FYI >Penyakit toxoplasmosis menyerang pria maupun wanita. Hamil dengan >toxoplasmosis berisiko melahirkan bayi cacat. Pada pria menyisakan penyakit >berupa penglihatan kabur. Penyebabnya ialah dekat dengan kucing, gemar lalap >mentah, atau hobi sate kambing setengah matang. >Taun Awu, 32, baru kawin dua bulan. Suatu hari mendadak penglihatannya kabur >sebelah. Kalau memandang ke samping ada bagian dari penglihatannya yang hilang. >Mungkinkah katarak? >Istrinya bilang mungkin kurang vitamin A, sebab Tuan Awu tidak begitu suka >sayur dan cuma sesekali makan buah. >Belakangan diketahui, retina matanya ada yang rusak. Hasil tes darah menunjuk, >ia pernah kena toxoplasmosis. Penyakit ini menyerang retina mata, selain otak. >Seorang putra Ibu Koes mengalami cacat mental, sedangkan anak Nyonya Ran >ukuran kepalanya dua kali lebih besar dibanding anak normal. >Keduanya dipastikan akibat terkena toxoplasmosis selagi hamil. Ibu Koes tidak >suka pelihara kucing seperti Nyonya Ran, tapi ia hobi makan sate kambing >seperti Tuan Awu. Kalau pesan sate selalu setengah matang. Bisa jadi itulah >penyebabnya. >Penyakit Kucing Benar. Toxoplasmosis adalah parasit yang terdapat pada kucing, >selain bisa pada kelinci, anjing, babi, dan kambing. >Habitatnya di iklim panas dan lembab. Di Indonesia toxoplasmosis tumbuh subur, >terutama pada kucing. Di usus kucing itulah parasit berbiak. Telurnya keluar >bersama tinja. Sekali keluar bisa jutaan. Telur toxoplasmosis mampu bertahan >hidup setahun di tanah lembab dan panas. >Jika telur tertelan manusia, di organ tubuh manusia telur berbiak lalu masuk ke >jaringan otak, jantung, otot. Di sana telur itu akan berkembang menjadi kista. >Keadaan yang sama terjadi juga jika telur toxoplasmosis dimakan mamalia atau >burung. Bedanya, karena daging manusia tidak dimakan, kista toxoplasmosis di >daging manusia bukan sumber penularan. >Sedangkan kista di daging mamalia dan burung biasanya dimangsa anjing atau >kucing. Babi, kambing, ternak, dan hewan pengerat tertular toxoplasmosis dari >memakan rumput yang tercemar tinja kucing. Manusia tergolong pemakan segala, >termasuk daging kambing, kelinci, babi, dan ternak. Itu sebabnya manusia bisa >terserang. Namun tak semua pemakan daging terkena toxoplasmosis. >Ada dua kondisi yang memungkinkan terkena. >Pertama, pada daging yang dimakan tersimpan kista toxoplasmosis. Kedua, daging >yang terkena toxoplasmosis itu dimasak setengah, sepertiga, tidak matang, atau >dimakan mentah. Kista toxoplasmosis di dalam daging baru mati dan tidak >menulari kalau sudah dipanaskan lebih dari 66 derajat Celcius, atau sudah >diasap. >Orang-orang yang tidak doyan daging bisa kena toxoplasmosis juga, jika >berprofesi tukang jagal, penjaja daging, atau suka lalap mentah. Penularan >bisa terjadi lewat transfusi dari darah yang tercemar toxoplasmosis. >Begitu juga kalau menerima cangkok organ dan organnya membawa kista >toxoplasmosis. Cangkok jantung, ginjal, dan hati bisa menjadi ajang penularan >toxoplasmosis. Di organ tubuh manusia kista toxoplasmosis umumnya tidak >bermasalah. Pengidap kista pun nyaris tidak punya keluhan. Namun kista di >jaringan dapat merusak organ. Ini tergantung umur sewaktu terkena, seberapa >ganas parasitnya, berapa besar jumlah parasit yang masuk ketubuh, dan organ >mana yang diserang. Kista dalam jaringan menetap seumur hidup. Keluhan yang >muncul berupa pembesaran kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh, rasa >lelah, nyeri kepala, dan kadang-kadang demam. Namun ini semua bukanlah gejala >yang khas. >Periksa Darah Pengidap toxoplasmosis baru ketahuan bila, muncul gejala sakit >pada mata, cacat mental, dan ketidakwajaran seperti pada kasus bayi >hydrocephalus. >Kedua, saat darahnya diperiksa (IgM dan IgG). Dari pemeriksaan itu bisa >diketahui apakah seseorang baru terserang, pernah terserang atau sudah sembuh. >Untuk mencegah bayi cacat oleh toxoplasma, menjelang kehamilan mestinya setiap >wanita rutin diperiksa darahnya. Jika hasilnya positif toxoplasmosis, segera >diobati sampai sembuh sebelum hamil, atau sebelum hamilnya telanjur tua. Jika >hasil darah positif namun penyakitnya sudah tidak aktif, bukan masalah bagi >bayi. Untuk memastikannya, pemeriksaan darah toxoplasma perlu diulang selang >sebulan, sampai benar toxoplasmosisnya sudah tenang. Sedang efek medis >toxoplasmosis pada pria tak bakal menular. Yang ditakuti kalau toxoplasmosis >diperoleh sejak lahir. >Reaktivasi penyakit infeksi toxoplasmosis laten yang bercokol di tubuh seumur >hidup, sewaktu-waktu bisa bangkit. Bersifat Laten Parasit toxoplasma tergolong >oportunistik. Kalau tubuh kuat, maka parasit yang diidap cuma diam tenang. >Parasit baru menyerang ulang jika tubuh sedang lemah. Itu sebabnya infeksi >ulang toxoplasmosis bisa muncul kapan saja. Pengobatan toxoplasmosis hanya >bisa membasmi telur parasitnya saja. Sedang kista yang sudah memasuki jaringan >organ tubuh tetap ada seumur hidup. Kista sendiri tidak mengganggu. Tapi bila >kondisi tubuh turun, penyakitnya kambuh lagi. >Di Indonesia prevalensi penyakit toxoplasmosis pada hewan sebagai berikut. Pada >anjing 73 persen, kucing 73 persen, kambing 63 persen, babi > 36 persen, >danternak 10 persen. Pada manusia prevalensi penyakit ini antara 2-63 persen. >Maka selagi hamil hindari sate kambing setengah matang, dan jauhkan bermain >dengan kucing. >------------ End of Forwarded Message > > > > > > > > > > >>>> 2.5 Mbps InternetShop >> InternetZone << Margonda Raya 340 <<<< >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]