Memang dilema sekali ya Mbak punya pembantu yang berkeluarga.
Usul pak Basuki ok juga tuh untuk memberi pekerjaan ke suami si pembantu,
dan juga sepertinya mesti diajak bicara mengenai tata krama di rumah biar
nggak slonong boy aja. Kalau saya sih terus terang agak risi kalau ada pria
lain di rumah yang bebas bergerak kesana kemari (meskipun itu adik ipar
sendiri), apalagi yang bukan muhrim kita. Kalau boleh tahu, anak Mbak
perempuan atau laki-laki? Kalau perempuan, mohon juga agak hati-hati
terhadap orang asing pria di rumah kita. Keluarga saya punya pengalaman
jelek yang membuat trauma dengan pembantu pria. Demikian, mudah-mudahan
tidak malah menjadi bingung.

mamanya Nadira


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, May 09, 2001 10:21 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Pembantu


Silvi Tirawaty wrote:

> Rekan netters
>
> Saya mau curhat nih ke balita anda mengenai pembantu saya. Tahun lalu saya
> punya dua orang pembantu untuk mengurus anak saya (sekarang 2 thn) dan
> urusan rumah tangga lainnya. Tarmini (28) dan Harni (17). Keduanya berasal
> dari kampung mertua saya di Purwokerto, dan bertetangga. Kebetulan ibunya
> Tarmini waktu kecil 'ngenger' (ngikut) ke neneknya suamiku dan setelah
> dewasa jadi pengasuh suamiku waktu kecil. Dekatnya hubungan ini
> menyebabkan aku percaya penuh sama Tarmini dalam ngurus anak, kebetulan
> dia juga sayang sama anakku. Awal tahun lalu Harni berenti kerja sama saya
> karena sering brantem dan diomelin sama Tarmini. Beda usia yang cukup jauh
> dan dikampungnya bertetangga membuat Tarmini merasa seperti pengganti
> keluarga Harni yang berkewajiban 'nasehatin' Harni, tapi Harninya jadi
> nggak betah dan keluar. Setelah Harni keluar saya berniat cari pengganti
> Harni, tapi Tarmini berkukuh nggak mau ditemenin lagi, katanya lebih
> tenang kerja sendiri aja dan dia merasa bisa ngehendel semua urusan rumah
> tangga termasuk ngurus anakku. Aku sih ngikut aja. Tapinya belakangan ini
> setelah Harni nggak ada, suaminya Tarmini jadi sering datang ke Jakarta
> dan nginep di rumahku, awalnya sih cuma sehari dua hari dan minta ijin
> dulu, tapi lama-lama bisa sampe seminggu nginep di rumah dan slonong boy
> aja nggak ijin dulu. Terus terang saya dan suami jadi terganggu, dan
> bingung karena kadang saya berpikir kayanya wajar istri di kunjungi
> suaminya, saya juga kalau misah jauh sama suami, duh mana tahan. Dan lagi
> saya lihat suaminya Tarmini cukup ramah ke anakku dan seneng ngajak main
> anakku. Tapi saya juga sebel, koq kaya di rumahnya sendiri aja ya. Saya
> ingin negor, tapi bingung gemana kalau Tarmini minta brenti atau dilarang
> kerja sama suaminya, kasian anakku yang udah deket banget sama Tarmini.
> Atau kami mesti sabar aja ya demi anak.
> Kalau sikap rekan netter lain gemana ya??
>
> Silvi

Yang menjadi pokok permasalahan mbak Silvi apakah karna kedatangan suami
Tarmini
ini, yang mana dia makan dan tidur gratis sementara akan mengganggu kerja
Tarmini..??
Dari curhat anda masalahnya saya ndak menemukan masalah, apakah Tarmini jadi
melalaikan kerjaan atau suaminya kasar sama anak anda, atau malah dia
berbuat nyuri
misalnya.
Kalau yang menjadi permasalahannya adalah suaminya, ya ndak apa-apa saya
kira mbak
seandainya anda kasih tahu aja si Tarmini, bahwa sebaiknya kalau dia hanya
kangen
istri ya tidak apalah kalau hanya nginep 2 sampe 3 hari asal tidak
berminggu-minggu,
dengan alasan ya lebih baik dia juga cari kerjaan laen untuk menghilangkan
rasa
kangen itu. Atau kasihan dong keluarga yang di tinggal di kampung.
Sebenarnya akan lebih solid lagi kalau anda ngasih kerjaan suami Tarmini itu
sebagai
tukang kebun atau apalah, selain anda terbantu kan dia juga ndak sekedar
makan dan
tidur aja. Sekalipun orangnya baik tapi kalau orang kerja di tungguin
suaminya ya
kita sebagai majikan juga rada kikuk kalau nyuruh. Begitu mbak saran saya.


>> Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com

>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



>> Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



Kirim email ke