Waspadai Cacingan pada Anak


CACING, selain merebut jatah makanan dan zat gizi dalam usus sehingga
membuat anak kurang gizi dan prestasi belajar rendah, ternyata bisa
mengganggu paru dan saluran empedu, memicu radang usus buntu, dan menyumbat
usus.

Pada umumnya penderita infeksi cacing atau cacingan adalah anak-anak. Hal
itu karena cacing kebanyakan ditularkan lewat tanah. Akibatnya anak yang
hidup di lingkungan dengan sanitasi buruk dan kebersihan pribadi kurang
sangat rentan tertular cacing.

Penelitian dr Is Suhariah Ismid dari Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI) tahun 1996 terhadap sekelompok anak berusia di
bawah lima tahun (balita), di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat, menunjukkan,
kasus infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) sebanyak 66,67 persen dan
cacing cambuk (Trichuris trichiura) 61,12 persen.

Selanjutnya tahun 1997 pada anak sekolah dasar di Jakarta Pusat didapatkan
27,50 persen infeksi cacing gelang dan 39,47 persen cacing cambuk. Sementara
pada penelitian tahun 1999 pada anak sekolah dasar di Jakarta Utara
ditemukan infeksi cacing gelang 39,03 persen dan cacing cambuk 79,33 persen.

Penelitian di Jakarta tidak menemukan cacing tambang. Infeksi cacing itu
ditemukan di daerah pedesaan. Pada anak sekolah dasar di Sumatera Selatan,
misalnya, ditemukan 45,5 persen infeksi cacing gelang, 60 persen cacing
cambuk, dan 46,3 persen cacing tambang (Margono dkk, 1997). Sementara di
Sulawesi Selatan ditemukan masing-masing 66 persen dan 57 persen infeksi
cacing gelang dan cacing cambuk, sedang infeksi cacing tambang 0,5 persen
(Hadju, 1999).

***

MENURUT Suhariah, cacing gelang yang panjangnya 20-30 cm hidup di rongga
usus halus. Cacing ini mengonsumsi makanan yang telah dicerna di usus halus,
sehingga anak menjadi kurang gizi.

"Akibatnya, anak menjadi lesu, kurang nafsu makan, apatis, susah belajar,
dan angka rapor kurang memuaskan," ujar Suhariah.

Pemberian obat cacing pada sekelompok anak sekolah di Jakarta menunjukkan
hasil positif. Enam bulan kemudian, fungsi kognitifnya meningkat, yaitu daya
membedakan dan kemampuan belajar, perhatian, dan ingatan jangka pendek
(Hadidjaja dkk, 1998).

Sebelum tiba di usus, larva cacing gelang melewati paru. Di paru, larva
menyebabkan pendarahan ringan dan peradangan, sehingga timbul batuk dan
sesak napas. Sementara di usus, cacing menyebabkan mual, muntah, sakit
perut, dan diare. Jika tersesat ke usus buntu, cacing menyebabkan radang
(apendisitis). Kalau tersesat ke saluran empedu bisa menyebabkan sakit
kuning. Sedang bila cacing di usus terlalu banyak, akan menyumbat dan
penderita perlu dioperasi.

Cacing cambuk yang berukuran 4-5 cm hidup di usus besar. Kepala dan sebagian
badan masuk ke selaput lendir usus, menyebabkan luka-luka kecil dan
pendarahan. Infeksi ringan menyebabkan radang usus ringan. Sedang infeksi
berat bisa menimbulkan disentri (buang air besar disertai darah, lendir, dan
rasa sakit di sekitar dubur), diare menahun, dan bagian ujung usus keluar
dari dubur.

***

CACING tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) hidup di usus
halus. Cacing berukuran pendek ini (1-2 cm) bergigi runcing. Cacing ini
mengisap darah dan melukai selaput lendir usus. Luka makin banyak jika
cacing jantan berpindah-pindah tempat mencari pasangan. Luka yang
ditinggalkan terus berdarah, karena cacing mengeluarkan zat pencegah
pembekuan darah. Akibatnya, penderita mengalami anemia (kurang darah).
Umumnya penderita infeksi cacing tambang adalah orang dewasa. Namun,
didapati pula pada anak sekolah.

Yang paling kecil adalah cacing keremi. Panjangnya 0,5-1 cm dan hidup di
usus besar. Berbeda dengan cacing lain, keremi tidak ditularkan lewat tanah,
melainkan langsung dari manusia ke manusia.

Cacing betina meletakkan banyak telur di sekitar dubur. Hal ini menyebabkan
gatal luar biasa, membuat anak sulit tidur, sering menggaruk dubur, dan
menular ke orang di sekitarnya.

Sebenarnya infeksi cacing bisa dihindarkan dengan cara sangat sederhana,
yaitu memutus rantai penularan cacing. Antara lain, membangun jamban yang
saniter (terjamin kebersihan dan tidak mencemari lingkungan), mencuci tangan
sebelum makan atau menyiapkan makanan, membersihkan kuku dari kotoran, serta
memakai alas kaki jika berjalan di tanah. (atk)






>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




















Kirim email ke