Lupus bukan penyakit Keturunan dan tidak menular

Waspadalah jika tiba-tiba di wajah dan leher Anda terdapat ruam-ruam
berwarna kemerahan, tubuh menjadi sering letih, persendian terasa amat
ngilu, atau terdapat koreng di hidung dan mulut yang tak kunjung sembuh.
Jika gejala itu muncul di tubuh anda, sebaiknya segera di konsultasikan ke
Dokter, karena bisa jadi anda terserang penyakit lupus.
Systemic Lupus Erythematosus adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan
berbagai sistem organ akibat antibodi yang terbentuk secara berlebihan.
"Ketika kuman masuk, tubuh kita membentuk antibodi, sehingga ketika masuk
lagi, kuman itu akan langsung di hancurkan.  Pada pasien Lupus, antibodi
dibentuk berlebihan, namun tidak efektif, karena tidak menyerang musuh,
melainkan tubuh sendiri, seperti ginjal, sel darah merah dan trombosit,"
ujar dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, dari bagian Hematologi dan Onkologi
FKUI/RSCM.
Oleh karena itu, gejala yang timbul pada setiap pasien bisa bermacam-macam,
tergantung antibodi yang dibentuk.  Misalnya gejala yang mencolok pada
pasien yang satu adalah ngilu pada persendiannya, sementara pada pasien yang
lain adalah kebocoran pada ginjal atau pembengkakan jantung akibat selaput
yang meliputinya berisi air.
"Gejala-gejala lupus mirip dengan beberapa penyakit lain, karena itu harus
hati-hati.  Ada sebelas kriteria untuk mendiagnosis lupus .  Jika empat dari
sebelas itu ada pada pasien, maka ia dinyatakan terkena lupus," tutur dr.
Zubairi.
Sebelas kriteria tersebut adalah ruam-ruam kemerahan di pipi, tidak tahan
sinar matahari, sariawan yang hilang timbul, artritis (sakit sendi), protein
uria (kebocoran protein di air seni), kejang-kejang (gangguan
kejiwaan/psikosis), pleuritis (penimbunan cairan di selaput paru) atau
pericarditis (penimbunan di selaput jantung), kurangnya jumlah sel darah
putih atau trombosit (sel pembeku) atau kurangnya sel darah
merah, -ditemukan antibodi terhadap DNA atau ditemukan sel bentuk khusus
 sel LE ) atau ditemukan tes positif palsu terhadap penyakit sifilis
(sebetulnya tidak sakit sifilis tapi test darah positif)-, dan menderita
discoid lupus.  Discoid lupus adalah salah satu jenis lupus, bedanya dengan
systemic lupus, discoid hanya menyerang daerah kulit saja.  Jenis lupus yang
lain adalah drug-induced.  Jenis ini terjadi setelah penggunaan obat-obatan
tertentu, seperti hydralazine (obat darah tinggi) dan procainamide (untuk
membuat teratur jantung).
Kendatipun demikian, hingga kini penyebab lupus masih menjadi tanda tanya.
Menurut para ahli, faktor lingkungan dan genetik berpengaruh.  Faktor
lingkungan itu antara lain adalah infeksi, antibiotik(terutama yang terdapat
pada kelompok penisilin dan sulfa), sinar ultraviolet, stress berat dan
beberapa jenis obat-obatan.
Lupus bukanlah penyakit yang tidak ada obatnya.  Penyakit ini bisa di
kontrol dengan pemberian obat-obatan yang menekan pembentukan antibodi.
Salah satu obat utamanya adalah jenis corticosteroids.  Selain itu, bisa
juga digunakan obat-obatan anti malaria, terutama untuk penderita lupus pada
kulit dan persendian, juga obat-obatan cytotoxic atau yang lebih dikenal
dengan immunosuppressant.
"Ada penderita yang bisa sembuh dan tidak perlu obat lagi, tapi ada juga
yang harus minum obat terus dalam waktu panjang.  Mereka bisa tetap bisa
hidup normal tanpa masalah.  Sama dengan penderita darah tinggi dan kencing
manis, asal rajin kontrol tidak ada masalah," kata dr. Zubairi.
Lupus dikatakan juga sebagai penyakit perempuan, karena kecenderungannya
menyerang perempuan, kendati ada juga laki-laki yang terserang penyakit ini.
Menurut dr. Zubairi, mungkin ini ada kaitannya dengan hormon terutama
esterogen. "Gejala-gejala lupus akan semakin meningkat sebelum menstruasi
dan selama kehamilan, " tutur dr. Zubairi lagi.  Ia juga mengatakan lupus
banyak menyerang usia produktif.
Namun demikian, menurut dr Zubairi perempuan penderita lupus tidak perlu
khawatir tentang hal ini.  Dengan pengawasan dan pengobatan dari dokter
secara teratur, seorang pasien bisa saja hamil dan bisa melahirkan dengan
selamat. "Penderita lupus tidak perlu menyetop obatnya karena itu aman bagi
janin.  Kalau dihentikan akibatnya malah fatal, seperti abortus atau
penderita meninggal karena keracunan kehamilan.  Dengan terus mengkonsumsi
obat, janin bisa di selamatkan.  Kerugian paling hanya pada berat bayi yang
sedikit berkurang", kata dr Zubairi.
Dokter Zubairi juga menyinggung bahwa selama ini ada persepsi salah mengenai
lupus.  "Bahwa lupus itu fatal desease jelas keliru.  Dengan pengobatan
teratur, penderita lupus bisa hidup normal dan berprestasi.  Lupus juga
bukan penyakit menurun dan tidak menular.  Memang ada kasus seorang
penderita lupus menmpunyai anak yang juga menderita lupus.  Namun itu tidak
bisa di katakan bahwa penyakit itu diturunkan dari orang tuanya.
Kemungkinan semacam itu hanya 5 %, ""ujar dr Zubairi.  Oleh karena itu,
menurut dr Zubairi perlu ada pemberdayaan bagi penderita, keluarganya dan
juga masyarakat.(Grc)

Dari Majalah Femina No. 1/XXVII  7-13 Jan 1999

-----Original Message-----
From: Safaatun <[EMAIL PROTECTED]>
To: '[EMAIL PROTECTED]' <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: '[EMAIL PROTECTED]' <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Monday, February 12, 2001 9:19 AM
Subject: [balita-anda] Virus Lupus


>Yth Bp/Ibu Dokter,
>
>Sabtu kemarin istri teman kantor saya baru saja meninggal setelah koma
>beberapa hari karna terserang virus lupus.
>
>Menurut informasi yang saya dengar sebelum meninggal almarhum istri teman
>saya tsb sedang hamil 6 bulan dan bayinya telah meninggal duluan di dalam
>rahim setelah itu ibunya baru koma dan meninggal, bayi itupun juga
>sebenarnya anak yang ketiga setelah anak 1 dan ke-2 juga keguguran.
>
>Adakah Bp/Ibu Dokter dan rekan netters ada yang tau tentang informasi virus
>lupus ini, atau juga yang punya pengalaman langsung karna kedengarannya kok
>menyeramkan dan apa yang menjadi sebab timbulnya virus tsb.
>Benarkah oarng yang menderita virus ini tidak boleh hamil ?
>Atau kalo mungkin informasi lengkap tentang virus ini.



>> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















Kirim email ke