SURABAYA (Media): Ibu-ibu hamil harus hati-hati dengan adanya virus
dengue penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, virus
tersebut dapat menyebabkan kematian janin.
Perubahan musim pada Mei dan Juni membuat perkembangbiakan nyamuk Aedes
Aegypti dan Anopheles mengalami peningkatan. Hal ini dikatakan peneliti
Tropical Deceace Center Universitas Airlangga Dr dr Erry Gumilar D saat
seminar Kewaspadaan Terhadap Demam di Surabaya, kemarin.
Menurut Erry, kecenderungan
DBD menyerang orang dewasa, belakangan ini semakin meningkat. Berbeda
dengan dahulu, DBD hanya cenderung menyerang usia anak-anak, tetapi saat
ini juga menyerang orang dewasa. ''Yang perlu diwaspadai adalah apabila
virus menyerang ibu hamil, karena ini termasuk kasus baru,'' tegasnya.
Apabila DBD menyerang ibu hamil, virus selanjutnya akan menembus ke
janin dan menularkan penyakit itu. Dari pengalaman beberapa kasus yang
dihadapi, Erry menambahkan, apabila ibu hamil terserang DBD maka akan
berdampak pada kekebalannya yang selanjutnya juga akan memengaruhi janin.
Kehamilan itu bisa memperburuk penyakit demam berdarah atau penyakit itu
akan memperburuk kehamilan.
''Akibatnya, ibu hamil bisa alami pendarahan berat dan yang lebih fatal
janin akan meninggal,'' katanya.
Erry menambahkan, virus demam berdarah yang ditularkan ibu hamil kepada
bayinya bisa tetap ada dalam tubuh bayinya. Menurut dia, apabila bayi itu
mempunyai antibodi yang tinggi, dia bisa tetap hidup. Sebaliknya, kalau
antibodinya rendah, bayi itu bisa diberi antibodi secara terus-menerus
seumur hidup.
''Hanya sayangnya, sampai sekarang belum ditemukan antivirus penyakit
demam berdarah terutama untuk bayi yang tertular virus dari ibunya.''
Pada periode Januari hingga Mei, menurut Erry, ada sekitar 500
penderita demam berdarah masuk rumah sakit. Walaupun angka kematian akibat
DBD sangat kecil sekitar 0,5%, tapi menurut Erry, jumlah penderita demam
berdarah cenderung meningkat dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, dr Parwati Setiono Basuki mengatakan, pada kondisi lebih
ringan yaitu demam dengue (DD), pasien bisa berobat jalan. Pada fase demam
dianjurkan agar dilakukan tirah baring. Menurut Parwati, pemberian cairan
dan elektrolit per oral, jus buah, sirup, susu selain air putih untuk
mengatasi defisit yang mungkian timbul karena keringat banyak, tidak mau
makan/minum, dan diare.
''Obat antipiretik/sedative atau kompres bisa diberikan apabila
diperlukan,'' tegas Parwati.
Selanjutnya Parwati menambahkan, untuk menurunkan suhu tubuh penderita
maka bisa diberi parasetamol. Sedangkan obat-obatan asetosal/salisilat
merupakan indikasi kontra karena dapat menimbulkan gastritis, pendarahan
atau asidosis.
(HS/V-2)