Halo semuanya,

Di Kompas Cyber Media ada artikel yg berhubungan
dg topik diskusi kita. Artikelnya saya forwardkan
di bagian bawah email ini.

Semoga bermanfaat.

salam,

Taufan
--------------------------------
Ingin meningkatkan kecerdasan anak balita anda ?
Kunjungi www.balitacerdas.com
Atau, kirimkan email kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]
--------------------------------

forwarded message:
----------------------------

Belajar Bahasa Sejak Bayi..!
Jakarta, KCM

· Bahasa isyarat atau bahasa lisan sama saja
· Sebaiknya diperkenalkan pada anak-anak sejak dini
· Mempercepat pemahaman bahasa ketika dewasa

Penelitian terbaru mengindikasikan:
Apabila manusia telah diperkenalkan pada beberapa jenis
bahasa sejak bayi –entah itu bahasa yang diucapkan atau
bahasa isyarat- akan meningkatkan kecakapan berbahasa-nya
di kemudian hari.

Hal ini, berlaku baik bagi anak-anak tuli atau pun anak-anak
yang pendengarannya normal.

Anak-anak tuli, dan (terutama) anak-anak yang memiliki
pendengaran sempurna, yang sejak bayi oleh orangtuanya
diperkenalkan pada bahasa isyarat atau diajak berbahasa lisan,
ternyata lebih cepat pula mempelajari dan memahami bahasa–
bahasa lain –diluar bahasa yang digunakan sehari-hari- ketika
mereka dewasa.

"Kita tahu, sistem visual membutuhkan rangsangan sejak dini
 agar daya tangkap atau kemampuan manusia untuk memahami
sesuatu berkembang sempurna," kata Dr Rachel I. Mayberry,
dari McGill University di Montreal, Quebec, Kanada.
"Riset kami menunjukkan hal itu juga berlaku dalam hal
pemahaman bahasa," tambahnya dalam laporan tentang hasil
 penelitiannya, 2 Mei 2002 lalu dalam Journal Nature.

Ia dan kawan-kawannya, melakukan dua eksperimen untuk
mengukur seberapa besar sih pengaruh pengenalan bahasa
sejak usia dini (bayi) terhadap kemampuan anak-anak itu
mempelajari dan memahami bahasa di kemudian hari?

Para peneliti ini membentuk kelompok yang terdiri dari
anak-anak tuli dewasa yang tengah belajar bahasa isyarat
atau American Sign Language (ASL), berusia 9-15 tahun.
Kelompok anak-anak ini kemudian dibagi dua.

Kelompok pertama, terdiri dari anak-anak yang sebenarnya
memiliki kemampuan mendengar ketika dilahirkan, tetapi
beberapa saat kemudian tuli setelah terinfeksi sejenis virus.
Anak-anak ini, telah diperkenalkan pada bahasa lisan sejak bayi.

Kemudian, dibandingkankan dengan kelompok kedua, terdiri
dari anak-anak yang tuli sejak lahir dan hanya sedikit diperkenalkan
-baik bahasa lisan mau pun bahasa isyarat-- sampai mereka
belajar bahasa di sekolah.

Ketika para peneliti menguji kemampuan ASL pada kedua
kelompok anak-anak ini, mereka menemukan bahwa anak-anak
yang oleh orangtuanya diperkenalkan dan dibiasakan mempelajari
bahasa isyarat dengan baik sejak lahir –tidak peduli mereka
mengerti atau tidak- ternyata lebih fasih dan lancar
menggunakan bahasa itu, ketika dewasa ketimbang anak-anak
 yang tidak dibiasakan mempelajarinya hingga usia sekolah.

Bagaimana dengan kemampuan bahasa lisan?

Tim Mayberry ini kemudian meneliti juga, apakah belajar bahasa
isyarat sejak bayi, membuat anak-anak ini lebih mudah belajar
bahasa lisan (bahasa yang diucapkan) ketika mereka mulai sekolah.
Para peneliti, kemudian melakukan riset terhadap anak-anak
yang belajar bahasa Inggris di sekolah, berusia 4-13 tahun.

Kelompok pertama, terdiri dari anak-anak yang terlahir tuli dan
tidak banyak diperkenalkan pada bahasa sejak dini (sebelum
usia sekolah).
Kelompok kedua, anak-anak yang terlahir tuli tetapi telah
diperkenalkan pada bahasa isyarat sejak bayi.
Dan, kelompok ketiga, anak–anak yang pendengarannya normal,
alias tidak tuli, dan telah mengenal bahasa sejak dilahirkan .

"Anak-anak tuli maupun anak-anak yang pendengarannya normal,
yang belajar bahasa isyarat dan bahasa lisan (bagi yang tidak tuli)
sejak lahir, umumnya menunjukkan kemampuan tinggi, lancar
dan fasih dalam berbahasa ketika kemudian mereka mempelajarinya
di sekolah.

Sedangkan anak-anak yang oleh orangtuanya tidak dibiasakan
mempelajarinya sejak bayi, atau setidaknya sebelum usia sekolah,
memiliki kemampuan dan pemahaman bahasa yang rendah di sekolah,"
demikian dikatakan Mayberry dalam laporan penelitiannya.

Kemampuan berbahasa, menurut para peneliti agaknya berasal
dari sinergi antara pengenalan bahasa sejak dini dan perkembangan
awal otak.

Jika anak-anak tidak diperkenalkan dan belajar bahasa sejak usia dini,
kecakapannya mempelajari dan memahami bahasa –tidak hanya
satu bahasa, tetapi juga bahasa-bahasa lain- akan sulit
 berkembang nantinya. (Reuters Health/zrp)



>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke