Pak Abdillah dan teman2 milis BA,

Komentar saya yg lalu memang SENGAJA saya fokuskan
ke ACARA TV krn hal inilah yg telah diakui oleh semua ahli
perkembangan anak.

Utk masalah stimulasi audio visual dari tv yg bersamaan, hal ini
memang masih menjadi perdebatan. Yah... seperti halnya MMR 'kali ya...

Menurut saya, yg JELAS, kita harus MEMBATASI berapa lama
anak kita boleh nonton TV. Ini yg di komentar saya yg lalu belum
saya masukkan.

Kmd, mengomentari artikel berikut......

>
Kemampuan untuk memusatkan perhatian juga mengandalkan sistem visual ini.
Sementara itu gambar-gambar televisi yang berubah secara cepat tiap 5 - 6
detik pada kebanyakan tayangan acara dan 2 - 3 detik pada iklan, membuat
otak pikir tidak punya kesempatan memproses image. Padahal otak pikir perlu
5 - 6 detik untuk memproses gambar begitu mendapat stimulus.
>

banyak hasil penelitian yg justru bertentangan dg hal diatas.
Mungkin banyak teman2 yg menerapkan pengajaran kemampuan bahasa
dan matematika menggunakan FLASH CARD. Flash card ini dilakukan
dg kecepatan 1 kartu per detik. Saya sendiri menerapkan metode yg hampir
sama,
yaitu METODE SICHIDA, dg kecepatan 2-3 kartu per detik.... dan utk
memudahkannya,
Pusat Penelitian Pengembangan Anak Sichida ini menyediakannya dalam bentuk
video.

Mengapa begitu cepat ?
Karena yg dilatih dari metode tsb adalah OTAK KANAN, yg mampu menyerap
memory dg kecepatan sangat tinggi dan jumlah yg sangat banyak.
Jika kecepatannya rendah, seperti 5-6 detik di artikel tsb, akhirnya yg
digunakan utk mengingat/memorynya adalah OTAK KIRI.

Anak2 balita banyak menggunakan otak kanannya, tetapi begitu masuk SD,
HANYA otak kiri saja yg diasah di sekolah, shg perkembangan otak kanan
kurang berkembang. Padahal, kecerdasan anak tidak hanya ditentukan
oleh kemampuan otak kiri saja. Dg berkembangnya juga otak kanan dg baik,
kecerdasan anak akan meningkat pesat.

Contohnya yg saya lihat sendiri, bgmn murid2 sekolah sichida ini mampu
membaca 1 JILID buka HANYA 2-3 menit !  Mereka membaca menggunakan
otak kanan. Sedangkan kita menggunakan otak kiri utk membaca.

Mengenai perbedaan otak kanan dan otak kiri dan bagaimana cara efektif
utk mengembangkannya, saya sedang mencoba utk memaparkannya
dalam sebuah buku. Terlalu panjang kalau dibahas disini.

Itu sharing dari saya, komentar dari teman2 ditunggu supaya diskusinya
tambah rame :)

Oya, banyak yg menanyakan ttg video pengembangan otak kanan dan kiri
yg saya sampaikan di email yg lalu.
Lihat saja di websitenya di :
www.small-fry.com

Harga videonya tidak terlalu mahal, tapi ongkos kirim dari USA-nya
yg cukup mahal :((


Salam,

Taufan
www.balitacerdas.com



-----Original Message-----
From: Syah, Tengku Abdilah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, April 05, 2002 4:07 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] RE: Komentar saya ( was : Matikan saja TV anda)


Absolutely......kita tidak bisa 100% menghindari tv.
Tapi yg cukup menarik dari artikel itu:

Timbul pertanyaan, apa yang terjadi pada anak yang sedang tumbuh dan
berkembang jika mereka dipapari rangsangan audio dan visual pada saat
bersamaan?
Berapa banyak kemampuan otak yang hilang atau bahkan tidak berkembang akibat
kebiasaan itu?

Kalimat diatas tidak membicarakan materi acara tetapi lebih kepada
rangsangan audio dan visual dari tv saat bersamaan.......kemudian..

Pertanyaannya kemudian, apa kerugian otak dengan menonton televisi?
Televisi sesungguhnya hanya memberikan informasi kepada dua indera: mata dan
telinga. Padahal ketajaman visual dan pandangan tiga dimensional pada anak
belum berkembang sepenuhnya sampai usia empat tahun. Gambar yang dihasilkan
layar televisi itu gambar dua dimensi, tidak fokus dan kabur karena tersusun
dari titik-titik sinar. Itu membuat mata anak-anak harus memaksa diri agar
gambar menjadi jelas.

. . . . . . .coba simak artikel selanjutnya.

Kemampuan untuk memusatkan perhatian juga mengandalkan sistem visual ini.
Sementara itu gambar-gambar televisi yang berubah secara cepat tiap 5 - 6
detik pada kebanyakan tayangan acara dan 2 - 3 detik pada iklan, membuat
otak pikir tidak punya kesempatan memproses image. Padahal otak pikir perlu
5 - 6 detik untuk memproses gambar begitu mendapat stimulus.


.......kemudian pada tulisan selanjutnya

Bagaimana dengan Sesame Steet, misalnya? Bukankah acara itu mendidik dan di
sana anak diajari cara membaca?
Sesame Street dan kebanyakan acara televisi untuk anak, papar Susan,
meletakkan belahan otak kiri dan sebagian belahan otak kanan ke dalam
gelombang alfa (slow wave of inactivity). Televisi membius fungsi-fungsi
otak pikir dan merusak keseimbangan serta interaksi antara belahan otak kiri
dan kanan.

........seterusnya..

Karena itu terjadi dalam tubuh tanpa diikuti gerakan-gerakan yang sesuai
dari anggota badan, maka acara-acara TV tertentu sesungguhnya meletakkan
kita ke dalam suatu keadaan stres atau kecemasan kronis. Berbagai studi
menunjukkan, pada orang dewasa yang mengalami stres kronis pertumbuhan
belahan otak kirinya terhenti (atrophy).
Ketika otak anak dipapari rangsangan visual sekaligus suara, yang diserap
hanyalah visualnya. Ilustrasi tentang fenomena ini dapat dilihat pada
sekelompok anak (6 - 7 tahun) yang disuguhi tontonan video yang suaranya
tidak sesuai dengan gerakan visualnya. Begitu ditanya, mereka tidak ngeh
kalau suara dan gambarnya tidak klop. Itu artinya, mereka tidak menyerap isi
tontonannya. Begitu pula dengan Sesame Street

....dan disambung keterangan lain pada artikel selanjutnya.

Coba deh bapak/ibu sekalian baca artikel tersebut sekali lagi.
Isi dari artikel tersebut lebih memaparkan efek audio visual yg dikeluarkan
oleh TV bukan hanya materi dari acara tv itu sendiri.
Memang pada artikel tersebut tdk menganalisa segi positif dari tv  seperti
yg dikatakan pa' Taufan, apa karena negatifnya > positifnya ???

But anyway..........semua itu diserahkan kepada kita semua selaku orangtua.
Yg mana, sudah pasti akan memberikan yg terbaik kepada anak2 kita, untuk
tumbuh dan berkembangnya.


Regards,
abdillah



                -----Original Message-----
                From:   [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
                Sent:   Friday, April 05, 2002 10:17 AM
                To:     [EMAIL PROTECTED]
                Subject:        RE: [balita-anda] RE: Komentar saya ( was :
Matikan saja TV anda)

                -----Original Message-----
                From: Taufan Surana
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
                Sent: Friday, April 05, 2002 8:37 AM
                To: [EMAIL PROTECTED]
                Subject: [balita-anda] RE: Komentar saya ( was : Matikan
saja TV anda)





>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke