Bapa' dokter yth  :  yang bernama Asri itu adalah Bapak (laki2) bukan Ibu
(wanita) 
terima kasih


> -----Original Message-----
> From: Rudy Sutadi, MD [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, December 15, 2000 10:41 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      Re: [balita-anda] Authisme
> 
> ----- Original Message -----
> From: asri <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: 15 Desember 2000 1:19
> Subject: [balita-anda] Authisme
> 
> 
> > Ada yang bisa sharing informasi mengenai Authisme. Apakah anak yang
> sudah
> > berumur hampir 2 tahun dan belum bisa berkomunikasi, ini termasuk
> authisme.
> > Dan mungkin ada yang tau sistem terapinya. Mungkin ada para netter yang
> bisa
> > shering informasi
> > Terima kasih
> >
> 
> ======================================
> 
> Yth. Ibu Asri,
> 
> Berikut di bawah ini ada publikasi dari LIT-Autis (Lembaga Intervensi
> Terapan
> Autisme).
> 
> Semoga bermanfaat.
> Dr. Rudy Sutadi, SpA
> 
> ****************************************
> 
> Autisme adalah gangguan perkembangan yang berat pada anak, yang mulai
> terjadi dalam usia 3 tahun pertama kehidupannya dan berlanjut terus semasa
> hidupnya bila tidak dilakukan intervensi.
> Penyandang autisme memiliki gangguan/masalah pada bidang komunikasi,
> interaksi sosial, dan minat yang terbatas serta berulang-ulang. Mungkin
> juga
> terdapat masalah pada bidang sensasi (indera), dan fungsi adaptif. Hal-hal
> tersebut menyebabkan tingkat perkembangan/kemampuan penyandang autisme
> semakin lama akan semakin jauh tertinggal dari anak seusianya.
> Masalah pada bidang komunikasi, misalnya anak tidak bisa bicara, terlambat
> bicara, bicara hanya mengeluarkan suara-suara/suku-suku kata yang tidak
> mempunyai arti (babling/bahasa "planit"), hanya menarik tangan orang
> dewasa
> bila menginginkan sesuatu. Pada yang mulai bisa bicara, mungkin hanya
> sekedar mengulangi kata-kata orang lain (membeo/echoing/echolaly) atau
> pada
> usia 18-24 bulan tiba-tiba bicaranya menghilang (berhenti bicara).
> Masalah pada interaksi sosial, misalnya menghindar atau tidak mau bertatap
> mata (kontak mata), tidak mau bermain dengan anak sebaya, kurangnya
> hubungan
> sosial dan emosional yang timbal-balik, kurangnya empati (merasa apa yang
> dirasakan orang lain).
> Masalah pada minat yang terbatas dan berulang-ulang, misalnya minat
> berlebihan pada suatu benda, tidak mau dirubah rutinitasnya,
> terpukau/terpaku pada bagian-bagian benda, stimulasi diri seperti jalan
> berjinjit, berputar-putar, memutar-mutar benda, senang melihat benda
> berputar, mengepak-ngepakkan kedua tangan.
> Dari kepustakaan beberapa tahun yang lalu, jumlah penyandang autisme
> diperkirakan mencapai 15-20 per 10.000 kelahiran. Data terakhir
> menunjukkan
> peningkatan, yaitu sekitar 60 per 10.000 kelahiran atau 1 : 250 anak.
> Dulu banyak orang yang menganggap autisme adalah suatu kondisi yang
> absolut,
> tanpa harapan, dan tidak dapat membaik. Ternyata dari hasil penelitian
> diketahui bahwa dengan intervensi dini intensif berdasarkan prinsip
> Applied
> Behavior Analys (ABA), penyandang autisme dapat mencapai suatu tingkat
> yang
> dulu dikira mustahil, mereka dapat "sembuh" (dalam tanda petik).
> Penyandang
> autisme dikatakan "sembuh" bila mereka berhasil masuk ke dalam
> mainstreaming, yaitu mereka dapat masuk dan mengikuti sekolah
> biasa/reguler,
> dapat berkembang dan hidup mandiri di masyarakat, serta tidak tampak
> gejala
> sisa.
> Namun, walaupun Leo Kanner telah memperkenalkan autisme pada tahun 1943,
> sampai sekarang masih banyak penyandang autisme yang luput terdiagnosis
> sejak dini. Padahal untuk penyaringan (screening) dapat dilakukan dengan
> CHAT (Checklist for Autism in Toddlers), dan diagnosis dapat dibuat secara
> sederhana dengan menggunakan kriteria yang terdapat pada DSM-IV (Diagnosis
> and Statistical Manual, fourth edition. The American Psychiatric
> Association, 1994) atau ICD-10 (International Classification of Disease,
> tenth edition. World Health Organization, 1993).
> Kelebihan Tatalaksana Perilaku (ABA) atau yang dikenal juga sebagai Metode
> Lovaas, yaitu metode ini sedemikian sistematik, terstruktur, dan terukur.
> Metode ini mempunyai prosedur yang jelas, sehingga bila dipelajari dengan
> baik maka dapat dilakukan oleh profesional maupun paraprofesional dengan
> hasil yang sama (bila memenuhi standar-standar yang ditentukan). Metode
> ini
> juga didukung dari ribuan hasil penelitian yang dikembangkan sejak sekitar
> 1
> abad yang lalu.
> Tatalaksana Perilaku (ABA/Metode Lovaas) mengajarkan/melatih penyandang
> autisme menguasai kemampuan yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
> masyarakat. Metode ini memecah aktivitas-aktivitas kompleks menjadi bagian
> kecil-kecil. Bagian-bagian kecil ini kemudian diajarkan/dilatih secara
> one-on-one (satu terapis untuk satu anak) secara sistematik, terstruktur
> dan
> terukur, secara berulang-ulang. Setelah bagian-bagian/konsep-konsep ini
> dikuasai, kemudian digabung-gabungkan menjadi aktivitas yang kompleks.
> Tatalaksana Perilaku tidak hanya mengajarkan berbagai aktivitas, tetapi
> yang
> terpenting lagi adalah "mengajarkan anak bagaimana/caranya belajar", untuk
> kemudian menggeneralisasikannya pada berbagai hal yang berbeda (subyek,
> obyek, instruksi, respons, tempat, dan waktu). Setelah berbagai aktivitas
> dikuasai, anak mulai dimasukkan ke kelompok kecil dengan tehnik shadowing,
> dan akhirnya pada kelompok besar. Dan generalisasi yang terpenting adalah
> di
> sekolah dan/atau di masyarakat.
> Dua tokoh utama yang meletakkan dasar-dasar Tatalaksana Perilaku yaitu
> Skinner dengan Operant Conditioning (1938), serta IP Pavlov dengan
> Respondent Conditioning (1899). Kemudian melalui proses dari hasil ribuan
> penelitian sesudahnya, istilah Applied Behavior Analysis (ABA) dikukuhkan
> dengan terbitnya Journal of Applied Behavior Analysis (JABA, 1968). Lovaas
> pada tahun 1960-an yang pertama kali menggunakan ABA untuk penyandang
> autisme, serta menerbitkan makalahnya yang monumental sehingga metode ini
> dikenal juga dengan nama Metode Lovaas.
> Keberhasilan penggunaan ABA pada penyandang autisme menjadi populer ke
> seluruh dunia ketika Catherine Maurice menerbitkan bukunya pada tahun 1993
> yang berjudul Let Me Hear Your Voice. Dalam buku tersebut diceriterakan
> keberhasilan Tatalaksana Perilaku pada kedua anak autistiknya.
> Di Indonesia, penggunaan Tatalaksana Perilaku (ABA/Metode Lovaas) untuk
> penyandang autisme dipopulerkan dan disebarluaskan sejak tahun 1997 oleh
> Rudy Sutadi, seorang Dokter Spesialis Anak, Konsultan ABA, Direktur
> Program
> KID-Autis JMC (Klinik Intervensi Dini Autisme, Jakarta Medical Center).
> Dr.
> Rudy Sutadi, SpA, mempelajari sendiri Tatalaksana Perilaku (ABA/Metode
> Lovaas) dari berbagai sumber, termasuk ISADD (Integration Service for
> Autism
> and Developmental Delay; Perth, Australia), The Option Institute (New
> York,
> USA), dan LIFE (Lovaas Institute For Early Intervention; Los Angeles,
> USA).
> Hal ini dilakukan oleh sebab kebutuhan sendiri untuk mentatalaksana
> anaknya.
> Setelah keberhasilannya, banyak orangtua serta profesional yang ingin
> mengetahui dan menyelenggarakannya. Sejak tahun 1997, Dr. Rudy Sutadi, SpA
> telah mengajarkan, menyebarluaskan, dan mempopulerkan penggunaan
> Tatalaksana
> Perilaku (ABA/Metode Lovaas) pada penyandang autisme melalui berbagai
> seminar, simposium, lokakarya, dan pelatihan. Sejak itulah telah banyak
> orangtua, terapis, dan klinik/pusat-terapi yang mempraktekkan Tatalaksana
> Perilaku ini pada anak/klien mereka, dengan berbagai tingkat keberhasilan
> yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tidak sedikit anak/klien mereka
> yang
> mencapai tingkat yang cukup baik.
> 
> ************************
> 
> 
> 
> >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


>> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
















Kirim email ke