Mbak Silvi, kalau menurut saya sebaiknya mbak ngajak tarmini ngomong saja,
mbak utarakan tentang keberatan mbak dan katakan terus terang bahwa mbak
juga suami merasa terganggu kalau suaminya sering2 nginep dirumah.
Sekalian mbak bilang kalau mbak mau cari penggantinya harni dan lihat
keadaannya,
apakah dia berubah atau tidak, kalau dia berubah mungkin ada yang dia
sembunyi-
kan dan kita harus waspada. Bukan berarti kita curiga tapi gak ada salahnya
kita
jaga2 jangan sampai kita menyesal kemudian.
Maaf kalau kepanjangan dan ada kata yang salah.

Salam, Bundanya Lintang

Silvi Tirawaty wrote:

> Rekan netters
>
> Saya mau curhat nih ke balita anda mengenai pembantu saya. Tahun lalu
> saya
> punya dua orang pembantu untuk mengurus anak saya (sekarang 2 thn) dan
> urusan rumah tangga lainnya. Tarmini (28) dan Harni (17). Keduanya
> berasal
> dari kampung mertua saya di Purwokerto, dan bertetangga. Kebetulan
> ibunya
> Tarmini waktu kecil 'ngenger' (ngikut) ke neneknya suamiku dan setelah
> dewasa jadi pengasuh suamiku waktu kecil. Dekatnya hubungan ini
> menyebabkan aku percaya penuh sama Tarmini dalam ngurus anak, kebetulan
> dia juga sayang sama anakku. Awal tahun lalu Harni berenti kerja sama
> saya
> karena sering brantem dan diomelin sama Tarmini. Beda usia yang cukup
> jauh
> dan dikampungnya bertetangga membuat Tarmini merasa seperti pengganti
> keluarga Harni yang berkewajiban 'nasehatin' Harni, tapi Harninya jadi
> nggak betah dan keluar. Setelah Harni keluar saya berniat cari pengganti
> Harni, tapi Tarmini berkukuh nggak mau ditemenin lagi, katanya lebih
> tenang kerja sendiri aja dan dia merasa bisa ngehendel semua urusan
> rumah
> tangga termasuk ngurus anakku. Aku sih ngikut aja. Tapinya belakangan
> ini
> setelah Harni nggak ada, suaminya Tarmini jadi sering datang ke Jakarta
> dan nginep di rumahku, awalnya sih cuma sehari dua hari dan minta ijin
> dulu, tapi lama-lama bisa sampe seminggu nginep di rumah dan slonong boy
> aja nggak ijin dulu. Terus terang saya dan suami jadi terganggu, dan
> bingung karena kadang saya berpikir kayanya wajar istri di kunjungi
> suaminya, saya juga kalau misah jauh sama suami, duh mana tahan. Dan
> lagi
> saya lihat suaminya Tarmini cukup ramah ke anakku dan seneng ngajak main
> anakku. Tapi saya juga sebel, koq kaya di rumahnya sendiri aja ya. Saya
> ingin negor, tapi bingung gemana kalau Tarmini minta brenti atau
> dilarang
> kerja sama suaminya, kasian anakku yang udah deket banget sama Tarmini.
> Atau kami mesti sabar aja ya demi anak.
> Kalau sikap rekan netter lain gemana ya??
>
> Silvi


>> Mau kenduri di kantor? Perlu nasi tumpeng? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



Kirim email ke