Padahal,
> pembuluh darah ini akan mengalirkan darah dari bagian bawah kembali ke
> jantung. Akibat penekanan  peredaran darah  bisa terganggu. Selain gaya
> punggung,  gaya kupu-kupu  juga... jangan, deh.  Maklum, gaya kupu-kupu
> banyak melibatkan gerakan di bagian pinggang.  Gerakan yang terlalu banyak
> ini  kurang  baik bagi janin, sebab dikhawatirkan akan menimbulkan
> 'benturan'  yang  mempengaruhi kondisi janin.  
> 
> O ya, meski kalau sudah ketemu air asyiknya luar biasa, sebaiknya ibu
> hamil tidak kelamaan berenang. Cukup 15 menit, Bu. Memang betul suhu kolam
> dapat menahan kenaikan suhu dalam kandungan, tapi berenang lebih dari 15
> menit  bisa membuat suhu dalam kandungan meningkat lagi, sehingga bisa
> membahayakan janin. 
> 
> Selain itu, sebaiknya ibu berenang  sebelum pukul 10.00 atau sesudah pukul
> 15.00. Pada waktu-waktu tersebut sinar ultraviolet matahari tidak  terlalu
> akan merusak kulit (kecuali jika ibu berenang di kolam renang  tertutup)
> dan tak membuat kulit hitam.  Suhu udara yang panas bisa berdampak negatif
> bagi janin.
> 
> Dokter Sadoso juga berpesan, bagi ibu hamil yang sebelumnya tidak pernah
> berolahraga, sebaiknya berenang secara bertahap. Awalnya, jangan berenang
> selama 15 menit terus-menerus tanpa istirahat. 
> "Kalau Anda memaksakan diri, otot tubuh bisa cedera. Bagi yang sudah
> terbiasa berenang sekali pun, berenang tak boleh dilakukan lebih dari 15
> menit. Perlu diingat sekali lagi, porsi  latihan berlebihan akan 
> meningkatkan suhu dalam kandungan, yang bisa membahayakan janin," demikian
> dr. Sadoso.
> Anjuran dr. Sadoso ini dibenarkan perenang nasional Elfira Rosa Nasution,
> yang selagi mengandung putra pertama dan kedua,  Nigel  (2 tahun) dan
> Nicole (1 tahun), tetap berenang. Kata Elfira, meski dia berprofesi atlet
> dan instruktur renang, selama hamil  semangat  berenangnya juga dia 'rem',
> tuh. "Saya berenang dengan sangat pelan.  Santai.  Pokoknya tidak dengan
> target,  tidak pakai tenaga,  dan tidak dilakukan terus-menerus. Tiap 1-2
> kali lintasan saya berhenti dulu, ngobrol sama teman.  Setelah itu
> berenang lagi, sampai kira-kira 10 lintasan," cerita Elfira yang selama
> hamil hanya memilih  renang gaya  bebas. 
> O ya, Bu, batasi juga frekuensi renang.  Cukup 3-4 kali seminggu,  secara
> berselang-seling hari latihannya.
> 
> 
> Sedang Demam, Prei Renang
> 
> Ibu hamil yang sedang sakit, khususnya demam,  tidak dianjurkan berenang.
> Suhu tubuh Anda yang panas sudah mempengaruhi janin, apalagi jika  Anda
> berolahraga.  Saat berolah tubuh ini,  mau tak mau, kan suhu tubuh
> meningkat.  Ini juga alasan mengapa pengidap tekanan darah tinggi  (di
> atas 170/100) juga tidak dianjurkan berenang saat hamil, bahkan justru
> harus istirahat. Sebab istirahat salah satu cara menurunkan tekanan darah.
> Wanita dengan riwayat keguguran  berulang (abortus habitualis) juga
> sebaiknya tidak  berenang. Karena dikhawatirkan, gerakan-gerakan selama
> renang mempertinggi risiko terjadinya keguguran lagi. Jika Anda siap
> berenang, jangan lupa melakukan pemanasan  3-5 menit. 
> Tujuannya agar otot tubuh tidak  mudah cedera. Soal pemanasan ini, kalau
> selagi tidak hamil kita biasa melakukan stretching (peregangan) ditambah
> lari keliling kolam renang, selama hamil  pemanasan  cukup dilakukan
> dengan menggoyangkan kaki dan tangan,  guna pelemasan. Setelah berenang,
> jangan lupa pula melakukan pendinginan. Persiapan lain sebelum masuk kolam
> adalah jangan makan apa pun  minimal 2 jam.  Biar tak mual atau muntah!
> Setelah selesai berenang, jangan pula langsung ngebakso atau makan makanan
> berat lainnya.  Akibat proses pembakaran dalam tubuh,  sebagian besar
> darah  masih berada di lambung. Jika Anda makan sesuatu, makanan itu tidak
> akan tercerna  dengan baik, dan perut menjadi kembung. Tunggulah 15 menit
> setelah berenang. "Tetapi minum setelah renang sangat dianjurkan. Walaupun
> berada di air, di dalam tubuh telah terjadi pembakaran dan  pelepasan
> cairan, yang harus diganti dengan air minum," demikian dr. Sadoso.   
> 
> 
> ----------
> From:         Nur Widyawati[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:         Friday, September 22, 2000 8:51 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] kapan ibu hamil boleh berenang ?
> 
> Dear netters,
> 
> Walaupun cuma sekedar bisa, tapi berenang bersama suami dan anak adalah
> acara favorit saya di akhir minggu.
> Tetapi sejak saya positif hamil 2.5 bulan yll, acara mingguan ini berhenti
> begitu saja, selain karena saya mengalami "all day sick", juga ada sedikit
> kekhawatiran dalam hati saya.
> Tapi akhir-akhir ini saya rindu berenang.
> Mulai usia kehamilan berapa minggu kah kita sudah boleh berenang lagi ?
> Adakah yang harus dipersiapkan secara khusus ?
> Mohon sharing dari rekan-rekan baik yang memiliki teorinya, maupun
> pengalamannya.
> 
> Terimakasih,
> 
> Wied
> 
> 


>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke