Quinike dan netters lain yang punya masalah serupa
Saya baru bergabung di balita-anda dan tertarik dengan macem-macem diskusi
dan sharingnya. Untuk jarak kelahiran antara anak 1 dan 2, menurut saya
sangat wise bila direncanakan dan menanyakan pada sang kakak juga salah
satu cara yang bisa dilakukan. Cuma konsep berpikir anak 2 th masih belum
bisa dijamin apakah dia sepenuhnya ngerti akan apa yang dia katakan
(maksudnya kalaupun dia bilang 'nggak mau baby' atau 'mama minta adik'
belum tentu dia sendiri mengerti konsekuensi dari ucapannya). Untuk ngecek,
bisa dengan cara :
1. jalan-jalan dan kalo pas ketemu dengan keluarga yang punya 2 anak, kita
tunjukkan dan bilang "Enak nggak yah punya teman lagi seperti mereka ?"
Lalu liat jawabannya. Kalo jawabannya nyambung, terus ditanya lagi " kalo
punya teman lagi di rumah, (nama anak 1) bisa ngapain aja ?"... terus
digali samapi dia interest dan justru balik nanya "Apa bisa (nama anak 1)
punya teman lagi ?"....
2. mulailah dengan mengkondisikan dirinya sebagai kakak dengan menyebut
namanya dengan 'gelar' seperti "Koko Adi" ; "Mbak Ayu" ; "Cici Vina" ;
"Abang Aldo", dll. Lihat perubahan apakah dia senang dipanggil demikian.
Biasanya bila mama akhirnya hamil, maka panggilan seperti ini hendaknya
konsisten dilakukan sehingga paling tidak kita sudah menyiapkan mentalnya
selama 9 bulan dan akhirnya ia terbiasa.
3. Mulai bacakan cerita tentang hubungan adik dan kakak, tentang apa yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan. Biasanya cerita yang menyenangkan dulu
yang dibacakan sampai beberapa kali dan selipkan dengan kisah yang kurang
menyenangkan (spt. adik mengambil mainan kakak) yang diikuti dengan
penggalian bagaimana perasaan si kakak ( si kakak kira-kira merasa apa
ya ?) dan apa rencana si kakak selanjutnya (lalu kalau mainannya diambil
adik, kakak mau apa ?)
4. Cari informasi juga kira-kira bagaimana perasaannya terhadap jenis
kelamin si adik. Untuk hal ini perlu ditekankan adanya hal-hal yang diluar
kontrol manusia misalnya adanya kuasa Tuhan untuk memberi laki-laki atau
perempuan. Tekankan bahwa laki-laki atau perempuan punya kelebihan agar
sejak awal tingkat frustrasinya sudah agak dikontrol. Bila usia anak sudah
lebih besar (mis. 3-4 tahun) maka anak sudah lebih bisa diajak berdiskusi
pada tingkat yang lebih tinggi lagi
5. Cari waktu untuk bermain peran secara urut, maksudnya pembayangan peran
si kakak sejak si ibu hamil (di rumah, periksa dokter,
larangan-larangan,dll), ke rumah sakit (melahirkan dan tinggal di RS
beberapa waktu), membawa adik pulang, dan sampai adik berada bersama di
rumah. Ini musti kreatif membuat ceritanya dan fokuskan pada peran si kakak
selama saat-saat tersebut. Dampingi bila si kakak menunjukkan frustrasi,dll
Kalo sudah melakukan hal tersebut, dan misalnya anak mulai tertarik
menanyakan adik itu asalnya dari mana dan keluarnya dari mana, saya punya
sebuah buku bergambar yang menarik untuk dilihat bersama-sama dan sang ibu
bisa menceritakannya pada si kakak. Kalau mau bisa saya kopikan karena
nampaknya udah nggak ada yang jual di toko buku.
Sorry kepanjangan abisnya kebiasaan jawab pertanyaan klien in detail.
Semoga berguna dan selamat 'bernegosiasi' dengan si kecil.
Salam
Josephine M.J. Ratna - mama dari Niquita[+], Ignas (5th) dan Mika
(9bln) Surabaya
[EMAIL PROTECTED]
Dear rekan netters,
>Selamat pagi semua...
>Boleh donk pagi-pagi sharing tentang "jarak kelahiran" (anak pertama ke
>anak kedua). Ya, apa aja deh... Masalah psikologis ortu dan anak2, masalah
>hubungan kedua anak tsb, masalah beda umur... apa aja deh....
>Kebetulan putri saya yg pertama berumur 2 tahun, and we're thinking to
>have another one. Tapi anak saya kalau ditanya, masih jawab : ngga' mau
>baby. Tadinya saya pikir jarak 3-4 tahun cukup untuk punya satu lagi. Tapi
>takutnya nanti malah berantem, gimana? He..he....
>Iya deh, terima kasih atas perhatiannya.
>Btw, kalau sharing ini dianggap tidak relevan sama balita, please send to
>my email anyway.
>
>Makasih banyak ya...
>
>best regards,
>Quinike
>
>__________________________________________________
>Do You Yahoo!?
>Get email at your own domain with Yahoo! Mail.
>http://personal.mail.yahoo.com/?.refer=text
>
>>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik,
http://www.indokado.com
>>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
>Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
-------------------
Email sent using Wima Mail (http://www.wima.ac.id)
>> kirim bunga, pesan cake & balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]