- Asam Urat -

Tengah malam Iwan tiba-tiba terbangun. Gara-garanya sendi ibu jari kaki
kanannya terasa nyeri dan kaku. Kulit di atas sendi itu tampak membengkak
kemerahan. Baru pertama kali pemuda berusia 20-an ini merasakan pengalaman
seperti itu pada dirinya.
Dari hasil pemeriksaan darah ternyata diketahui, kadar asam urat dalam
darahnya meningkat menjadi 9 mg%. Normalnya, kadar asam urat kurang dari 7
mg%. Usut punya usut biang keladinya ternyata kedoyanan Iwan pada makanan
yang mengandung purin kadar tinggi, seperti soto jeroan sapi, sate kambing,
paru goreng, dll. Jenis makanan seperti itu memang mudah meningkatkan kadar
asam urat dalam darah. Ujung-ujungnya, Iwan pun menderita gangguan tadi,
yang dalam ilmu kedokteran disebut artritis gout.

Asam urat atau uric acid merupakan hasil akhir nucleic acid atau metabolisme
zat purin (salah satu unsur protein) dalam sel tubuh. Asam urat ini dibawa
ke ginjal melalui aliran darah untuk dikeluarkan bersama air seni. Ginjal
yang sehat akan mengatur kadar asam urat dalam darah agar 
selalu dalam kadar normal. Namun, asam urat yang berlebihan tidak akan
tertampung dan terolah seluruhnya oleh tubuh. Kelebihan itu akhirnya
menumpuk pada sendi dan jaringan.

Asam urat, dalam jumlah terbatas, juga diproduksi dari makanan yang dicerna.
Asam ini lewat usus besar akan dihancurkan bakteri menjadi zat kimia yang
dikeluarkan bersama faeses.

Produksi asam urat yang berlebihan berisiko tinggi terhadap beberapa
gangguan seperti penyakit artritis gout, batu ginjal, kerusakan ginjal,
serta tekanan darah tinggi. Gangguan artritis gout merupakan salah satu
jenis rematik (ada lebih dari 150 jenis artritis). Kelainan metabolik ini 
kebanyakan menyerang sendi-sendi perifer atau tunggal.

Gejala nyeri dan kaku bersifat akut pertama-tama menyerang sendi-sendi ibu
jari kaki (sendi bunion) sampai ke jari-jari lain. Pada taraf lebih lanjut,
bisa sampai pergelangan kaki, lutut, siku, serta sendi-sendi kecil lain pada
tangan. Siksaan nyeri dan pembengkakan tersebut sering kali menyebabkan
penderita sulit berjalan. Malah ada kalanya peradangan disertai demam dan di
daerah sendi yang bengkak terasa panas. Penderitaan bisa berlangsung 24 - 36
jam. Bahkan, bisa lebih lama lagi tergantung parah tidaknya peradangan.

Namun, serangan akut artritis gout tidak selalu harus dalam keadaan asam
urat tinggi. Fluktuasi kadar asam urat yang cenderung turun-naik, juga bisa
mengakibatkan serangan akut. Misalnya, seseorang dengan kadar asam urat
normal bisa terkena serangan akut beberapa jam setelah makan semangkuk soto
jeroan sapi. Soalnya, soto ini menyebabkan kadar asam urat naik secara
mendadak. Sebaliknya, seseorang dengan kadar asam urat tinggi bisa mendapat
serangan akut kalau melakukan diet terlalu ketat atau minum obat penurun
asam urat (allopurinol) dosis tinggi. Diet ketat atau konsumsi obat tersebut
menyebabkan kadar asam urat turun drastis (di bawah 5 mg%).

"Paling tepat, kadar asam urat tidak diturunkan secara drastis, tapi secara
perlahan-lahan," kata dr. Caecilia R. Padang, Ph.D., FACR, konsultan
rematologi dari Pusat Rematik Indonesia, Jakarta. Setelah serangan pertama,
saran Caecilia, sebaiknya kadar asam urat terus dipantau. Kalau sampai 
mendapat serangan kedua, serangan-serangan akut berikutnya bakal semakin
sering muncul, bahkan berkepanjangan dan kronis.

Selain dari makanan, alkohol (termasuk tape dan tuak), serta obat-obatan
tertentu seperti obat bersifat diuretik penurun tekanan darah tinggi
(menaikkan produksi air seni dan mineral), atau dosis kecil aspirin dalam
jangka panjang untuk mencegah serangan jantung, pun bisa melambungkan kadar
asam urat. "Memang kedua macam obat tersebut sering menjadi pemicu pada
pasien berpotensi gout. Namun, hal ini jarang terjadi pada individu yang
tidak mempunyai bakat gout," jelas Caecilia, yang meraih gelar doktornya di
Australia.
Jangan ditunda

Caecilia menambahkan, bila kadar asam urat dalam darah terlalu lama
dibiarkan di atas 7 mg%, kristal monosodium urat (MSU) akan menumpuk dalam
sendi-sendi dan jaringan. Kumpulan kristal ini lama-kelamaan membentuk
gumpalan di bawah kulit, yang kemudian membentuk tophi. Bila endapan 
kristal MSU terjadi dalam ginjal, bisa mengakibatkan terjadinya batu ginjal,
bahkan bisa merusak jaringan ginjal, yang dikhawatirkan akan mengakibatkan
gagal ginjal.

Untuk mengurangi risiko terkena gangguan ginjal, selain kadar asam urat
terus dipantau dan diobati, disarankan agar penderita minum banyak air putih
(1 - 2 l sehari atau 3 - 4 l di musim panas). Warna serta bening tidaknya
urine dapat untuk menilai cukup tidaknya konsumsi air. Khusus 
ketika bangun pagi, warna urine pertama biasanya lebih tua dan kurang
bening. Setelah itu, warna urine seharusnya bening.

Gout sering kali disertai penyakit tekanan darah tinggi (22%) dan batu
ginjal (13%). Ada kalanya, gout juga menjadi pemicu penyakit jantung koroner
dan diabetes mellitus atau kencing manis. Sekitar 86% gangguan ginjal
ditemukan pada penderita artritis gout di Minahasa. Namun, belum 
jelas apakah gangguan ginjal menyebabkan kadar asam urat meninggi atau
sebaliknya. Perlu pula diteliti apakah tekanan darah tinggi yang sulit turun
juga ada hubungannya dengan faktor gangguan ginjal. Jadi, faktor risiko
pemunculan artritis gout bisa karena sejarah keluarga, pola makan, 
kegemukan,serta gangguan ginjal.

Sekali terjerat penyakit ini, seseorang harus memperhatikannya seumur hidup.
Dengan mempelajari riwayat penyakit keluarga, mengatur pola makan, rajin
mengontrol serta mengobati secara teratur, artritis gout akan mengalami masa
remisi. Artinya, bila asam urat tetap dipertahankan pada 
kadar normal, serangan gout diharapkan tidak akan berulang kembali. (Nanny
Selamihardja)


Demi Kesembuhan, Lakukan Diet
Untuk pencegahan atau penyembuhan artritis gout, dr. Caecilia Padang
menyarankan agar penderita memperhatikan makanan sehari-hari sepanjang
hidupnya. Berikut ini makanan tinggi purin yang harus dikurangi atau
dihindari penderita gout.

1. Bila kadar asam urat di atas 7 mg%, makanan yang dihindari adalah:
Alkohol (bir, wiski, anggur, tape, tuak).
Remis, udang, tiram, kepiting.
Makanan kaleng: corned beef, sarden, dll.
Jeroan: hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus.
Ekstrak daging: kaldu kental.
Beberapa buah-buahan: durian, apokat, dan air kelapa.

2. Makanan yang dibatasi:
Ikan.
Daging: kambing, sapi, ayam.
Kacang, belinjo/emping, oncom, tempe.
Beberapa jenis sayuran: brokoli, bayam, kangkung, kol, taoge.

Untuk alternatif pengobatannya hubungi saya via japri.


Dari majalah Intisari - Januari 1998


************

Semoga Bermanfaat


Dede Maulana
Distributor Forever Young Indonesia
I-614832
Anda ingin mempunyai Bisnis Sampingan yang secure dan Transfaran ?
Bergabunglah bersama kami dan dapatkan ebooknya secara gratis 
dengan mengirimkan email kosong ke :
[EMAIL PROTECTED] dengan subject : ebook Gratis atau 
Silahkan lihat di http://www.swausaha.com/members/maulana.html


>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke