Pak Dadan,
Setahu saya stress pasca melahirkan bisa disebabkan baik karena fisik maupun mental.
Fisik, misalnya karena kondisi tubuh masih lemah atau mungkin masih merasa sakit pada 
bagian tubuh yang dijahit, kemudian juga 'kegemukan' atau kelebihan berat badan.
Sedangkan mental, lebih banyak menyangkut kondisi kejiwaan nya bisa berakibat : tidak 
merasa percaya diri dengan penampilannya karena kini sudah tidak langsing lagi 
(jadinya kurang berminat untuk sosialisasi); kurang percaya diri termasuk dalam 
berhubungan dengan suami (apalagi kalau suami sering meng-kritik tubuhnya yang 
'gendut'-> istri jadi merasa tidak dicintai lagi oleh suami); lelah fisik dan mental 
karena merawat anak tidak seperti bayangannya semula (ternyata harus sering bangun 
malam, mengganggu karir-nya, dsb); hubungan dengan suami menjadi 'lain' karena 
perhatiannya sekarang sudah tidak 100% ke suami, melainkan juga harus ke anak; merasa 
diperlakukan tidak adil karena 'menderita' sendirian (sementara si suami malah 
enak-enak dan santai aja, baik saat mengandung, melahirkan sampai merawat anak) 
sehingga anak dianggap sebagai beban bukan sebagai sumber kebahagiaan, dst, dst.

Semua itu bisa menimbulkan stress paska melahirkan yang memang gejalanya bisa ringan 
sampai berat : sekedar stress sampai depresi. Dan justru obat paling mujarab dari 
suami. Suami lah yang harus peka terhadap istri, mendampingi saat-saat sulit, dan 
memberikan penghiburan bahwa ia masih mencintai istrinya apapun kondisinya, kemudian 
memberikan bantuan dalam perawatan anak sehari-hari, dsb.
Kalau memang diperlukan bantuan psikolog, bisa saja agar masalahnya bisa lebih jelas.

Segitu dulu pak Dadan, semoga bisa membantu.

regards,
mama Rian & Rayfan


> -----Original Message-----
> From: Dadan Ramdhan Agusman [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Subject:      [balita-anda] Baby Blue
> 
> Dear Netters
> 
> Ada yang bisa sharing mengenai stress Ibu pasca kelahiran. Saudara saya
> mengalami yang kata orang disebut baby blue sampai sekarang padahal anaknya
> sudah berumur 1,5 tahun apakah hal tersebut normal. Ada ngga dokter yang
> bisa bantu untuk hal tersebut. thx
> 
> Salam
> 
> Dadan
> 

Kirim email ke