Date: Sun, 29 Apr 2001 23:42:59 -0700 (PDT)
From: Icad Hanief <[EMAIL PROTECTED]>

Mewaspadai si Bulat Panjang : SOSIS 
22 Apr 2001 14:00:35 WIB


Mula-mula daging dibersihkan terlebih dahulu kemudian
digiling dengan penggiling daging. Penggilingan ini
dimaksudkan untuk memotong serat-serat daging.  Daging
giling kemudian dicampur dengan air es, garam dan
bumbu, lalu diaduk menggunakan alat pengaduk chopper. 
 Pencampuran ini dilakukan pada suhu 4 - 8ºC.  Tujuan
utama proses ini adalah untuk mengekstrak protein dari
daging.

Penggunaan garam, selain untuk rasa juga berfungsi
untuk melarutkan protein yang larut dalam garam. 
Protein inilah yang nantinya akan berfungsi sebagai
pengemulsi alami dalam pembentukan emulsi sosis. 
Pengadukan diteruskan dengan menambah lemak. Pada
pencampuran lemak ini suhu dinaikkan menjadi 10-12ºC
untuk menambah kelarutan lemak dan mempermudah
terbentuknya emulsi.

Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam tempat
pengemulsi (emulsitator) untuk membentuk emulsi yang
stabil. Suhu emulsitator berkisar antara 18ºC - 20ºC. 
Emulsi yang sudah terbentuk secara stabil ini kemudian
dimasukkan ke dalam selongsong (casing) dengan
menggunakan alat stuffer.  Tahap akhir adalah
perebusan sosis untuk mendapatkan sosis masak.
Perebusan ini dilakukan secara bertahap untuk
menghindari pemuaian yang terlalu cepat.   Pemuaian
yang cepat bisa menyebabkan sosis pecah.


Titik Kritis 

Melihat bahan baku dan bahan penolong yang digunakan
serta proses pembuatannya, ada bebeapa titik kritis
yang perlu diwaspasai mengenai kehalalan sosis.
Pertama, yang harus dilihat adalah bahan bakunya,
yaitu daging.   Daging tersebut harus berasal dari
hewan halal, sepeti sapi, ayam atau ikan.  
Kadang-kadang sosis bida juga terbuat dari campuran
beberapa daging, seperti sapi dan babi.  Ini juga
perlu diwaspadai, karena kadang-kadang hanya
dituliskan daging yang paling banyak porsinya.
Kemudian setelah itu harus dilihat juga cara
pemotongan hewannya.  Sebab banyak hewan yang dipotong
diluar negeri tidak dilakukan berdasarkan syariat
islam.

Kedua, hal yang tak kalah pentingnya adalah lemak yang
digunakan.   Kebanyakan sosis dibuat dari lemak hewani
karena akan menghasilkan tekstur yang lebih baik. 
Jika benar berasal dari hewan, maka kita harus
mencermati berasal ari hewan apa.  Sebab kebanyakan
lemak hewani yang beredar berasal dari lemak Babi
karena lebih murah dan produksinya tinggi. Sebenarnya
lemak Nabati bisa juga digunakan untuk pembuatan
sosis.  Caranya, minyak tersebut harus dikentalkan
lebih dahulu dengan menambahkan air dan pengemulsi.  
Pengemulsi yang sering digunakan untuk keperluan ini
anatar lain casein dan gum arabic.

Sebenarnya emulsi sosis dapat terbentuk tanpa harus
menggunakan pengemulsi tambahan, karena didalam daging
itu sendiri telah terdapat pengemulsi alami berupa
protein.   Namun kadang-kadang untuk meningkatkan
kualitas  penampakan, masih ditambahkan beberapa
pengemulsi tambahan yang berfungsi sebagai pengikat
(binder).  Pengikat yang biasa dipakai bisa berasal
dari bahan kimia (chemical binder) atau bahan alami
(natural binder).  Pengikat kimiawi yang sering
dipakai adalah garam polisofat. Sedangkan yang perlu
dicermati adalah bahan pengikat alami.  Bahan ini bisa
berasal dari bahan nabati, tetapi bisa juga berasal
dari hewani, seperti kasein, tepung susu skim dan
tepung darah.

Terakhir, harus dilihat jenis dan spesifikasi
selongsong (casing) yang dipakai.  Selongsong dibuat
dari protein yang diekstrak dari hewan, bisa domba
muda bisa juga dari babi. Untuk itu perlu dicermati
berasal dari hewan apa, bagaimana penyembelihannya dan
seterusnya.  

(Joeit@/IHC/sumber : Jurnal Halal No. 07 )

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Yahoo! Auctions - buy the things you want at great prices
http://auctions.yahoo.com/

Visite my homepage on www.homestead.com/kbeperjuangan/index.html
To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

 

Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/

>> Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
>http://www.indokado.com/kueultah.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Kirim email ke