Oh sampeyan itu bapak to,
Berdasarkan pengalaman saya (anak saya 4 laki semua) tidur telungkup (kalo
pantat di atas, kelelawar juga kalo tidur pantatnya di atas.......hehhehhe)
itu tidak membahayakan asal:
Sprei bayi jangan mudah lepas, karena akan menutup muka sang bayi
Diawal-awal bulan jangan ada mainan disekitarnya kalau sedang telungkup.
Harus rajin mengontrol, karena banyak juga kasus bayi yang kepalanya
terbungkus sprei.
Wallahu `Alam Bis Shawab....

Pepeng



----- Original Message -----
From: Wienani <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, September 10, 2001 12:22 PM
Subject: [balita-anda] RE: Tidur Tanpa Bantal (artikel di Kompas tahun
80-an) -> menelungkup


> huehehe.. :) saya selalu tersenyum kalau membaca
> postingan bapak (semoga saya enggak salah menyebut
> anda bapak.. :))
>
> Tapi yg terutama antara sesama bapak (saya calon bapak),
> saya jangan di panggil ibu ya.. :)
>
> Kembali ke topik, mama saya bilang kalau bayi di tidur
> kan tengkurap (aku kok jadi bingung antara tengkurap,
> telungkup dan telentang.. ?)
>
> Pokoknya pantat-nya menghadap ke atas.. lah,
>
> itu bisa membuat pernafasan bayi kuat, tapi disatu sisi
> istri saya bilang kalau bahaya sebab enggak bisa bernafas
>
> Kalau boleh tahu pengalaman bapak selama menidurkan bayi
> dengan posisi menelungkup (ini maksud-nya pantat-nya
> menghadap ke atas ya.. ?)
>
>
> TIA - Hanny Wibisono alias Wienani (laki-2 tulen).
>
> > -----Original Message-----
> > From: Ferrasta 'pepeng' Soebardi [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> > Sent: Monday, September 10, 2001 11:56 AM
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: [balita-anda] Re: Tidur Tanpa Bantal (artikel di
> > Kompas tahun 80-an)
> >
> >
> > Ibu Wienani,
> > Saya pernah baca satu artikel di Kompas tahun 80-an (lupa
> > tepatnya) tentang kebiasaan memakai bantal yang di
> > 'jeglong'-kan (ini sudah bahasa Indonesia, soalnya sudah ada
> > "di" dan "kan"-nya....hehhehhehhe) Menurut artikel itu adalah
> > budaya nenek moyang kita (khususnya u/ perempuan) karena
> > dipersiapkan u/ memakai sanggul, jadi harus tidur telentang
> > terus (spy kepalanya rata belakangnya). Penulisnya waktu iti
> > (kami ulangi: itu) mengutip penelitian seorang dokter tentang
> > posisi (kepala) bayi  yang cenderung statis pada beberapa
> > bulan pertama (lali aku berapa bulan). Penulis tersebut
> > mengaitkan kebiasaan orang kita dengan artikel tersebut, dan
> > ditutup pernyataan dokter tersebut, bahwa kebiasaan tersebut
> > membahayakan perkembangan otak sang anak (barangkali
> > kebiasaan tidur satu sisi ya?). Sejak saat itu saya beserta
> > istri selalu menelungkupkan anak-2 saya kalau tidur,
> > alhamdulillah anak saya gak apa-2 dan kepalanya enggak peang
> > kayak bapaknya (padahal saya gak mau pake sanggul lho)
> >
> > Pepeng
>
>
> _________________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
>
>
> >> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/international/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
>
>
>
>


>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
>http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







Kirim email ke