Dear rekan netters,
mungkin ada pihak lain yang bisa memberikan tanggapan ........
Ade


> > -----Original Message-----
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > Sent: Tuesday, March 20, 2001 3:59 PM
> > Subject: FW: FW: Awas, yang suka gorengan
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Nina.Yulianti
> > >
> > >
> > Awas, Bahaya Jelantah
> > KFC dituduh menjual minyak goreng bekasnya kepada pengusaha kerupuk.
> > Diduga,
> > minyak jelantah itu mengandung gugus benzena, penyebab kanker.
> > >              > > > >
> > SUDAH lama warga kota Pekanbaru dihinggapi teka-teki: ke mana larinya
> > minyak
> > bekas perusahaan ayam goreng (fried chicken). Maklum, dari 10 perusahaan
> > yang ada di sana, tak satu pun yang memiliki tempat pembuangan minyak
> > jelantah. Pekan lalu, teka-teki itu mulai tersibak.
> > >              > > > >
> > Adalah Kepala Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, dokter Ekmal  Rusdy, yang
> > gundah soal ini. Karena itu, ia menelisik dan terjun ke lapangan.
> > Ternyata, minyak jelantah itu dijual kepada pengusaha kerupuk dan pisang
> > goreng.
> > Ekmal amat  perduli, karena praktik ini dapat mengancam kesehatan
> > masyarakat.
> > >              > > > >
> > Setelah diteliti, minyak jelantah itu mengandung gugus benzena yang
dapat
> > mengeluarkan senyawa dioksin ketika digunakan  untuk menggoreng dengan
> > temperatur di bawah 800 derajat celcius.
> >
> > Ketika  senyawa dioksin ini masuk ke dalam tubuh seseorang, maka sistem
> > reproduksi sel tubuh bakal  terganggu. Ujung-ujungnya, dapat menimbulkan
> > penyakit  kanker," kata Ekmal.
> >
> > Memang, tidak semua perusahaan melego kembali minyak jelantahnya. Dari
> > empat
> > perusahaan ayam goreng di Pekanbaru,  yaitu  Kentucky Fried Chicken
KFC),
> > California Fried Chicken, Texas Chicken,  dan Holland Chicken, baru KFC
> > yang
> > terbukti menjual minyak jelantah ke  pengusaha kerupuk dan goreng
pisang.
> > "Saya tahu oknum yang menjualnya dan  ke mana mereka  menjualnya," kata
> > Ekmal kepada GAMMA.
> > Target pemasaran minyak jelantah ini adalah  para  pengusaha kerupuk
cabe,
> > kerupuk Palembang, kerupuk nasi, dan pisang  goreng yang beroperasi di
> > kota
> > Pekanbaru. Mereka yang berada di Jalan Melur,  Jalan Pinang, Jalan
Dagang,
> > dan Desa Kulim membenarkan keterangan Ekmal.
> > Mereka mendapat  pasokan minyak jelantah dari perusahaan ayam goreng
> > dengan
> > harga  Rp 1.500 per kg, jauh lebih  murah dari minyak goreng asli yang
> > lazim dibanderol Rp 3.200 per kg.
> > "Kalau pakai minyak asli, untungnya sangat  tipis," kata seorang
pengusaha
> > kerupuk Palembang di Jalan Dagang.
> > >              > > > >
> > Untuk menghentikan peredaran minyak jelantah itu, Ekmal melayangkan
surat
> > kepada KFC Pekanbaru, dan ditembuskan ke DPRD setempat.  Merujuk surat
> > itu,
> > DPRD lantas memanggil KFC. Dalam dengar  pendapat
> > dengan DPRD Pekanbaru, akhir November lalu, Quality Assurance Manager
> > KFC,
> > Elvi Rhinilda, membantah menjual minyak bekasnya kepada pengusaha
kerupuk
> > dan pisang goreng di Pekanbaru. Minyak jelantah itu, kata Evi,  dijual
ke
> > Medan. Tapi, ia tak tahu digunakan untuk apa.
> > >              > > > >
> > Bantahan serupa meluncur dari Yusuf Wenno,  Regional Operation Manager
PT
> > Fastfood Indonesia Tbk. Dalam jumpa pers di Pekanbaru, Kamis malam pekan
> > lalu, Yusuf menegaskan bila seluruh minyak jelantah dikirim ke Medan.
> > Pengiriman  dilakukan sekali 3 bulan dengan  jumlah sekitar 64 kaleng
(isi
> > kaleng 18 kg). Di  Medan, kata Yusuf, minyak  jelantah itu dijadikan
> > makanan
> > burung. Salah satu mereknya Gold King. "Jadi,  tidak benar kalau
dijadikan
> > pupuk, atau dijual  k kepada pengusaha kerupuk di Pekanbaru," ujar
> > petinggi
> > masakan siap saji yang beroperasi di  Indonesia sejak 23 tahun lalu itu.
> > Toh, Ekmal bergeming. Ia tetap yakin KFC telah  melakukan perbuatan
> > melanggar aturan Depkes: menjual minyak goreng bekas  pakai. Karena itu,
> > ia
> > berharap agar Departemen Perindustrian dan Perdagangan segera mengambil
> > tindakan.
> > Sebagai langkah awal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang baru
saja
> > dilantik pada Sabtu pekan lalu itu menyerukan  kepada masyarakat agar
> > tidak
> > menggunakan atau membeli minyak jelantah dari  perusahaan itu.
> > Langkah Ekmal mendapat dukungan kuat dari Yayasan Lembaga  Konsumen
> > Indonesia (YLKI) Riau. Ketua Dewan Direktur YLKI Riau,  Herry Kahurifan,
> > menilai KFC telah menipu masyarakat. Untuk itu, ia mengimbau  pihak
> > kepolisian dan instansi terkait segera turun menyelidiki masalah ini.
> > "Kalau terbukti, mereka bisa diseret ke pengadilan," kata Andreas.
Kepada
> > konsumen, Andreas meminta untuk memboikot semua  produk yang dihasilkan
> > KFC
> > Pekanbaru, sampai masalah ini  tuntas.
> > >              > > > >
> > >              > > > >
> > -Mohammad Rochiq dan Fendri Jaswir  (Pekanbaru)
>
>
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-~>
> Make good on the promise you made at graduation to keep
> in touch. Classmates.com has over 14 million registered
> high school alumni--chances are you'll find your friends!
> http://us.click.yahoo.com/n4HqaC/DMUCAA/4ihDAA/eKmYlB/TM
> ---------------------------------------------------------------------_->
>
>
>
> Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>


>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















Kirim email ke