Dear netters,
Saya pengen sharing pengalaman ttg problem BAB pd anak.... Anak saya, Athaya, 2,5 thn, punya pengalaman sejak usia 3 bulan (full ASI) susah bab. Pola makan kaya serat sudah saya terapkan tetapi tidak membantu (jus pepaya,agar2, alpukat, minum cairan banyak, bayam, dan dia jarang menolak makanan). Akhirnya kadang hrs dibantu oleh pencahar, baik mll oral maupun anus. Hal ini berlangsung sampai usianya 1.5 thn. Khawatir akan pemakaian pencahar yg terus menerus, saat cuti ke Jogja, kami berinisiatif ke DSA dan disarankan utk melakukan rontgen pd saluran pencernaan anak kami dg metode kontras. Dari hsl diagnosa awal diduga kemungkinan ada segmen tertentu di saluran pembuangan akhir yang syarafnya tidak berkembang (hisprung disease), dan m'akibatkan gangguan pd fungsi peristaltiknya shg disarankan segmen tsb dioperasi/dipotong. Krn masih ragu2 disamping anak saya masih kecil, kami berkonsultasi ke DSA lain di daerah kami (Bontang) utk mencari second opinion. Berdasar pemeriksaan 3 dr. bedah di Bontang dan setelah dilakukan tes kontras ulang, kami disarankan utk melakukan operasi di Jkt, dan saya memilih ditangani oleh dr. Darmawan (sp. bedah anak senior) berdasarkan reference dari bbrp kerabat/dr. senior di Jkt. Dari hasil konsultasi intensif dg dr. Darmawan (ttg kebiasaan sehari2 dlm hal pemberian makan/minum dan bab), beliau ngga ingin gegabah mlkkn operasi, krn beliau belum sepenuhnya yakin akan diagnosa hisprung tsb, disamping adanya 'faktor penyulit' pasca operasi. Atau dg kata lain: udah keburu dibelek/dioperasi, ternyata bukan hisprung....? Akhirnya tindakan yg diambil adalah operasi ringan utk melebarkan rectum/lubang anus dan melakukan anuscopi (peneropongan di saluran pencernaan). Hasilnya tidak ditemukan sesuatu yg abnormal, namun dari pemeriksaan jaringan tetap ada sejumlah segmen tertentu yg tidak bersyaraf (aganglion). Disarankan pula berkonsultasi ke ahli pencernaan anak utk kemungkinan adanya problem pada enzim pencernaan. Oleh Prof. Suharyono (Sp. pencernaan anak, berpraktek di Lab. Fiducia or MMC), diberi obat puyer/racikan utk memperbaiki kondisi enzim, plus bubur Preda, madu dan Powermix/colustrum pengganti. Disamping itu ada beberapa aturan makanan/susu yg boleh dan tidak boleh dimakan (aneka mie,makanan olahan) disamping aturan/jadwal makan dan minum pd jam2 tertentu. Terus terang sulit utk meniru persis jadwal tsb, namun saya lebih menekankan pada pemberian obat, madu dan powermix. Sampai sejauh ini kelihatannya cukup membawa hasil, Athaya tidak perlu lagi pake obat pencahar meski bab-nya belum tiap hari, badannya sehat dgn berat badan yg seimbang. Sharing info ini sekaligus menjawab pertanyaan Ibu Eka via japri (maaf baru sempat dijawab), semoga bermanfaat, dan maaf kalo terlalu panjang..... Salam, i r a >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]