dear netters,

baru sekitar minggu lalu saya menanyakan tentang B.S. bernama Hartini yang
saya ambil dari Yayasan ASISI. pagi ini lega rasanya setelah saya
mem-PHK-nya, karena mutu pekerjaannya asal-asalan, tanpa motivasi (karena
dia bilang gajinya masih terlalu kecil yaitu Rp. 375.000/bulan di luar cuti
dan seragam serta kenaikan gaji, padahal tarif gaji tsb berasal dari
Yayasannya, bukan saya tawar), banyak omong yang "tinggi-tinggi", seperti
dia punya rumah pribadi di jakarta sini (meskipun dia asal Ngawi, Jatim),
suami ke-2-nya orangnya OK. sekali, majikannya yang dulu masih mengirimi dia
dengan bermacam-macam hadiah (seperti magic jar, atau peralatan elektronik
lain keluaran terbaru) dan secara rutin masih mengirimkan susu formula untuk
anaknya si B.S. yang masih berada di Jatim, dll, dll...

saya bersyukur bisa mengeluarkan BS model seperti itu, amit-amit dech ! saya
cuma pingin sharing hati-hati kepada netters yang mungkin akan memakai
jasanya setelah saya, karena dia juga termasuk orang yang amat sangat tinggi
sekali rasa ingin tahunya ! di gudang atas, kebetulan saya ada stock
barang-barang kebutuhan sehari-hari atau yang lain, yang sengaja saya beli
banyakan buat persediaan sebulan atau lebih. nah, saya menyimpannya dalam
dus-dus yang sudah teratur rapi, jadi sewaktu-waktu diperlukan enak carinya.
nah, karena dus-dus ini nggak saya tali atau plester, juga gudang tsb tak
terkunci, maka dia sering menyelinap dan pernah kepergok PRT saya sedang mau
buka dus-dus tsb. PRT saya melarangnya, tapi apakah dia jadi buka atau
nggak, hanya Tuhan yang tahu... hal ini juga dilakukannya pada laci/lemari
kecil tempat menyimpan biscuit, indomie, snack, makanan kecil lainnya di
sudut dapur saya, juga dia "menggeledah" isi kulkas saya, pada saat saya
tidur siang dengan anak. wah... pokoknya setelah tahu kelakuannya begitu,
langsung aja saya out. bukannya menuduh dia adalah pencuri, tapi memang dari
sikap dan kata-kata pengaduan PRT (yang sudah lama ikut keluarga kami), saya
jadi nggak percaya lagi sama si B.S.

sekali lagi BUKAN MAKSUD saya meng-diskreditkan Yayasan ASISI karena salah
satu BS jebolan mereka kelakuannya negatif begitu. seperti kita tahu bahwa
ASISI terkenal qualified dengan harga terjangkau, nggak mata duitan seperti
yayasan-yayasan yang lain. saya juga bersedia mengambil BS dari ASISI lagi,
asal sifat BS-nya cocok dan baik. sekali lagi, ini pelajaran buat semuanya
bahwa bagus atau tidaknya BS tergantung dari personality-nya sendiri, BUKAN
dari Yayasan dia berasal. biar Yayasannya terkenal di jakarta, kalau
susternya emang jelek, ya tetep aja jelek... sifat dan sikap BS nggak bisa
diubah biar pun mereka dididik di LPK yang bagus.

gitu aja sharing saya.

rgds,
erny





>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke