P' Roi,

Sewaktu hamil saya juga termasuk tidak doyan makan, bawaannya nek,
jika bau makanan mual meskipun tidak muntah. Karena kondisi badan saya
sendiri dari dulu sampai hamilpun kurus, saya selalu berusaha makan,
walau membutuhkan waktu yang agak lama, prinsipnya saya dan bayi saya harus
sehat karena dengan kondisi sehat ini Insyaallah lahir lancar dan selamat.
Dukungan dan kesabaran suami saya sangat berperan dalam menghadapi mual atau
pun susah makan, yang pertama ia tanyakan saat telpon/pulang kerja, sudah
makan 
belum, vitamin sudah diminum belum. Karena saya paling susah nelan obat
walau
itu vitamin, kecuali syrup. Jadi vit berbentuk kapsul/pil itu mesti ditumbuk
dulu,
walau rasa berubah jadi pahit namun ini memudahkan saya menelannya.
Semua berpulang keibu itu sendiri. Yang terpenting adalah ibunya sendiri 
harus sadar, tidak boleh egois, bahwa kita membawa amanah. Dulu jika pagi
lihat 
nasi bawaannya mual dan selera makan saya hilang, tetapi saya berusaha
mencari 
pengganti yakni saya makan singkong/ubi2an, karena ini gampang saya
dapatkan, murah 
dan mudah mengolahnya. Merebus kacang ijo saya lakukan sendiri walau cuma
segenggam,
diminum hangat2 + sedikit gula bisa jadi penawar mual, mendidih langsung
bisa diambil
airnya.  Alhamdulillah dengan ikhlas dan sabar saya bisa melahirkan dengan
lancar,
normal dan sehat walau di bidan sekalipun saat itu bayi saya 2.7 kg dg
panjang 49 cm.
Semoga sharing/pengalaman ini bisa membantu.

Wassalam,

>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke