Mbak Mia, Nggak semua DSA panjang antriannya. Kalo pasiennya banyak, kesan pertama adalah, dia dokter yg. hebat, cespleng, pinter, dllnya. Apalagi kalo sudah Prof. segala (walaupun Prof-nya nggak nyambung dengan keluhan anak kita, mis. Prof. Iskandar ahli Hematologi - darah -, padahal anak kita sakit batuk alergi), tergoda deh... utk. berobat ke sana. Padahal - saya setuju dgn. Mbak Mia - kasihan anak jadi lama ngantrinya, apalagi kalo sampe larut malam. Nah, kalo ada DSA yang pasiennya sedikit sehingga bisa ngobrol lama dgn. pasiennya, bisa meriksa lebih lama, kesan pertamanya justru ini dokter kok nggak 'laris'. Jangan2 nggak pinter...? Nah loh... Saya pernah ke Prof. Iskandar karena tergoda sama referensi teman2 lain, bahwa prakteknya rame, dlsbnya spt. di atas. Supaya ngantri nomer kecil, saya daftar utk. keesokan harinya ! Waktu itu saya ingin second opinion, kenapa batuk anak saya kok nggak sembuh2. Anak saya justru membaik sesudah ditangani Pulmonolog Anak (yg. prakteknya waktu itu jauh lebih sepi) Bambang S. Karena pasiennya lebih sedikit, dia bisa lebih santai cerita panjang lebar ttg. batuk alergi dan bagaimana penanganannya. Kalo menurut saya, supaya tidak terlalu menyusahkan anak sakit menunggu lama, utk. kasus2 biasa (pilek, diare, apalagi immunisasi doang) nggak perlu lah, ke DSA yang ngantrinya panjang. Kalo kebetulan masih dapat nomer kecil, ya masih bolehlah diikuti. Tapi kalo sudah terlalu larut, saya sih lebih memilih DSA lain saja. Kecuali utk. kasus2 khusus yg. memang Dr. X yang ahli di bidang tsb, ya apa boleh buat... tinggal cepet2an daftar aja... Salam, Rien. >> http://www.indokado.com -> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]