----- Forwarded Message ----
From: "Walandouw, Frederick" <frederick.waland...@unilever.com>
To: 93sm...@yahoogroups.com
Sent: Wed, July 14, 2010 4:21:56 PM
Subject: RE: [93sma68] Kenapa Tabung Gas Elpiji Sering Meledak?

  
Thanks Oom Lhucat utk infonya.. sangat  berguna.
 
Salam  Metal... =)
[freddy]
Disclaimer: This  email is intended for the named addressee only and may 
contain  
confidential information. If you are not the intended recipient, do not copy,  
use or disclose this email to anyone else. Immediately notify us by  email and  
subsequently delete this email. We are not  responsible for any consequence 
arising out from any  misuse, including  recirculation or redistribution, of  
this email.  Neither can we take responsibility for any computer virus  which 
might be transferred by way of this email, therefore do check this email  and 
any attachments for viruses.
PPlease  consider the environment before printing this e-mail.
 


________________________________
 From: 93sm...@yahoogroups .com  [mailto:93sma68@ yahoogroups. com] On Behalf 
Of 
Lhucat
Sent: Wednesday, July 14, 2010 4:04 PM
To: SMAN68 93
Subject: [93sma68] Kenapa Tabung Gas Elpiji Sering Meledak?

  


 
Waspadalah bila anda mencium bau gas di        dapur anda. Tak perlu panik, 
hampiri tabung gas, lebaskan regulator, bawa        tabung ke luar. Periksa 
apakah tabung mengeluarkan desis dari mana saja.        Bila iya, biarkan 
tabung 
ditempat terbuka sampai gasnya habis. Jangan        biarkan ada yang mendekat. 
Bila tak terdengar desis, tabung anda baik-baik        saja. Mungkin ada yang 
lupa mematikan kompor, padahal api kompornya padam        karena sesuatu sebab. 
Buka pintu dan jendela dapur. Biarkan sampai bau        hilang, jangan 
menyalakan atau mematikan lampu atau apapun yang ada di        dapur sampai bau 
hilang. 



Semua berita mengenai “ledakan tabung        Elpiji” tidak ada yang 
mengkonfirmasi ditemukan tabung yang pecah atau        sobek karena isinya 
meledak. Tak cukup alasan bagi tabung Elpiji untuk        meledak. Jutaan 
tabung 
dilempar-lempar, dipanggang terik matahari, semua        siksaan ini dapat 
ditahan oleh baja dan lasan tabung, sekalipun tabung        tidak ber-SNI 
karena 
bikinan Cina (tapi berlogo        Pertamina).

 
Jadi, menurut hemat penulis, tabung tak akan        meledak pada suhu normal 
(tekanan sekitar 7 atmosfir) karena tabung        dirancang tahan sampai 28 
atmosfir Kemungkinan besar, Elpiji bocor dengan        deras dari tabung, 
melalui celah antara katup tabung dan regulator,        lantaran sekatnya tidak 
melaksanakan tugas seperti seharusnya. Gambar-2        menunjukkan sekat 
dimaksud, yakni cincin yang terbuat dari karet, berwarna        hitam.


Mekanisme pemasangan regulator untuk tabung        3 dan 12 kg adalah tipe 
clip-on. Gambar-3 adalah diagram yang        memperlihatkan mekanisme penahan 
regulator dan pembuka katup, regulator        pada posisi OFF.

 menunjukkan posisi “regulator ON”. Pengait        menahan regulator tetap 
ditempat, plunger menekan katup sehingga membuka,        mengalirkan uap Elpiji 
ke dalam regulator.
 Ilustrasi pemasangannya pada tabung 

 Perhatikan bahwa hanya ada satu pengait,        sehingga regulator dapat 
bergoyang-goyang bila tersentuh. Demikian pula,        hanya ada satu penyekat 
antara regulator dengan katup. Cincin penyekat        itu.Tabung, katup, 
regulator, dan selang bukanlah penyumbang utama dalam        musibah Elpiji di 
tanah air. Benda-benda ini dipakai juga di banyak negara        tanpa 
menimbulkan masalah berarti. Regulator tipe clip-on adalah favorit        
karena 
kemudahannya dalam memasang dan melepaskannya. Tekanan yang        masuk ke 
regulator adalah tekanan penuh dari Elpiji. Di negri kita        berkisar 
antara 
5 sampai 7 atmosfir, tergantung campuran elpijinya dan        suhu ruang. 
Tekanan ini cukup besar, kira-kira sama dengan tekanan        kompressor tambal 
ban di pinggir jalan.

Tekanan sebesar ini        sepenuhnya harus ditahan oleh cincin sekat hitam 
yang 
ditunjukkan pada        Gambar-2. Inilah tempat kebocoran utama yang dapat 
membuat ruangan menjadi        eksplosif. Inilah sambungan yang paling rawan, 
dan bocor atau tidak        ditentukan oleh kualitas cincin penyekat (seal) 
ini. 
Tentu saja bila mulut        katup pada tabung penyok atau cuil berat bagian 
tengahnya, seal sebaik        apapun tak dapat menyekat.

Masih ada dua sambungan lagi yang juga        diributkan, yakni sambungan 
antara 
regulator dengan selang, dan diujung        selang lainnya, yaitu sambungan 
antara selang dengan kompor. Kedua        sambungan ini tidak menanggung beban 
berat, karena tekanan dalam selang,        yaitu tekanan keluaran dari 
regulator, sangat rendah. Tekanannya cuma        sekitar 30 milibar (1,03 
atmosfir). Tekanan sebesar ini tidak dapat keluar        dari lubang yang 
dibuat 
dengan tusukan jarum pada selang. Seandainyapun        keluar, jumlahnya tak 
akan cukup untuk membuat ruangan menjadi eksplosif,        karena gas lebih 
cepat menyebar dibandingkan dengan pasokan dari kebocoran        disini.

Selain itu regulator juga memiliki kapasitas, yang        membatasi aliran gas 
yang keluar. Kapasitas umum regulator clip-on adalah        2 kilogram per jam. 
Gas bocor sebanyak 2 kg dalam dapur dengan ukuran        sedang dapat meledak 
bila terpicu bunga api dari saklar lampu yang        dinyalakan atau dimatikan.

Jadi kalau selang putus, dan tak        diketahui selama sejam, bahaya 
mengancam.

 
Kebocoran pada seal yang tidak baik mutunya        bisa lebih dari 2 kg per jam.

Bagaimana kebocoran pada kompor, misalnya        karena lupa tidak mematikan 
katup kompor padahal kompor tidak menyala?        Kepala kompor yang normal 
kapasitasnya mungkin seperempat kilogram per        jam. Dapur bisa berbahaya 
bila ada satu kepala kompor yang tidak ditutup        dalam waktu semalam.

Sebagai langkah pengamanan, Elpiji untuk        konsumsi masyarakat harus 
diberi 
bau dengan kadar minimal 25 mililiter per        ton Elpiji. Pembau yang 
digunakan adalah ethyl-mercaptan, senyawa        hidrokarbon dengan belerang, 
baunya seperti durian atau telur busuk,        tergantung siapa yang 
menciumnya. 
Ini zat tak berwarna dengan keenceran        seperti bensin premium, dan cair 
dalam suhu dan tekanan ruang. Oleh karena        itu ia harus dilarutkan dengan 
baik dalam Elpiji, agar bila elpiji bocor,        dia juga keluar dan 
memberikan 
peringatan kepada yang menciumnya. Baunya        kini dikenal sebagai “bau gas”.

Jadi masalahnya saya kira bukan        tabung, regulator, selang atau kompor . 
Tapi penyekat karet kecil itu dan        kadar pembau dalam Elpiji.

Sumber:        www.kompasiana. com
 

 


      

Reply via email to