Mbak Yani,
Saya prihatin dengan teman mbak itu. Berarti salah
pilih pasangan hidup ya. Atau memang itu cobaan yang
harus dihadapi. Tetapi segala sesuatu yang berhubungan
dengan anak-anak selalu membuat saya prihatin. Mungkin
dulu ibunya terlena saat masa 'pacaran' sehingga tidak
melihat sisi potensial suaminya berkembang menjadi
ayah yang 'tidak baik'
Kalau ayahnya punya pendidikan cukup baik, mungkin
cara diskusi masih bisa ditempuh, tentu saja jangan di
depan anak sehingga kalau nanti jadinya bertengkar,
anaknya nggak lihat.
Tetapkan tujuan bersama dalam berkeluarga, bagaimana
cara mencapainya, kalau perlu buat jadwal yang harus
ditepati, kapan anak diasuh ayah, kapan diasuh ibu.
Harus ditekankan bahwa anak tidak hanya butuh makan,
dia butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya, tidak
mendapat dari salah satu tentu berpengaruh pada
perkembangan jiwanya.

Kalau jalan diskusi tidak bisa, berarti jalan yang
harus ditempuh adalah dengan tidak menambah
'luka-luka' dalam hati anak. Untuk itu ibu harus
berperan sebagai pembela anak, namun bukan berarti
saat anaknya dibentak, ibunya langsung ngebela, tapi
ibunya harus selalu waspada melihat tanda bahaya untuk
anak. Kalau ayahnya sudah mulai nggak sabar, anaknya
dialihkan saja ke hal lain sambil diberi alasan yang
baik misalnya 'Main sama mama dulu ya, papa sedang
capek' atau papa sedang tidak enak badan jadi butuh
istirahat. Hindarkan juga kata-kata yang menunjukkan
ayahnya tidak baik misal 'Udah sama mama aja, papa
memang gitu' atau papa memang galak dll apalagi
menggunakan ayahnya sebagai ancaman seperti yang mbak
bilang, itu sih sama dengan menambah renggang hubungan
ayah dan anak. 

Dalam hal ini peran ibu sangat besar artinya bagi
anak, meskipn ayahnya kurang perhatian tetapi kalau
ibunya pandai menkondisikan suasana, anak akan lebih
menerima situasi ini.

Sayang ya, sudah abad seperti ini masih ada ayah yang
punya pandangan anak itu urusan ibunya. 


Mamanya Dafi


--- Yani-Prime Indonesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan Netters,
>  
> Mohon sharing..teman saya masalah dengan tingkah
> laku suaminya ..menurut nya suaminya bukan figur
> Bapak yang baik sehingga ia khawatir dengan
> perkembangan jiwa anaknya (5.5thn). 
>  
> Menurutnya suaminya sering memaki didepan anaknya
> (eg jk sedang menyupir), dan tidak pernah bersikap
> manis (seperti bermain/bercerita kepada
> anaknya/memeluk/menciumnya), suaminya bekerja diluar
> kota (2 minggu diluar kota 1 minggu di
> rumah)..tetapi menurutnya jika suaminya dirumah
> malah anaknya sering dibentak (jk berisik / nangis
> karena rewel)..mungkin karena anaknya hanya satu
> sehingga anaknya cenderung cengeng..dan biasanya
> setelah dibentak oleh papanya ia nangis
> teriak-teriak (seperti habis dipukul..mungkin kaget
> dengan intonasi suara bapaknya yang keras...).
> Sering juga jika anaknya minta diajarkan belajar
> oleh papanya malah oleh papanya dijawab.."sudah sana
> sama mama saja..."
>  
> dan jika suaminya sedang di Jakarta ia lebih sering
> menghabiskan waktunya sendiri (keluar tanpa anak dan
> istrinya) ..menurut teman saya anaknya sebenarnya
> rindu dan kelihatan ingin "diakui" oleh ayahnya,
> bahkan boleh dibilang anaknya 'takut sekali' dengan
> papanya. Memang oleh mamanya kalau anaknya tidak
> nurut sering dibilang "biarin nanti mama bilang ke
> papa, kalau pulang biar disetrap dikerem di kamar
> mandi " biasanya setelah di'warning' spt ini anaknya
> menurut... 
>  
> ia khawatir dengan perkembangan jiwa anaknya ..oh
> iya teman saya juga pernah cerita ia pernah mencoba
> mendiskusikan masalah ini ..oleh suaminya malah
> dijawab.."segala urusan anak kan memang tugas kamu "
> (teman saya tidak bekerja)bagaimana menurut rekan
> netters..apakah kelak anak ini mengalami gangguan
> kejiwaan...
>  
> Maaf kepanjangan....mohon sharing dari rekan
> netters...
>  
> Regards,
> Yani
> 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail. 
http://personal.mail.yahoo.com/

>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















Kirim email ke