Biasanya anak usia 3 tahunan sudah mulai tertarik
untuk mengexplore kelamin baik dirinya maupun teman.
Tetapi ada juga yang lebih dini dari itu, apalagi jika
terstimulasi dengan apa yang dia lihat (TV, VCD atau
orang tuanya).
Tindakan yang harus dilakukan antara lain :
1. Tidak main kuda-kudaan lagi, cari alasan untuk
mengalihkan perhatian.
2. Kalau anak menggesekkan alat kelamin ke tempat
tidur, jangan dianggap seabagai suatu kesalahan besar,
cukup katakan "Tititnya jangan di gesek ke tempat
tidur dong, nanti lecet lho kalau udah lecet jadi
sakit' kalau diulang-ulang alihkan ke
permainan/kegiatan lain.
3. Jangan biarkan anak sendiri dan menganggur, karena
dia akan tertarik untuk 'ngutil' lagi.
4. Hati-hati dalam hubungan suami istri, karena
meskipun tidur, kadang ada suara yang masuk dalam
memori anak (terutama saat tidurnya tidak lelap) atau
bahkan anak kaget karena sesuatu dan melihat kegiatan
ortunya. Kalau ada kamar lain, mendingan pindah kamar
dan kunci pintunya.
5. Jangan tunjukkan kegiatan yang menjurus ke hubungan
suami istri, kecuali ciuman atau pelukan sayang ayah
ke ibu, atau ke anak.
6. Awasi tontonan anak, tabloid atau bacaan lain.
7. Kalau anak diasuh orang lain, awasi bagaiman
pengasuh memperlakukannya, jangan sampai anak kita
jadi korban sexual abuse dari orang di sekitarnya.

Pengalaman anak dalam hal seksual bisa berpengaruh
buruk pada orientasi seksualnya di masa datang. Karena
itu celah untuk mengetahui urusan dewasa harus
ditutup. Mengajarkan tentang sex pada anak bukan
berarti menunjukkan bagaimana aktivitas seksual.
Bagi yang muslim, tuntunan tersebut jelas dalam Al
Qur'an yang melarang anak kecil dan hamba sahaya untuk
mengetuk lebih dahulu kamar orang tua pada 3 waktu :
sebelum subuh, saat ortu membuka pakaian luar dan
setelah isya. Pelajaran yang dapat diambil adalah
menjaga anak dari trauma kegiatan seksual orang tua.
Kalau temen mbak khawatir ada baiknya minta nasehat
psikolog anak, tetapi kalau faktor di atas diterapkan
masih besar kemungkinan anak akan lupa pada hobynya
itu.

Mamanya Dafi

--- Ida E Susilawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan Netters,
> 
> begini ini ada titipan pertanyaan dari rekan kantor
> saya.....
> 
> Dia punya anak balita / laki2 / 16 months, anak ini
> seneng banget main
> kuda-kudaan jadi gini si pengasuh/ibu/bapaknya di
> suruh sujud dan si anak
> naik di atasnya sambil digenjot2 gitu.... nach
> setelah diperhatikan sama
> ibunya (temen kantorku)... kok tititnya si balita
> jadi tegang dan satu lagi
> si balita seneng juga naik turun tempat tidur
> jadinya tititnya bergesekan
> ama pinggiran tempat tidur, ....
> 
> rekan BA tolongin donk, apa yg harus dilakukan
> Bapak/Ibunya ? mengigat kita
> khan nggak ngerti apa yg sedang si balita 
> rasakan/pikirkan  dg kegiatan
> itu ?
> ma kasih ya sharingnya ....?
> 
> note : pernah suatu waktu si ibu dikretek...kretek
> punggungnya ( diraguk...
> istilah sundanya) oleh Bapaknya , tapi sambil
> bercanda si Bapak
> mempraktekkan DOG STYLE-nya ke si ibu dan si balita
> melihatnya sambil
> ketawa-ketawa, dan akhirnya si balita ikut2an begitu
> .... dan sampai
> sekarang masih berlangsung lho.... bisa nggak ya
> diterapi ... ?
> 
> 
> rgs,
> 
> Ida


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Make international calls for as low as $.04/minute with Yahoo! Messenger
http://phonecard.yahoo.com/

>> Perusahaan Anda mau kirim bunga papan? Klik, http://www.indokado.com/papan.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






Kirim email ke