http://www.detik.com/perempuan/r_keluarga/2000/12/22/20001222-134347.shtml

Menyusui Bayi Berat Lahir Rendah
Reporter: Rita Uli 

detikcom - Jakarta, Bayi berat lahir rendah (BBLR) umumnya lemah, malas
menghisap ASI dan cepat tertidur. Padahal ia harus banyak minum ASI buat
menambah berat badannya. Para ibu harus sesering mungkin memberikan ASI
kepada bayi tercintanya yang lahir dengan berat badan rendah.

Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusui BBLR,
yakni:
-Sebelum menyusui, tangan ibu dicuci dengan air dan sabun.
-Payudara ibu diurut ke arah puting susu agar ASI dapat keluar dengan
lancar.
-Kedua puting susu dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang sudah
dibasahi dengan air matang hangat.
-Bayi dipangku pada posisi tegak. Puting susu dimasukkan ke dalam mulut
bayi sampai bagian berwarna cokelat di sekitar puting tertutup oleh mulut
bayi.
-Bila bayi tidak dapat menghisap dengan kuat, ibu dapat membantu
memegangi/menyangga dagu bayi.
-Bila bayi tertidur pada waktu menyusu, bayi dibangunkan dengan
menepuk-nepuk pipinya. 

Lantas bagaimana memberikan ASI pada BBLR?
- Bayi disusui segera setelah lahir. Kolostrum yang berwarna kekuningan
dan keluar pertama kali dari payudara ibu langsung disusukan kepada bayi
(jangan dibuang).
-Bayi disusui sesering mungkin, sedikitnya 2-3 kali pada pagi hari, 2-3
kali pada siang hari, 2-3 kali pada sore hari dan 2-3 kali pada malam hari
(kalau perlu ibu bangun pada malam hari untuk menyusui bayinya). Hal ini
perlu agar berat badan bayi bertambah.
-Setiap selesai menyusu, bayi dipangku dan ditegakkan sambil ditepuk-tepuk
punggungnya agar udara dalam perut dapat keluar.
-Sisa-sisa ASI di mulut dibersihkan dengan kapas atau kain bersih yang
dibasahi air hangat.
-Bayi diawasi sampai kira-kira 15-30 menit sesudah disusukan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika BBLR disusui, yakni apakah
bayi menjadi biru, apakah bayi menjadi sesak nafas yang ditandai dengan
adanya cekungan di bagian tengah pangkal leher atau ulu hati, apakah
keluar susu dari hidung, dan apakah perut bayi menjadi kembung.

Jika satu atau lebih tanda-tanda tersebut terjadi pada BBLR, maka lakukan
hal-hal berikut:
-Menyusui dihentikan sementara
-Memeriksa apakah ASI masuk saluran pernafasan yang ditandai dengan bayi
terbatuk-batuk, menjadi biru, atau susu keluar dari hidung. Periksa juga
apakah mulut bayi tidak sepenuhnya rapat menghisap puting ibu sehingga
perut kembung.
-Bila ASI masuk saluran pernapasan, bayi ditelungkupkan, dengan posisi
kepala lebih rendah dari tubuhnya, kemudian punggung bayi ditepuk-tepuk
agar ASI keluar. Kalau bayi tetap biru, segera dibawa ke Rumah Sakit.
-Bila puting ibu tidak sepenuhnya masuk ke dalam mulut bayi, maka payudara
harus dimasukkan lebih dalam ke mulut bayi sampai puting dan kulit
berwarna cokelat tertutup oleh mulut bayi.(dd)

(sumber: Modul Tetanus Neonatorum dan Bayi Berat Lahir Rendah - Departemen
Kesehatan RI, Jakarta/1996)

Artikel Terkait
Bayi Berat Lahir Rendah Butuh Perhatian Ekstra




__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Photos - Share your holiday photos online!
http://photos.yahoo.com/

>> http://www.indokado.com -> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

















Kirim email ke