Ini sebagai bahan pertimbangan

-----Original Message-----
From: Hasmo Soesetyo Wibawanto 
Sent: Tuesday, April 17, 2001 7:07 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'; Ambarwati; Ira Mashura; Johnny Honoko
Suryadi; Tridadi Ismu Nugroho; '[EMAIL PROTECTED]';
'[EMAIL PROTECTED]'; 'Hasmo Noegroho Setyarto'
Subject: FW: [FISIKA] Fwd:[dentistry.id] Autis vs Gifted


.... bagi yang punya putra-putri balita atau pun 'akan' punya/'lagi',
berikut ada artikel menarik tentang autisme yang kadang kala fonis
diagnosis-nya nggak sama dengan kenyataannya ....
selamat menyimak dengan seksama. 

-----Original Message-----
From: Hari JIPI [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Tuesday, April 17, 2001 6:09 AM
To: fisikaindo; kosasih prijatna; bi_eti
Subject: [FISIKA] Fwd:[dentistry.id] Autis vs Gifted


Menarik euy !....
apakah umumnya ilmuwan atau fisikawan atau orang yang bergelut dengan
fisika itu  termasuk orang yang terkena autis atau gifted ?


  Subject:     [dentistry.id] Autis vs Gifted
      Date:     Thu, 12 Apr 2001 05:06:31 -0700 (PDT)
      From:     julia maria <[EMAIL PROTECTED]>
 Reply-To:     [EMAIL PROTECTED]
         To:     [EMAIL PROTECTED]

URGEN

TEMAN SEJAWAT  YTH,

Dari Belanda saya mengamati perkembangan Indonesia
terutama tentang bom autisme saat ini.  Mengapa saya
mempunyai perhatian pada butir ini? Karena saya
mempunyai anak yang jika didiagnosa di Indoensia ia
adalah penyandang autis, tetapi di Belanda dia
mendapat diagnosa anak gifted. Mengapa demikian?
Karena Indonesia menggunakan manual diagnosa autis DSM
IV dari APA (1994). Manual itu tidak mampu menjaring
apakah anak itu mempunyai  congenital anomaly di pusat
emosi pada limbik system, atau tidak. Karenanya semua
anak yang memilki fotografis memory, baik yang
mempunyai emosi  sebagaimana halnya anak gifted/anak
luarbiasa/anak jenius maupun anak autis akan
terdiagnosa sebagai autis. Terutama jika anak anak ini
didiagnosa diusia balita saat ia tengah mengalami
perkembangan.  Anak-anak gifted ini  terjaring sebagai
kelompok anak ASD (Austism Spectrum Disorder) atau
PPDNOS (Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise
Specified), atau pun juga sebagai  MADD (Mild Autism
Developmental Disorder).

Situasi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi
di Amerika negara yang melahirkan manual itu kini
angka autisme setiap hari bergerak ke arah bukan lagi
4 : 12.000  sebagai angka semula tetapi lebih ke arah
hitungan tidak masuk di akal, yaitu 1 ; 250….. 1:
125….. bahkan di California telah mencapai 1 : 70
Bila kita melihat angka ini memang mengherankan,
mengapa gangguan autis sampai begitu dahsayat bagai
wabah bakteri atau virus? Mereka bukanlah autis.
Epidemiologi autisme di Eropa berkisar 4 : 12.000.
Penyandang autis  kita kenal sebagai kegagalan
perkembangan emosi di limbik system yang karenanya
juga menyebabkan perkembangan kognisi rendah (short
term memory yang mengatur komunikasi verbal
sehari-hari). Ia sangat dingin, tak pernah tertawa,
tidak mengerti becandaan, introvert dan penyedih. Ia
mempunyai gangguan komunikasi verbal sehingga
mengalami hyperlexia, bahasanya terlalu harafiah dan
tidak mengerti kiasan. Autis ini ada yang mengalami
mental retarded tetapi juga ada autis yang tidak
mengalami mental retarded yang disebut Asperger
Syndrom atau Kanner Syndrom, yang oleh Amerika
disebutnya sebagai High Function Autism (HFA).  Gejala
Asperger/Kanner/High Function autism adalah selain
introvert, tak mampu bercanda,  tak mampu membangun
kontak social karena tak memiliki emosi dan gangguan
komunikasi,  ia juga mengalami gangguan perkembangan
motorik baik motorik kasar dan halus. Ia mempunyai
stereotipik behaviour (buka tutup pintu, terfiksasi
pada yang menjadi perhatian yaitu barang yang bergerak
dan alam raya).  Mempunyai IQ tidak lebih dari 120.
Gillberg, C. (1990c), What is autism? International
Review of Psychiatry, 2, 61-66. 
Gillberg, C. (1991a), Outcome in autism and
autistic-like conditions. Special section:
Longitudinal research. Journal of the American Academy
of Child and Adolescent Psychiatry, 30, 375-382.


Gejala ini mirip dengan anak gifted, karena anak
gifted mempunyai juga fotografis memory sebagaimana
halnya anak high functioning autism.  Tetapi anak
gifted mempunyai emosi yang sangat baik bahkan sangat
substil. Dia bisa bercanda dan melucu, hal yang tidak
dipunyai anak autis. Keterlambatan perkembangan
bicaranya lebih disebabkan karena pola kembang anak
gifted adalah BERSKALA BESAR, WAKTUNYA SINGKAT, TETAPI
TIDAK SINKRON

Gejala anak gifted.
1.      Bayinya lahir besar, bulan-bulan pertama beratnya
pesat melesat, tetapi perkembangannya melambat saat
sudah mulai bergerak banyak
2.      Apgar skor tinggi ( 9 – 10)
3.      Mempunyai refleks  dan motorik yang baik: refleks
merangkak segera setelah dilahirkan, refleks terbang,
menjumputi barang kecil-kecil, perkembangan merangkak,
berjalan, berlari,  lebih cepat dari pada anak normal.
4.      Mampu manjat-manjat, jinjit, nendang bola,
keseimbangan,   jauh lebih cepat dari seusianya, dan
banyak gerak luar biasa, suka jalan jinjit-injit,
tonus ototnya kuat.
5.      Mengerti bahasa isyarat.
6.       Sudah berbicara dan bernyanyi sebelum usia 1,5
tahun tetapi tiba-tiba perkembangannya mundur
7.      Kemudian perilakunya banyak dipengaruhi oleh long
term memory, short term memory sementara tertekan atau
nampak fungsinya berkurang :
8.      Perfeksionist  dan sangat kuat daya ingatnya yang
ditandai dengan: marah jika ada barang
dipindah-pindah, sangat ingat jalan-jalan, marah jika
meliwati jalan lain,  jijik dengan yang lembek-lembek,
menggunakan barang (gelas, piring) yang itu itu saja,
tidak mau mewarnai figure, panik jika hasil tidak
sesuai konsep di kepala (misalnya menggambar dengan
cat air ternyata mblobor),
9.      Cara bermain yang berbeda dengan teman-temannya,
hanya bermain itu itu saja, tidak mengerti cara
bermain sebagaimana anak lain main.
10.     Konsentrasi kuat terpusat pada yang menjadi
perhatian seperti barang yang goyang-goyang, roda, air
mengalir, pintu, barang yang bisa ditarik, diputar
seperti pentil rado dan tivi. 
11.     Tidak bisa duduk diam, Kekakacuan konsentrasi
mudah tertarik pada rangsangan bunyi dan gerak, sering
kesasar pada kegiatan lain (misalnya sedang makan,
nasi menjadi bola, menjadi lempengan, akhirnya tidak
makan).
12.     Diberi mainan hanya di buang
13.     Di sekolah tidak pernah menyelesaikan pekerjaan,
tidak mau mengelir/mewarnai figur, jijik lem, cat, dan
celemek.
14.     Tidak tahan pada rutinitas
15.     Keras kepala, tidak bisa disuruh
16.     Sosial, senang menolong (tapi tidak bisa disuruh)
17.     Tukang ngeledek (bila dilarang jangan main mati
dan nyalakan lampu, malah seperti disuruh dan terus
mengerjakan sambil tertawa-tawa)
18.     Selalu mencari tantangan baru
19.     Pada usia sekitar tiga terjadi lompatan
inteligensia yang ditandai dengan lengkapnya
pengembangan kemampuan dimensi( mampu membuat jembatan
layang dari lego, mampu membuat bentuk/gambar bulat)
20.     Senang menirukan iklan televisi, kenal berbagai
logo
21.     Belajar membaca sendiri dengan pengenalan huruf
dari berbagai logo dan iklan
22.     Tertarik pada angka-angka
23.     Menggambar berbagai figur, manusia, binatang, dan
lingkungan
24.     Mempunyai faalangst (takut berbuat salah)
25.     Alergi
26.     Terlambat dalam kemandirian buang air kecil, air
besar, dan malam masih ngompol sampai di ujung balita,


Anda bisa melihat tentang anak gifted ini di:  
http://www.hoogbegaaf.pagina.nl 

Anak-anak gifted ini tidak memerlukan speech terapi
maupun diet bebas casein bebas gluten (CFGF), terapi
perilaku untuk menghilangkan streotipiknya, tetapi ia
lebih diarahkan kepada pengembangan inteligensia,
perkembangan motoriknya, dan sosialisasi. Kesalahan
penanganan pada masa balita akan membawa konsekwensi
pada terhambatnya perkembangan inteligensia,
perkembangan psikologis yang tidak menguntungkan yang
mengarah pada agrsifitas maupun withdrawn.  Terlebih
jika ia mendapatkan terapi obat-obatan psikotropik
seperti risperdal dan prozac yang banyak diberikan
kepada anak-anak ini.

Di media-media di Indonesia kini tengah gencar
dipublikasikan bahwa penyebab syndroma autis ini
adalah vaksinasi MMR, DPT, Hepatitis, polusi logam
berat, dan alergi. Toeri ini sesungguhnya semua salah.
Teori ini berasal dari kelompok kedokteran
naturopathy.

Perlu diperhatikan bahwa di Amerika saat ini anak-anak
ini tengah menjadi sasaran pengobatan holistic,
pengobatan naturophaty yang menjanjikan kesembuhan
(catatan anak-anak ini akan membaik sendiri di saat
usianya sekitar 5 tahun). Kedokteran naturopathy gaya
baru adalah suatu bentuk kedokteran bizniz yang
teorinya memanfaatkan dan menyalahgunakan teori
kedokteran tetapi menggunakan inspirasi pada
pengonatan Cina, melakukan pemeriksaan laboratorium
kedokteran, tetapi pengobatannya megavitamin, suplemen
dan bahan alami yang tidak mempunyai efek terapi.
Semisal Chelation (penarikan mercury dari tubuh
melalui infus) menggunakan GABA . Ataupun infus sel
otak kambing untuk memperbaiki kerusakan sel otak
manusia sehingga anak-anak yang mengalami cacat
genetis (seperti down syndrom dan autis) diajnjikan
akan menjadi normal. Penyembuhannya disebut Biomedical
Treatment.
Kedokteran Holistic yang dipioniri oleh Andrew Weil
seorang dokter dari Amerika ini dalam melemparkan
bisnisnya di dunia memanfaatkan internet, direct
selling dengan mata rantai dokter, membangun
rumah-rumah obat dengan para konsultannya. 

Mohon kepada rekan rekan sejawat untuk terus
berhati-hati, karena publikasi autis di media-media
massa di Indonesia hanya akan menyebabkan kepanikan
masyarakat, berbondong ke dokter, dan terjebak dalam
diagnosa autis dan selanjutnya akan terjaring dalam
kemelut dunia bizniz dan rusaknya generasi modal
bangsa, yaitu anak-anak gifted. Saat ini dokter-dokter
yang biasa menangani autis di Indonesia, rata-rata
sehari telah kedatangan pasien 3 orang setiap harinya.
Tanpa sadar mereka juga terjebak pada kemelut yang
seharusnya cepat distop dan diatasi. Sedangkan ilmu
tumbuh kembang balita gifted masih terlalu muda, baru
berdiri 10 tahun lalu di Belanda dan baru menyebar di
7 negara Eropa saja (Belanda, Perancis, Belgia,
jerman, Polandia, Italia dan Swedia).
Saya mengkhawatirkan kelak di Indoensia angka autis
akan terus bergerak ke arah 1 : 50 karena prosentasi
anak gifted adalah sekitar 2 persen  (dg IQ di atas
140). Padahal sementara ini pemerintah tengah
menggelar penjaringan autis di seluruh Indonesia.

Mohon surat saya ini disebar luaskan, dan kepada yang
mempunyai hubungan dengan pemerintah CQ Departeman
Kesehatan mohon dengan segala kekhawatiran saya untuk
membukakan mata. Kepada Dep. Kesehatan RI bisa
berhubungan dengan Centrum voor Begaafheidonderzoek
Katolijke Universiteit van Nijmegen dg email adres: 
http://www.socsci.kun.nl/psy/cbo/engels.htm#diag 
Lembaga inilah pusat dari ECHA (European Council for
High Ability) yang melahirkan teori tumbuh kembang
anak gifted.

Thanks

DR.drg. Julia Maria,MS

 
.
-- 
    Hari JP
   [H,J]=ipi

===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/ 
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : 
                     <[EMAIL PROTECTED]> 
===============================================================
 

Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/ 


>> kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke