Maaf Pak Taufan saya mau tanya, HUPAZ itu seperti apa ya ? Anak saya sebentar lagi 
umurnya 18 bulan....mungkin ada lagi media yang cocok untuk dia belajar membaca.....

Saya ingin share sedikit pengalaman saya.....Saya sudah mengenalkan buku sejak dini 
kepada anak saya. Sambil jalan saya juga mengajarkan membaca. Saya tidak memakai satu 
metode tertentu. Tetapi memang saya tidak pernah mengajarkan huruf kepadanya. Dari 
sejak dalam kandungan saya selalu membacakan buku untuk anak saya, terlebih lagi 
sekarang, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Saya bacakan dengan keras sambil 
'berlagu'. Tapi suatu hari, ketika saya sedang membaca koran, tiba-tiba anak saya yang 
waktu itu berusia 13 bulan menunjukkan dan menggerakkan jarinya ke bacaan di koran 
sambil bergumam-gumam membentuk suatu irama (anak saya belum bisa bicara). Lalu dia 
meminta saya menirukan seperti dia. Dia terlihat senang sekali.....Sejak itu, kalau 
saya membacakan buku untuknya, saya juga menggunakan jari saya untuk menunjuk apa yang 
sedang saya baca. Saya sempat heran bagaimana dia bisa melakukan 
itu....Ternyata.......pembantu saya yang dia tiru..Pembantu saya kalau membacakan 
untuk anak saya, selalu menunjuk apa yang dia baca.........

Ketika anak saya umur 14 bulan ada seorang teman saya yang sedang kuliah di psikologi 
merekomendasikan metode Glenn Doman untuk mengajar anak membaca. Kebetulan ada seminar 
dari Timelife. Saya ikut seminar tersebut. Saya belum mendapatkan buku Glen Doman, 
tapi teknik pengajarannya sudah saya coba terapkan kepada anak saya. Tapi saya 
variasikan medianya. Karena anak saya senang berada di depan komputer, suami saya 
membuatkan slide dengan Power Point untuk menampilkan kata-kata yang akan diajarkan 
kepada anak saya. Jadi selain menggunakan karton saya juga menggunakan slide ini. 
Metode Glen Doman tidak mengajarkan huruf. Tapi langsung kepada kata-kata. Anak bisa 
membaca dengan menggabung-gabungkan suku-suku kata yang sudah dia pelajari. Misalnya 
dari kata ruang dan sapu dia bisa membaca angsa. Saya pikir...kayak metode Iqra dalam 
belajar membaca Al-Qur'an.

Dari CD-ROM yang banyak beredar dipasaran juga dapat dijadikan media untuk mengajarkan 
membaca pada anak. Sangat variatif lagi. MIsalnya, setiap gambar bisa 
di-klik/mendekatkan mouse/menekan sembarang tombol dan langsung muncul bacaannya. Tapi 
sayangnya saya menemukan yang bahasa Inggris-nya, belum menemukan yang bahasa 
Indonesia khususnya untuk toddler. Tadinya saya tidak bermaksud mengajarkan membaca 
bahasa Inggris kepada anak saya. Tapi anak saya terus menerus menanyakan kata-kata 
yang muncul ketika CD-ROM diputar. Akhirnya saya jawab saja apa bacaan dari 
tulisan-tulisan itu.

Saya juga menempelkan tulisan dari benda-benda yang ada di rumah saya. Pada dinding, 
saya tempelkan tulisan dinding dan setiap kali anak saya melewati tulisan itu, saya 
kasih tahu ke dia kalau dia sedang lewat dinding, dan ini bacaannya: 
dinding.....begitu seterusnya.

Sampai sekarang anak saya belum bisa ngomong. Cuma kalau saya minta dia untuk 
menunjukkan tulisan beberapa kata tertentu dia sudah bisa. Misalnya pintu, kaca, 
kursi, kompor, awan, kapal.....Yang jelas anak saya suka dengan buku dan juga senang 
dibacakan. Dan sekarang, kalau jalan-jalan dia tidak hanya menunjuk pada benda-benda 
yang dia lihat, tapi juga pada tulisan-tulisan.

Demikian pengalaman saya Pak Taufan. Saya juga menunggu pengalaman rekan-rekan yang 
lain.

salam,

Bunda Gaiea


*********** REPLY SEPARATOR  ***********

On 3/9/01 at 6:29 PM Taufan Surana wrote:

>Halo Rekan Netters BA,
>
>Saya ingin mendapatkan info dan masukan mengenai subyek diatas.
>
>Seperti rekan2 semua tahu, ada beberapa cara/metode yg sering dipakai untuk
>mengajar anak membaca. Penelitian Montessori mengatakan bahwa waktu peka utk
>mengajar anak membaca dan menulis adalah usia 3,5 s.d. 4 tahun. Artinya,
>anak usia tsb akan jauh lebih cepat menyerap kemampuan menulis dan membaca
>daripada usia yg lain. Saya sendiri telah menerapkan metode ini (yg saya
>kembangkan utk disesuaikan dg ciri khas bhs Indonesia) kepada anak saya
>Rihan (3 th 2 bln) sejak dia usia 1,5 tahun melalui alat peraga yg saya
>kembangkan sendiri, yaitu HUPAZ, dimana beberapa rekan sudah ada yg punya
>juga (Maaf buat yg sudah pesan tapi belum mendapatkannya, karena sampai saat
>ini belum diproduksi lagi).
>Dengan metode ini, Rihan sudah hafal alphabet sejak dia usia 2 tahun (dan
>kemampuan "motorik-halus"-nya sangat bagus), dan mampu melakukan 'spelling'
>utk kata2 sederhana. Untuk kata yg agak rumit dan kata2 yg belum pernah
>dikenalnya, dia masih belum bisa. Baru beberapa hari ini baru mulai mengerti
>penggabungan huruf2 yg akan membentuk kata.
>Dari situ saya melihat bahwa anak seusia seperti Rihan baru mulai akan
>mengerti bahwa penggabungan huruf itu akan menghasilkan bunyi kata.
>Contohnya, dia belum benar2 mengerti bahwa gabungan huruf a, n dan g pada
>kata "angsa" akan menghasilkan bunyi "ang". Tetapi untuk kata2 sederhana
>seperti "buku", dia sudah tahu bahwa huruf "b" dan "u" akan berbunyi "bu",
>"k" dan "u" akan berbunyi "ku".
>
>Rihan sangat mengerti cara membaca huruf yg berdiri sendiri. Hal ini dapat
>saya lihat dg perbandingan kemampuan Rihan membaca huruf jepang 'hiragana',
>dimana huruf jepang hiragana ini masing2 mempunyai bunyi yg berdiri sendiri
>utk tiap hurufnya. (Bagi yg tahu hiragana pasti tahu maksud saya.) Artinya,
>kata2 "KA" pada alphabet disusun dari huruf "K" dan "A", sedangkan pada
>huruf jepang hiragana hanya dibentuk dari satu huruf/gambar "KA" itu saja
>(maaf, huruf hiragananya tidak bisa ditampilkan di software ini).
>Dengan karakteristik bahasa yg berlainan ini, untuk anak seusia Rihan ini
>ternyata jauh lebih mampu membaca hiragana daripada bhs Indonesia.
>Dari situ saya mulai bisa mengira2, bahwa apa yg dikatakan Montessori itu
>memang benar, karena saya perkirakan pada usia kira2 3,5 thn itu Rihan baru
>akan mulai mengerti dg benar2 arti penggabungan huruf.
>Nah.... yg ingin saya tanyakan (maaf ya, kalau introductionnya terlalu
>panjang), dari pengalaman rekan2 yg menerapkan metode lain seperti Glenn
>Doman yg sering disampaikan oleh Ibu Irene, pada usia berapakah anak
>tersebut benar2 bisa lancar membaca ? Mohon masukannya utk rekan2 yg sudah
>ikut seminarnya Ibu Irene, atau kalau Ibu Irene masih online, comment-nya
>sangat saya tunggu.
>Atau, kalau ada metode lain yg sedang diterapkan oleh rekan2 netters,
>ditunggu juga comment-nya.
>
>Sekian, terima kasih.
>
>Taufan Surana
>http://ebookshomebiz.tripod.com/
>
>
>>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com
>>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















Kirim email ke