Terima kasih atas permintaan maafnya. Dan, mohon maaf kembali, saya merasa
"terganggu" dengan isinya.

Pertama, soal relevansi. Sepertinya tidak relevan materi seperti ini
dimasukan ke dalam milis ini. Ini kan milis tentang balita, bukan tentang
membina keluarga sakinah, apalagi tentang hubungan suami istri.

Kedua, materinya kontroversial. Walau mungkin ini karena keawaman saya dalam
agama Islam, tapi saya harus mengatakan kalau meragukan beberapa isi hadist
di bawah. Hadist-hadist di bawah praktis merontokan sebagian pengetahuan
saya yang minim tentang agama. Beberapa karena saya sebelumnya memiliki
pengetahuan berbeda, beberapa karena saya belum tahu sama sekali.

Seperti menyentuh dan mencium isteri lalu sholat. Setahu saya, itu
membatalkan wudhu. Lalu soal mencampuri isteri di kala haid. Bukankah itu
dilarang isteri. Jadi, benarkah rosululloh melakukan itu?

Apapun,  benar atau tidak, ini pasti menimbulkan perdebatan atau polemik.
Menimbulkan keraguan. Mungkin lebih tepat kalau tanggapan selanjutnya
diteruskan saja dalam milis agama, keluarga sakinah, etc.  Saya sendiri
tidak tahu alamat milisnya yang persis. Mungkin ada rekan yang tahu.

Salam,
GP

----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 15, 2002 11:28 AM
Subject: [balita-anda] Bermesraan ala Kanjeng Nabi


>
>
> "Semoga bermanfaat dan mohon maaf bagi yang tidak berkenan"
> ------------------------------------------------------------
>
> Rasulullah saw merasakan pentingnya bermesraan dengan
> istri, sehingga beliau pun mempraktekkannya untuk
> menghias hari-hari dalam keluarganya, yang
> tecermin seperti dalam hadis-hadis berikut:
>
> 1. Tidur dalam satu selimut bersama istri
>
> Dari Atha' bin Yasar: "Sesungguhnya Rasulullah saw dan
> 'Aisyah ra biasa mandi bersama dalam satu bejana.
> Ketika beliau sedang berada dalam satu
> selimut dengan 'Aisyah, tiba-tiba 'Aisyah bangkit.
> Beliau kemudian bertanya, 'Mengapa engkau bangkit?'
> Jawabnya, 'Karena saya haidh, wahai
> Rasulullah.'
> Sabdanya, 'Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan
> dekatlah kembali kepadaku.' Aku pun masuk, lalu
> berselimut bersama beliau." (HR Sa'id bin Manshur)
>
> 2. Memberi wangi-wangian pada auratnya
>
> 'Aisyah berkata, "Sesungguhnya Nabi saw apabila
> meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya dan
> mengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk
> pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh
> tubuhnya. (HR Ibnu Majah)
>
> 3. Mandi bersama istri
>
> Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Aku biasa mandi bersama
> dengan Nabi saw dengan satu bejana. Kami biasa
> bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam
> bejana)." (HR 'Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)
>
> 4. Disisir istri
>
> Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya biasa menyisir
> rambut Rasulullah saw, saat itu saya sedang haidh".(HR
> Ahmad)
>
> 5. Meminta istri meminyaki badannya
>
> Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya meminyaki badan
> Rasulullah saw pada hari raya 'Idul Adh-ha setelah
> beliau melakukan jumrah 'aqabah." (HR Ibnu
> 'Asakir)
>
> 6. Minum bergantian pada tempat yang sama
>
> Dari 'Aisyah ra, dia berkata, "Saya biasa minum dari
> muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk
> tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat
> saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum,
> kemudian saya mengambil muk,lalu saya menghirup
> isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya,
> lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya
> meletakkan mulut saya, lalu beliau pun enghirup- nya."
> (HR 'Abdurrazaq dan Sa'id bin Manshur)
>
> 7. Membelai istri
>
> "Adalah Rasulullah saw tidaklah setiap hari melainkan
> beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya)
> seorang demi seorang. Beliau menghampiri
> dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga
> beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri
> waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya."
> (HR Ahmad)
>
> 8. Mencium istri
>
> Dari 'Aisyah ra, bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya
> setelah wudhu', kemudian beliau shalat dan tidak
> mengulangi wudhu'nya."(HR 'Abdurrazaq)
>
> Dari Hafshah, putri 'Umar ra, "Sesungguhnya Rasulullah
> saw biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa."
> (HR Ahmad)
>
> 9. Tiduran di Pangkuan Istri
>
> Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Nabi saw biasa
> meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang
> haidh, kemudian beliau membaca al-Qur'an."
> (HR 'Abdurrazaq)
>
> 10. Memanggil dengan kata-kata mesra
>
> Rasulullah saw biasa memanggil Aisyah dengan beberapa
> nama panggilan yang disukainya, seperti 'Aisy, dan
> Humaira (pipi merah delima).
>
> 11. Mendinginkan kemarahan istri dengan mesra
>
> Nabi saw biasa memijit hidung 'Aisyah jika ia marah
> dan beliau berkata,
> "Wahai 'Uwaisy, bacalah do'a: 'Wahai Tuhanku, Tuhan
> Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah
> kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah
> yang menyesatkan." (HR Ibnu Sunni)
>
> 12. Membersihkan tetesan darah haidh istri
>
> Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Aku pernah tidur bersama
> Rasulullah saw di atas satu tikar ketika aku sedang
> haidh. Bila darahku menetes ke tikar itu, beliau
> mencucinya di bagian yang terkena tetesan darah dan
> beliau tidak berpindah dari tempat itu, kemudian
> beliau shalat di tempat itu pula, lalu beliau
> berbaring kembali di sisiku. Bila darahku menetes lagi
> ke tikar
> itu, beliau mencuci di bagian yang terkena darah itu
> saja dan tidak berpindah dari tempat itu, kemudia
> beliau pun shalat di atas tikar itu." (HR Nasa'i)
>
> 13. Bermesraan walau istri haidh
>
> Dari 'Aisyah ra, ia berkata, "Saya biasa mandi bersama
> Rasulullah saw dengan satu bejana, padahal kami
> sama-sama dalam keadaan junub. Aku biasa menyisir
> rambut Rasulullah ketika beliau menjalani i'tikaf di
> masjid dan saya sedang
> haidh. Beliau biasa menyuruh saya menggunakan kain
> ketika saya sedang haidh,
> lalu beliau bermesraan dengan saya." (HR 'Abdurrazaq
> dan Ibnu Abi Syaibah)
>
> 14. Memberikan hadiah
>
> Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata,
> "Ketika Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah, beliau
> bersabda kepadanya, 'Sesungguhnya aku
> pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi
> sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak
> kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja
> Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah
> itu akan dikembalikan.Jika hadiah itu memang
> dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya
> kepadamu."
>
> Ia (Ummu Kultsum) berkata, "Ternyata keadaan Raja
> Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah saw, dan
> hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu
> beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu
> botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan
> pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah."
> (HR Ahmad)
>
> 15. Segera menemui istri jika tergoda
>
> Dari Jabir, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat
> wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu
> beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya,
> lalu keluar dan bersabda, "Wanita, kalau menghadap, ia
> menghadap dalam rupa setan....Bila seseorang di antara
> kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia
> datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal
> yang sama dengan yang ada pada wanita itu." (HR
> Tirmidzi)
>
> Begitu indahnya kemesraan Rasulullah saw kepada para
> istrinya, memberikan gambaran betapa Islam sangat
> mementingkan komunikasi non verbal ini,
> karena bahasa tubuh ini akan lebih efektif menyatakan
> cinta dan kasih sayang antara
> suami istri.
>
> Wassalam,
> Bapaknya Fachri
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke