----- Original Message -----
From: Rudy Sutadi, MD <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: 15 Desember 2000 11:27
Subject: Re: [IDAI-OT] anak belum bicara


> Yth. Ibu Siti Mardiana dan Bapak Sugeng Yuniarto,
>
> Anak belum bisa bicara pada umur-umur tersebut, harus ditangani *serius*.
> Jangan dianggap normal/biasa saja sampai memang benar-benar _terbukti_
> tidak ada kelainan.
> Jangan terpengaruh ucapan-ucapan dari teman/tetangga/saudara bahkan
> profesional seperti : "Ah, tunggu aja dulu, nanti juga bisa", "Si anu, si
> itu dulu
> juga telat ngomongnya, sekarang cerewet", "Tunggu sampai usia sekian",
> "Ah, loe terlalu cemas aja", "Kedua orangtuanya kan bekerja,
baby-sitternya
> juga pendiam sih", dll. Juga jangan percaya terhadap mitos-mitos seperti
> "Dia kan anak laki, ya ngomongnya lebih lambat", atau mitos trias
> perkembangan
> antara bicara-jalan-gigi yaitu "Dia kan jalan/tumbuh-gigi duluan, jadinya
> bicaranya belakangan".
> Pada usia 1 tahun seharusnya anak sudah bisa mengucapkan 4-6 kata,
> di luar kata mama, papa. Kemudian semakin hari semakin bertambah
> secara konstan sehingga pada usia 2 tahun, perbendaharaan kata
> sekitar 50 kata, dan sudah dapat merangkai 2 kata.
>
> Banyak penyebab anak belum bisa bicara. Namun sebelumnya harus
> dibedakan dulu apakah belum/terlambat bicara karena sebab autisme
> atau sebab lainnya. Karena pada autisme umumnya terdapat gangguan pada
> fungsi reseptif, kognitif, maupun ekspresifnya. Sedangkan pada kelainan
> bukan autisme, umumnya hanya salah satu dari ketiga hal tersebut.
> Untuk mengetahui/mentes kemungkinan anak autistik/tidak pada usia
> 18 bulan, mohon dibaca posting saya mengenai CHAT (Checklist for
> Autism in Toddler). Sedang untuk gejala-gejala autisme dapat dibaca
> pada posting saya mengenai gejala-gejala autisme. Bila Ibu & Bapak
> terlewat, akan saya posting ulang.
>
> Yang paling penting, saat ini Ibu & Bapak _harus_ *segera* mencari
> pertolongan/bantuan/konsultasi dengan profesional yang memang mengerti
> mengenai masalah ini. Karena intervensi dini akan menentukan prognosisnya,
> yaitu semakin dini ditangani maka hasilnya akan semakin baik.
> Bila ada profesional yang hanya mendengarkan/melihat +/-10 menit
> kemudian bilang "Ah, tidak apa-apa". Ucapkan saja terimakasih, dan cari
> profesional yang lain. Atau misalnya ada yang menganjurkan stimulasi
> dini. Karena stimulasi dini dilakukan bila belum ada masalah/gejala,
> sedangkan bila sudah ada yang dilakukan adalah *intervensi* _dini_.
>
> Bapak & Ibu harus menyiapkan data/keterangan yang perlu diberikan
> kepada profesional. Yaitu sejak masa sebelum kehamilan, masa hamil,
> saat melahirkan, masa bayi, dan pertumbuhan serta perkembangan anak.
>
> Data masa sebelum hamil misalnya : Lama baru hamil, riwayat sering
> keguguran, pemakaian obat-obat (penyubur, narkoba, alkohol, jamu, dll.),
> penyakit kronis, tidak direncanakan hamil, dlsb.
> Data masa kehamilan misalnya : Usaha menggugurkan, perdarahan,
> kontraksi, trauma fisik, trauma psikis, sakit/penyakit, obat-obat (penguat
> rahim,
> narkoba, alkohol, jamu, peluntur, dll.), dlsb.
> Data kelahiran misalnya : Cukup/kurang/lebih bulan, cara kelahiran
(spontan,
> operasi, vakum, tang, sungsang, brojol, dll.), lahir di mana, ditolong
> siapa,
> berat lahir, panjang lahir, lingkar kepala, nilai Apgar,
pertolongan/bantuan
> yang diberikan kepada anak (obat-obat, inkubator, mesin pernafasan, dll.),
> kelainan/cacat, riwayat kuning serta penanganannya, dlsb.
> Data masa bayi misalnya : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan,
> penyakit-penyakit, vaksinasi, pernah kejang, pernah terbentur kepalanya,
> pernah dirawat karena sesuatu hal, dlsb.
>
> Hal yang cukup sederhana yang dapat dilakukan sementara ini adalah
> dengan melakukan tes pendengaran anak, misalnya dengan cara BERA.
>
> Semoga bermanfaat.
>
> Dr. Rudy Sutadi, SpA
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Siti Mardiana <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: 15 Desember 2000 4:42
> Subject: Re: [IDAI-OT] anak belum bicara
>
>
> > Saya juga punya kecemasan yang sama. Anak saya saat ini usinya hampir 18
> > bulan, tapi cuman bisa ngomong "ni" (ini) "no" (tidak) "num" (minum)
> "tatak"
> > (bapak).
> > Saya pernah membaca bahwa anak yang tumbuh di lingkungan bilingual (atau
> > lebih) jadi lebih lambat kemampuan berbicaranya (misal orangtua
berbicara
> > dalam bahasa daerah dan bhs. Indonesia, atau bhs. Indonesia dan bhs.
> asing).
> > Apa karena itu ? Atau, karena kita orangtua sering membandingkan anak
kita
> > dengan anak lain, maka hasilnya adalah : kalau tidak bangga ya cemas.
Apa
> > karena itu ?
> > Mohon sharing-nya juga :-).
> >
> > Salam,
> > Ibunya Jasmine
> >
> >
> > >From: Sugeng Yuniarto <[EMAIL PROTECTED]>
> > >Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
> > >To: [EMAIL PROTECTED]
> > >Subject: [IDAI-OT] anak belum bicara
> > >Date: Thu, 14 Dec 2000 11:37:12 +0700
> > >
> > >
> > > > Salam kenal untuk netter semuanya.
> > > > Begini.. saya mau menanyakan tentang anak saya !!!
> > > > Anak saya laki-laki sekarang umur 1 tahun 7 bulan, tetapi sampai
saat
> > >ini
> > > > ngomongnya belum jelas. Hanya yang paling jelas kalau saya ngomong
> > > > "ciluk...." dia nerusin "ba...".
> > > > Mohon untuk sheringnya !!!!
> > > > terima kasih sebelumnya.
> > > > sugeng
> > > >




>> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
















Kirim email ke