.........Part II

Hal ini tidak akan pernah terjadi jika SIA gagal memberi tingkat nilai yang
mampu menjadikan para penumpangnya loyal. Penumpang loyal inilah yang
bersama manajemen operasional yang unggul telah menjadikan SIA salah satu
perusahaan penerbangan yang paling profitable di seluruh dunia.
Pertanyaannya, apakah kita saat ini berfokus pada kepuasan pelanggan atau
loyalitas pelanggan sebagai tolok ukur keberhasilan kita? 

Penerapan service quality mungkin dapat lebih mudah dijelaskan dengan
membayangkan panggung pertunjukan yang terdiri dari back stage (belakang
panggung), the stage (panggung) dan penonton. Di belakang panggung kita
harus memiliki strategi layanan yang jelas (personal touch atau
accessibility atau reliability atau kecepatan, dan sebagainya). Strategi
layanan ini akan menentukan penjabaran konsep sistem pendukung dan konsep
SDM yang tepat. 

Kepastian tentang konsep strategi layanan, sistem pendukung dan SDM ini
tanggung jawab manajemen puncak. Mutu produk yang dibeli, mutu proses yang
harus dijalani dan mutu para insan pemberi jasa (frontliner, penyelia,
manajemen madya dan manajemen puncak) yang semuanya tersaji di atas
panggung, akan dinilai oleh pelanggan. Penilaian inilah yang membentuk
persepsi pelanggan terhadap nilai yang mereka terima. Jika sesuai dengan
harapan mereka, mereka akan puas dan mungkin akan mengajak orang lain
menonton pertunjukan berikutnya. Sebaliknya, mereka menjadi tidak puas jika
pertunjukan tersebut tidak sesuai dengan harapan mereka. 90% dari mereka
akan menolak menonton pertunjukan berikutnya dan masing-masing akan
mempengaruhi lima orang lainnya untuk turut menolak menonton pertunjukan
tersebut. 

Penguasaan panggung layanan inilah yang disebut sebagai competitive edge
perusahaan dalam menghasilkan nilai bagi pelanggannya. Pertanyaannya,
sudahkah kita benar-benar menguasai panggung layanan kita? 

Pemberi jasa yang unggul selalu mengupayakan setiap elemen organisasinya
(sampai tingkat individu) benar-benar diberdayakan untuk mengelola panggung
layanannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggannya.
Hal ini sangat bertumpu pada mutu kepemimpinan di dalamnya. Pepatah kuno
menyatakan "A rotting fish stinks from the head". Kepemimpinan, dalam
konteks service quality, dapat dinyatakan dalam satu kata. Yaitu, komitmen.
Komitmen berarti keterlibatan penuh, keteladanan, kemampuan dan kemauan
membimbing, dan akhirnya kemampuan menghasilkan pengikut yang juga
berkomitmen tinggi menghasilkan pelanggan yang loyal. 

Bersambung...........part III


>> Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
>http://www.indokado.com/international/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]







Kirim email ke