Maaf untuk yang non-muslim,....

Rabiah dan putrinya dari Jalozai,

dilempari bom ...
kenapa si Ahmad kepalanya dilempari bom ...
kenapa si Jeihan kakinya dipotong oleh ranjau ....
kenapa si Aisyah lengannya hancur terkena pecahan bom ....
kenapa si Syazia mukanya berdarah-darah ..
siapa yang begitu jahat pada teman-temanku

Ummi,..... musim dingin sudah mulai terasa
meremukkan tulang-tulang iga dan jari-jemari mungil kami..

Ummi .... musim panas kemarin
kulit-kulit kami terbakar, 
kata paman panasnya 45 derajat celcius
tanpa makanan dan tempat berteduh,
bencana apalagi yang harus kami hadapi 
di musim dingin ini ....
aku tak tahan Ummi

Bubur gandum yang tersisa tiga sendok
kemarin pagi sudah habis 
Ummi, ... siang nanti kita makan apa ..

Ummi, kenapa negeri kita ?
Ummi,.... aku lapar .. perutku sakit


Rabiah terdiam, matanya kering
tapi di sejauh pandangannya hanya ada 13 juta
anak-anak seperti putrinya . Aziza ...
sudah hampir pasti 7,5 juta
anak akan kelaparan di musim dingin ini .....
mungkin termasuk putrinya.

berserakan di tenda-tenda pengungsi 
di pinggir kota Peshawar


Mata Rabiah terpejam, tangannya membelai lembut 
rambut putrinya.
apakah segalam pemboman itu membuat keluarga-keluarga Amerika
merasa aman dari serangan teroris ?
apakah dendam sudah terbalaskan ?
dendam siapa ?
apakah ibu-ibu Inggris merasa gembira mendengar gelegar peluru kendali
meledak di tengah kampung kami ?

Tempat ini bernama Jalozai ...
kata orang-orang kulit putih yang membawa bantuan kesini,
ini kamp pengungsian terburuk
di dunia .....

selama musim panas lalu
sekitar kampung darurat ini
ada 40 anak mati setiap bulannya, 
karena sengatan panas dan kekurangan air.

yang dibaca orang di koran hanya angka
sedangkan detik-detik ketika anak-anak itu
dicekik oleh kematian, tak terbaca oleh siapapun juga

makanan tak ada, air tak ada, harapan juga tak ada

Ada tenda sumbangan tempat berteduh, sedikit....

Ya, Rabbi .... kuatkan aku.


Rabiah meletakkan keningnya di pasir Afghan yang panas
bersujud menunggu sesuatu yang mungkin datang ...
mungkin tidak ....


Nurul Azka


tulisan dari majalah Hidayatullah edisi 08/th XIV


Apakah masih ada diantara kita yang menyisihkan sebagian zakat maalnya untuk anak-anak 
tersebut ?
Di dalam hati mereka ada malaikat-malaikat, yang melihat ketaatan kita terhadap kasih 
sayang Islam terhadap sesama.


Kirim email ke