Dear Mbak Lina,

Ini ada Tips kalo ambil Asuransi Pendidikan dari mailing list balita-anda, mudah2an 
bermanfaat.

Regards, 

Ade M


-----Original Message-----
From: Daysi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Wednesday, May 08, 2002 12:21 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Asuransi Pendidikan

Saya coba sharing point-point yang biasanya saya perhatikan waktu saya
memilih asuransi pendidikan.. kebetulan saya sempat menerima banyak tawaran
asuransi pendidikan dan akhirnya saya bisa menentukan mana yang paling cocok
untuk saya dan keluarga.

Tentunya, ibu sendiri harus tahu mana yang paling cocok untuk keluarga
ibu... intinya kalau memilih itu begini.. ambil asuransi yang memberikan
benefit untuk tertanggung maupun ahli warisnya baik jika tertanggung diberi
umur panjang maupun tidak..

Biasanya yang saya lihat ini :

1. PERUSAHAAN yang menawarkan asuransi..

Ada yang anak perusahaan international, ada yang perusahaan dalam
negri/BUMN? Ada yang bagian dari divisi sebuah bank.. ada yang joint venture
antara perusahaan international dan bank dalam negri.

Sekarang ibu lebih save yang mana? Ada yang lebih suka yang sesuai agama,
ada yang lebih suka perusahaan international.. kalau saya sendiri lebih
memilih perusahaan yang punya nama internasional, dan menjamin meskipun
cabang yang di Indonesia tutup pun kita masih bisa mengajukan klaim ke
kantor pusat maupun di negara lain.. bahkan kita bisa klaim dimanapun kita
berada.. (meskipun saya sendiri nggak pernah jalan-jalan ke luar negeri).
Kalau tentang peringkat perusahaan asuransi.. saya bilang sih nggak usah
terlalu percaya.. soalnya saya sendiri tahu kalau peringkat perusahaan
asuransi itu berbeda-beda tergantung versi "majalah" atau surveyor
pembuatnya.. bahkan kadang-kadang peringkat tahun berapa masih juga
dibangga-banggakan.. jadi jangan dijadikan faktor utama peringkatnya..

2. KAPAN BISA AMBIL ASURANSI
Ada dua macam nih.. ada yang baru bisa kalau anaknya sudah ada alias sudah
lahir..ada yang sudah bisa diambil meskipun anaknya belum lahir (bahkan
meskipun nggak punya anak).. kalau saya pilih yang kedua.. seperti waktu
saya ngambil asuransi pendidikan untuk anak kedua saya yang sebetulnya
sekarang belum lahir.. karena yang namanya asuransi pendidikan itu kan kita
ambil supaya pendidikan anak terjamin ke depannya.. sementara kita nggak tah
u apa yang bisa terjadi dengan orang tuanya.. katakanlah ibu sedang hamil
atau bahkan baru berkeinginan hamil.. misalnya bapak yang bekerja.. kalau
terjadi sesuatu dengan bapak sebelum si kecil lahir.. atau sebelum kita tahu
bahwa sebenarnya kita hamil.. kita bakal lintang pukang kalau belum tercover
asuransi pendidikan.. kalau sudah kan aman.. atau ibunya yang jadi
tertanggung misalnya, kan kita nggak tahu apa yang terjadi pada saat
persalinan misalnya.. (kita cuma bisa berdoa dan berusaha, takdir Tuhan yang
menentukan). Saya malah sudah ambil begitu saya menikah.. (meskipun ternyata
saya baru punya anak 2 tahun sesudahnya).. dengan pertimbangan.. saya dan
suami saya masih muda umurnya (sehingga premi lebih murah).. dan mumpung
masih kuat bekerja dan bisa membayar premi.. kalau nunggu anak lahir yah..
siapa yang tahu kalau diberinya misalnya pas kita nggak bisa cari nafkah..
namanya jaga-jaga..

3. MANFAAT YANG DIDAPAT
a. Biasanya selain biaya pendidikan, ada juga asuransi jiwa tertanggung,
yang artinya jika tertanggung (Bapaknya misalnya) meninggal dunia maka ahli
waris akan terima 100% Uang Pertanggungan disamping biaya pendidikan itu
sendiri.

Untuk asuransi jiwa ini.. tanyakan ke agent/consultantnya.. apakah masih
akan diterima 100%nya seandainya tertanggung meninggalnya setelah masa
pembayaran premi atau masa polis berakhir? Karena ada (banyak) yang hanya
membayarnya kalau meninggalnya selama pembayaran premi.

b. Manfaat biaya pendidikannya sendiri juga belum tentu akan diterima lho..!
Maksudnya begini.. ada perusahaan asuransi yang kalau si anak meninggal,
maka semua premi yang dibayarkan akan dikembalikan.. ada lagi yang meskipun
anak meninggal, manfaat pendidikan tetap dibayarkan.. jadi bisa dimanfaatkan
untuk hal-hal lainnya..

Kalau saya sih milih yang kedua.. karena kalau premi dikembalikan bila anak
meniggal itu namanya sama aja kayak kita minjamin modal usaha cuma-cuma sama
perusahaan asuransinya.. lha kok enak kita misalnya udah bayar 10x (10
tahun) Rp 2juta, lalu karena ada musibah premi kita dibalikin semua dan
polis berhenti.. kalau gitu ya mending saya tabungin atau depositoin aja..
lumayan udah pasti lebih dari 20 juta.. tapi itu tersera sih.. tiap orang
kan beda-beda kebutuhannya..

4. BESAR MANFAAT
Bandingkan besar manfaat dengan akumulasi premi (seandainya tertanggung
hidup terus sampai masa pembayaran premi berakhir), ini kalau ibu mau
membandingkan antar produk perusahaan asuransi.. yang pasti harus lebih
besar..

Tapi ini bisa jadi juga "trik" perusahaan asuransi.. saya sendiri menemukan
ada perusahaan seolah2 ada yang manfaat presentase totalnya lebih besar
daripada perusahaan lainnya, tapi ternyata manfaatnya besar dibelakang..
misalnya SD cuma terima 10 % SMP terima 15% SMA terima 20% Kuliah terima 40%
, lulus kuliah terima 100% etc.. bedakan dengan yang memberikan besar di
depan.. misalnya SD 20% SMP 30%.. dst.. kalau Ibu hitung yang memberikan
besar di depan (SD 20%) bisa lebih menguntungkan daripada yang SD 10% karena
kalau uang tersebut tidak dipakai dan ditabung, maka pada akhir polis kalau
ditotal ternyata manfaatnya jauuuhh lebih besar daripada yang ngasih manfaat
kecil di depan.. apalagi masuk SD sekarang biayanya besar boo!!

5. PEMBAYARAN PREMI
Ada yang bisa setahun, 6 bulanan, atau 3 bulanan.. kalau bisa pilih yang
sesuai kemampuan... kalau saya kebetulan ngambilnya pas habis dapat bonus
tahunan.. jadi saya ambil yang tahunan.. tidak membebani setiap 3 bulanan..
dan nggak kena bunga.. tapi jangan menunda ambil polis hanya karena mau
ngepasin sama pemberian bonus tahuunan.. ambil aja secepatnya.. bayar aja
pakai yang 3 bulanan atau 6 bulanan supaya duitnya nggak keburu dipakai buat
belanja yang lain..

Kayaknya sharing saya ya 5 point itu deh yang utama..  kalau ibu jadi ambil
polis.. pastikan diisi dengan sejujur-jujurnya.. (daripada nanti malah gak
dapat manfaat), lalu kalau sudah jadi polisnya minta agent/consultantnya
menjnelaskan rinci isi klausul-klausulnya.. kalau perlu minta semua form
atau pahami cara mengajukan klaimnya.. dan minta juga
alamat/telpon/email/website untuk mengontak perusahaan itu.. jangan hanya
mempunyai alamat si agent.. karena agent belum tentu terus bekerja di sana..

Paling nggak.. 5 point itu deh yang bisa saya sharing sesuai pengalaman
saya..
Lebih untuk milih polisnya sih.. nanti kalau udah pasti dan tinggal nentuin
premi, uang pertanggungan sama umur anak di polis.. diitung lagi mana yang
paling cocok en paling nguntungin.. :)

Yang pasti.. tanya deh sebanyak-banyaknya ke agent/consultantnya.. kalau
masih bingung atau belum jelas.. tanya terus atau minta dijelaskan sampai
bener2 jelas.. karena kita harus tahuu luar dalam tentang asurnasi yang saya
ambil.. ada teman kantor saya yang percaya aja sama agentnya.. nggak salah
siih.. tapi dia jadi nggak tahu kapan aja bisa klaim.. kapan dan kenapa
klaim nggak diterima.. dan gimana caranya.. Ibu tanya juga ke teman-teman
lain yang sudah ambil asuransi misalnya..

Selamat ngambil asuransi!




>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke